Ekosistem Rawa juga termasuk salah satu ekosistem yang ada di bumi. Ekosistem ini bukan ekosistem buatan manusia.
Biasanya rawa dipenuhi dengan tumbuhan yang tidak umum atau sulit jika harus tumbuh di perairan maupun daratan. Inilah yang membuat organisme di dalamnya juga beragam.
Interaksi antar makhluk hidup di dalamnya pun juga tidak jauh berbeda dari ekosistem lainnya, di mana di dalam rawa juga terjadi jalinan rantai makanan antar organisme satu sama lainnya.
Rawa masih termasuk ke dalam perairan, meskipun diapit oleh darat dan juga perairan.
Pengertian Ekosistem Rawa

Umumnya, permukaan air yang ada di rawa berada di bawah atau setara dengan permukaan air laut.
Sehingga airnya akan selalu tergenang dan tertutup oleh jenis tumbuhan air.
Ekosistem rawa juga dapat diartikan sebagai lahan yang secara ilmiah tergenang oleh air dan hal ini terjadi secara terus menerus akibat drainase yang terhambat.
Ada pula definisi lainnya yaitu tanah berlumpur yang terbentuk secara alami maupun buatan dengan mencampurkan air tawar dan air laut yang dilakukan sementara maupun permanen.
Ciri – Ciri Rawa
Melihat dari pengertian diatas, bisa disimpulkan beberapa ciri-ciri rawa antara lain adalah:
- Jika dilihat dari segi air, rawa mempunyai air berwarna coklat hingga kehitaman dan asam.
- Berdasarkan tempatnya, lokasi rawa-rawa bisa di area pedalaman yang ada di daratan namun juga banyak yang berada di sekitar pantai.
- Air rawa yang lokasinya berada di dekat pantai akan sangat dipengaruhi pasang surutnya air laut.
- Saat air laut pasang, permukaan air rawa akan tergenang. Berbeda saat air laut sedang surut maka kawasan ini bisa tampak kering bahkan tidak terdapat air sama sekali.
- Rawa yang terletak di tepi pantai akan banyak ditumbuhi pohon bakau. Sedangkan yang berada di pedalaman daratan banyak dipenuhi pohon nipah atau palem.
Rantai Makanan pada Ekosistem Rawa
Di dalam masing-masing ekosistem, pasti akan terdapat rantai makanan.
Hal ini dikarenakan rantai makanan akan menunjukkan keberlangsungan hubungan ekologi yang terdapat di dalam sebuah ekosistem.
Hal ini juga berlaku bagi ekosistem rawa, di dalamnya terdapat rantai makanan yang terjalin antar organisme yang ada di dalam rawa tersebut.
Berikut ini beberapa contoh rantai makanan yang terjalin di dalam ekosistem rawa.
1. Alga → Ikan → Manusia → Pengurai

Alga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan yang ada di sekitarnya.
Ikan menjadi salah satu sumber makanan bagi manusia. Setelah itu rantai makanan akan dilanjutkan oleh pengurai atau dekomposer yang akan menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati.
2. Rumput → Serangga → Kadal → Ular → Elang → Pengurai

Selain itu, rumput sendiri berperan sebagai produsen karena berperan menghasilkan makanan bagi dirinya sendiri dan menjadi sumber makanan bagi organisme lainnya.
Kadal menjadi hewan yang sering ditemukan di kawasan rawa, di mana serangga menjadi makanan utamanya. Kemudian kadal dimangsa oleh ular yang menjadi konsumen tingkat II.
Dilanjutkan dengan ular yang dimangsa oleh burung elang yang menjadi predator tingkat atas, karena tidak mungkin dimangsa oleh organisme lainnya.
Setelah burung elang mati, maka jasadnya akan diuraikan oleh mikroba.
3. Lumut → Serangga → Ikan → Burung Bangau → Pengurai

Lumut menjadi sumber makanan bagi serangga-serangga di kawasan ekosistem rawa.
Selanjutnya serangga menjadi sumber makanan bagi ikan yang hidup di rawa. Burung bangau menjadi predator atau konsumen tingkat III pada rantai makanan ini karena memangsa ikan-ikan di rawa.
Setelah burung bangau mati akan diuraikan oleh pengurai atau dekomposer.
4. Ganggang → Ikan Kecil → Ikan Besar → Buaya Rawa → Pengurai

