Ekosistem

Bumi merupakan tempat yang luas dengan karakteristik lingkungan yang berbeda-beda.

Hal ini menyebabkan adanya perbedaan makhluk hidup di satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut mendorong terbentuknya ekosistem yang beragam pula.

Ekosistem memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan organisme. Jika sampai terganggu, kehidupan organisme juga akan terganggu.

Oleh karena itu, kita harus memiliki pemahaman yang baik tentangnya dan tahu bagaimana cara menjaga keseimbangannya.

Pengertian Ekosistem

[su_note note_color=”#9fd0f5″]Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh interaksi timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.[/su_note]

Sistem ekologi ini juga diartikan sebagai tatanan kesatuan yang menyeluruh antara unsur-unsur lingkungan yang saling mempengaruhi.

Dalam suatu sistem ekologi, keberadaan makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh adanya sumber makanan dan keadaan lingkungan.

Mereka akan beradaptasi pada perubahan lingkungan yang terjadi, asalkan perubahan ini masih dalam batas toleransi mereka.

Komponen Penyusun Ekosistem

Sistem ekologi tersusun atas dua komponen, yaitu:

1. Komponen Abiotik

[su_note note_color=”#9fd0f5″]Komponen abiotik atau tak hidup berupa faktor kimia dan faktor fisik yang ditemukan pada lingkungan.[/su_note]

Umumnya, komponen ini sangat mempengaruhi persebaran dan jumlah makhluk hidup di suatu lingkungan.

Komponen abiotik yang ada pada sistem ekologi adalah air, batu, tanah, cuaca, cahaya matahari, dan suhu.

Semua komponen tersebut berperan penting pada kehidupan organisme.

2. Komponen Biotik

[su_note note_color=”#9fd0f5″]Komponen ini berupa makhluk hidup atau organisme, contohnya hewan, bakteri, tumbuhan, dan manusia.[/su_note]

Mereka memiliki fungsi masing-masing pada suatu sistem ekologi.

  • Produsen adalah penghasil makanan. Fungsi tersebut diperankan oleh tumbuh-tumbuhan sebagai organisme autotrof.
  • Konsumen berupa organisme heterotrof yang memanfaatkan bahan organik yang disediakan oleh makhluk hidup lain, contohnya tikus, kelinci, ular, dan singa.
  • Pengurai adalah makhluk hidup yang bertugas menguraikan organisme yang telah mati, contohnya jamur, bakteri pengurai, dan hewan pemakan sisa organisme mati.

Jenis-Jenis Ekosistem

Di bumi ini terdapat beberapa jenis ekosistem. Beberapa di antaranya adalah:

1. Ekosistem Sawah

Ekosistem sawah berupa lahan pertanian yang luas dan dibatasi oleh pematang.

Komponen penyusunnya adalah tanah, air, dan organisme. Contoh organisme tersebut adalah tanaman padi, serangga, dan tikus. 

2. Ekosistem Hutan

Hutan adalah lahan tegakan pohon berkayu. Selain pepohonan, hutan juga memiliki banyak komponen biotik, misalnya monyet, ular, dan serangga.

Sistem ekologi hutan berbeda-beda tergantung iklim, misalnya ekosistem hutan hujan tropis dan hutan gugur.

3. Ekosistem Darat

Sistem ekologi ini ditentukan oleh perubahan suhu, curah hujan, keadaan tanah, pancaran sinar matahari, iklim, dan kelembaban.

Ada banyak sekali organisme yang hidup dalam sistem ekologi ini, misalnya manusia, kucing, dan tanaman.

4. Ekosistem Sungai

Sungai merupakan aliran air permukaan yang besar dan mengalir ke laut. Air ini bersifat tawar dan mengandung sedimen.

Komponen biotik yang ada di sistem ekologi ini beragam macamnya, contohnya buaya, ikan lele, dan eceng gondok.

5. Ekosistem Air

Sistem ekologi ini dipengaruhi oleh kadar garam, jumlah materi terlarut, dan cahaya matahari.

Contoh organisme yang hidup di sistem ekologi ini adalah ganggang, ikan, dan mamalia air.

6. Ekosistem Buatan

Manusia sebagai makhluk yang berakal, dapat menciptakan sistem ekologi buatan.