Ikan-ikan kecil tersebut kemudian dijadikan sumber makanan oleh ikan yang berukuran lebih besar. Di mana ikan besar akan menjadi konsumen tingkat II.
Dan predator tingkat atas diduduki oleh buaya yang kemudian memangsa ikan-ikan besar tersebut.
Buaya menjadi salah satu predator tingkat atas dalam ekosistem rawa, mengingat sangat kecil kemungkinannya jika buaya dimangsa oleh organisme lainnya di rawa.
Setelah buaya mati, bangkai buaya akan diuraikan oleh mikroorganisme dan menjadi zat penting untuk lingkungan sekitar.
5. Fitoplankton → Ikan Kecil → Ular → Burung Elang → Pengurai

Kemudian ikan-ikan kecil dimangsa oleh ular yang menjadi konsumen tingkat II.
Ular kemudian dimangsa oleh burung elang yang merupakan predator tingkat atas di rawa-rawa. Burung elang yang sudah mati nantinya akan diuraikan menjadi zat penting dan nutrisi bagi tanah.
Tabel Rantai Makanan pada Ekosistem Rawa
Dari semua rantai makanan di atas,
Kita dapat menyusun tabel rantai makanan ekosistem rawa seperti berikut:
Tingkatan | Organisme |
Produsen | Lumut, ganggang, fitoplankton, tumbuhan sekitar rawa |
Konsumen Tingkat I | Ikan kecil, cacing, serangga, kadal |
Konsumen Tingkat II | Ikan besar, ular, burung bangau |
Konsumen Tingkat III | Buaya rawa, burung elang |
Dekomposer/Pengurai | Mikroorganisme |
Contoh Organisme pada Ekosistem Rawa
Organisme yang ada di dalam rawa-rawa pun sebenarnya sangat beragam.
Satu sama lainnya saling bergantung menjalin rantai makanan seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Adapun organisme yang ada di dalam ekosistem rawa adalah sebagai berikut.
1. Produsen

Sehingga mereka tidak bergantung dari organisme lainnya, atau yang juga dikenal sebagai autotrof.
Makanan yang dihasilkan didapatkan dari proses fotosintesis dengan menggunakan bantuan sinar matahari serta unsur-unsur hara di dalam tanah.
Organisme yang termasuk produsen di dalam rawa-rawa antara lain adalah tumbuhan air, fitoplankton, lumut, dan alga yang menjadi sumber makanan dan energi utama untuk makhluk hidup lainnya di rawa agar bisa bertahan hidup.
2. Konsumen Tingkat I

Di dalam ekosistem rawa yang termasuk ke dalam konsumen tingkat I pun cukup beragam.
Mulai dari ikan kecil, bekicot, keong, cacing, siput, tutut, serangga air, udang kecil, dan lainnya.
Semuanya termasuk sebagai konsumen tingkat I dikarenakan merupakan organisme heterotrof, yaitu hidupnya tergantung dari produsen sebagai penyedia makan.
3. Konsumen Tingkat II

Yang termasuk sebagai konsumen tingkat II adalah ular, bangau, katak, bebek, burung, ikan besar, dan lainnya.
Sama halnya seperti konsumen tingkat II yang berada di ekosistem lainnya, jumlah mereka lebih sedikit dibandingkan konsumen tingkat I.
4. Konsumen Tingkat III

Yang merupakan konsumen tingkat ketiga bisa dikatakan sebagai predator tingkat atas. Yang termasuk tipe konsumen tingkat III di rawa adalah buaya rawa dan burung elang.
5. Pengurai

Di dalam kehidupan di rawa-rawa, yang termasuk tipe pengurai adalah jamur, bakteri, dan cacing, Ketiganya termasuk sebagai mikroba yang menguraikan makhluk hidup mati.
Sehingga energinya bisa kembali lagi ke lingkungan dalam bentuk nutrisi yang dapat menyuburkan tanah serta karbondioksida di udara.
Selain organisme di atas, terdapat pula beberapa komponen pendukung dalam rawa-rawa seperti:
- Biotik: Gulma, eceng gondok, nila, udang, serta mikroorganisme pengurai.
- Abiotik: Garam, suhu, batu, air, iklim, tanah, sinar matahari.
Kesimpulan
Masing-masing organisme di dalam ekosistem rawa memiliki perannya masing-masing yang nantinya berpengaruh bagi keberlangsungan kehidupan di rawa-rawa.
Karena itulah kehidupan di rawa-rawa perlu diperhatikan dengan baik.
Mengingat ekosistem rawa memiliki banyak manfaat bagi manusia. Termasuk menyediakan pasokan air bagi makhluk hidup di sekitarnya.