Contohnya adalah waduk, kebun sawit, dan peternakan dengan organisme yang beragam, misalnya pohon sawit, ikan nila, dan sapi.

7. Ekosistem Terumbu Karang

Terumbu karang atau coral yang berada dekat pantai merupakan tempat hidup berbagai makhluk hidup, contohnya siput, bintang laut, dan ganggang.

Sebagian organisme pada sistem ekologi ini hidup dengan mengkonsumsi sisa organisme.

8. Ekosistem Padang Rumput

Padang rumput adalah bentang daratan luas yang memperoleh curah hujan 25-30 cm setiap tahun.

Organisme yang dapat hidup di area ini adalah rerumputan, singa, dan gajah.

9. Ekosistem Pantai

Sistem ekologi ini letaknya di daratan yang berbatasan dengan laut serta dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Contoh komponen abiotiknya adalah pasir dan batu, sedangkan contoh komponen biotiknya adalah bakau, kepiting, dan rajungan.

10. Ekosistem Rawa

Rawa merupakan lahan basah yang terjadi karena hujan atau letaknya lebih rendah dan berada di dekat sumber air.

Beberapa komponen biotik yang ditemukan di rawa adalah buaya, eceng gondok, dan katak.

11. Ekosistem Kolam

Kolam adalah perairan buatan yang ukurannya relatif kecil. Beberapa organisme yang umum menjadi penyusun sistem ekologi ini adalah ikan, katak, dan lumut.

12. Ekosistem Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis memiliki ciri khas berupa curah hujan tinggi, hingga 225 cm per tahun.

Pepohonan di hutan ini dapat mencapai puluhan meter tingginya. Komponen biotik lain yang membentuk ekosistem ini adalah burung, kera, dan ular.

13. Ekosistem Alami

Sistem ekologi ini terbentuk murni karena pengaruh alam di sekitarnya, misalnya sungai, hutan, dan laut.

Contoh organisme yang hidup di ekosistem tersebut adalah hewan mamalia, ikan, dan tumbuhan.

14. Ekosistem Tundra

Tundra merupakan dataran yang dingin dan terletak di kutub utara atau puncak pegunungan bersalju.

Karena kondisi alamnya yang ekstrem, ragam organisme yang dapat hidup di area ini hanya sedikit, misalnya rusa kutub, lumut, dan semak.

15. Ekosistem Danau

Danau adalah cekungan besar di daratan yang tergenang oleh air. Air tersebut ada yang tawar maupun asin.

Komponen biotik danau tak jauh beda dari organisme yang ada di sungai, misalnya ikan, ganggang, dan eceng gondok.

Interaksi dalam Ekosistem

Interaksi antar komponen yang sama atau antara komponen yang berbeda dapat ditemukan pada ekosistem.

Berikut ini berbagai interaksi pada sistem ekologi.

1. Interaksi Antara Komponen Abiotik

Meski bukan merupakan makhluk hidup, namun berbagai komponen abiotik dapat berinteraksi atau saling mempengaruhi.

[su_note note_color=”#9fd0f5″]Contoh interaksi ini dapat dilihat pada hubungan intensitas matahari dan air yang menghasilkan siklus air.[/su_note]

Intensitas sinar matahari yang tinggi akan meningkatkan penguapan air pada ekosistem.

Uap tersebut lama-kelamaan akan membentuk awan yang lama-lama menurunkan hujan

2. Interaksi Antara Komponen Biotik

Interaksi antara komponen biotik dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut.

A. Interaksi Intraspesifik

Interaksi ini berlangsung antara individu dalam satu spesies. Contohnya adalah pembagian kerja pada anggota koloni lebah, yaitu lebah prajurit, ratu, dan pekerja. 

B. Interaksi Interspesifik

Hubungan ini terjadi antara individu yang berbeda spesies. Interaksi ini digolongkan menjadi beberapa bentuk.

C. Kompetisi 

Hubungan persaingan ini dapat terjadi antara 2 individu dari spesies yang sama atau berbeda. Interaksi ini dapat terjadi karena perebutan sarang, pasangan, kekuasaan, atau tempat mencari makanan.

D. Predasi

Interaksi ini dilakukan oleh pemangsa (predator) dengan hewan yang dimangsa (prey). Contohnya, singa dan rusa, kucing dan tikus, serta musang dan ayam.

E. Simbiosis

Simbiosis merupakan interaksi yang erat antara dua individu atau lebih dari spesies yang berbeda. Interaksi ini dibedakan lagi menjadi 3 bentuk.

[su_box title=”3 Jenis Simbiosis” style=”noise” box_color=”#c01b21″ title_color=”#ffffff”]

1. simbiosis mutualisme

Yang pertama adalah simbiosis mutualisme atau hubungan saling ketergantungan yang menguntungkan.

Contoh interaksi ini adalah antara tanaman berbunga dengan lebah atau kupu-kupu.

2. simbiosis komensialisme

Yang kedua adalah simbiosis komensialisme yang hanya menguntungkan salah satu pihak, namun tidak merugikan pihak lain.

Contohnya adalah interaksi ikan remora dan ikan hiu.

3. simbiosis parasitisme

Yang terakhir adalah simbiosis parasitisme yang menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.

Contoh interaksi ini adalah benalu dan pohon inangnya.[/su_box]

F. Netral

Interaksi netral adalah hubungan antara dua individu berbeda spesies yang tidak saling mengganggu. Keduanya hidup berdampingan, contohnya tikus dan belalang di sawah.

3. Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik

Interaksi antara komponen biotik dan abiotik terwujud dalam berbagai bentuk.

Salah satunya adalah antara tanaman dan cahaya matahari. Tanaman memerlukan cahaya matahari guna melakukan fotosintesis

Contoh lainnya adalah tanaman dan tanah. Tanaman menyerap zat hara yang ada di dalam tanah.

Dan saat tanaman mati dan membusuk, tanah akan kembali kaya dengan zat hara.

Rantai Makanan

Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan melalui hubungan makan dan dimakan dengan urutan tertentu.

[su_note note_color=”#9fd0f5″]Urutan tersebut adalah produsen → konsumen tingkat I → konsumen tingkat II → pengurai → produsen.[/su_note]

Keseimbangan Ekosistem

Keseimbangan ekosistem terjadi jika komponen-komponen yang ada di dalamnya dapat melakukan interaksi secara harmonis.

Syarat terbentuknya Keseimbangan adalah jika sistem ekologi memiliki komponen abiotik dan biotik dalam jumlah yang cukup.

Salah satu konsep dasar keseimbangan sistem ekologi adalah terbentuknya piramida makanan dengan produsen di tingkat paling bawah dan karnivora di tingkat paling atas.

Keseimbangan ini juga dipengaruhi oleh daur biogeokimia, rantai makanan, dan suksesi.

Keseimbangan sistem ekologi dapat terganggu oleh beberapa faktor, yaitu bencana alam dan aktivitas manusia.

Jika faktor tersebut tidak diminimalisir, kelangsungan organisme akan terganggu.

Contoh Keseimbangan Ekosistem

Contoh ekosistem yang seimbang adalah hutan yang belum terjamah oleh manusia.

Di hutan ini terdapat cukup sumber makanan bagi herbivora. Selain itu, jumlah herbivora lebih banyak daripada jumlah karnivora. 

Dengan demikian, proses perpindahan energi makanan berjalan dengan baik.

Daur biogeokimia di hutan tersebut juga berlangsung dengan ideal, misalnya daur karbon dan daur oksigen terjadi secara seimbang.

Kesimpulan

Ekosistem adalah bagian penting dari kelangsungan organisme dan kelestarian lingkungan.

Jika sistem ekologi ini tidak seimbang, maka berbagai hal buruk dapat terjadi.

Salah satunya adalah punahnya spesies hewan atau tumbuhan tertentu.

[su_spoiler title=”Daftar Pustaka” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
  • https://pahamify.com/blog/biologi-ekosistem-dan-komponennya/
  • https://blog.ruangguru.com/macam-macam-ekosistem-di-bumi
  • https://ilmugeografi.com/biogeografi/contoh-ekosistem-alam
  • https://ilmulingkungan.com/bentuk-interaksi-dalam-ekosistem/
  • https://blog.ruangguru.com/ipa-kelas-7-keseimbangan-ekosistem-ancaman-dan-pelestariannya[/su_spoiler]

Leave a Comment