Bagian Bagian Matahari , Fungsi dan Karakteristiknya

Bagian Bagian Matahari , Fungsi dan Karakteristiknya – Pasti kamu sudah tidak asing dengan matahari. Namun tahukah kamu, kalau matahari yang kamu lihat bukan sekadar kulit bulat terang di langit.

Akan tetapi terdiri dari beberapa bagian-bagian matahari yang kerjanya saling berkaitan.  Keberadaan matahari juga mampu memberikan cahaya dan panas bagi bumi.

Ini dikarenakan sinar panas yang didapatkan oleh matahari berasal dari dirinya sendiri.

Gaya gravitasi yang dimiliki juga sangat besar sehingga mampu menarik planet dan benda luar angkasa.

Pembentukan orbit ini yang menjadikan matahari sebagai pusat tata surya. Sebelum lebih jauh, kenalan dulu yuk dengan sumber energi terbesar bagi seluruh planet ini.

Apa Itu Matahari?

Matahari adalah sebuah bintang berukuran sedang yang berada di pusat tata surya dengan bentuk nyaris bulat. 

Bentuk matahari seperti sebuah bola raksasa yang terbentuk dari perpaduan aneka macam gas dan medan magnet. Itulah kenapa matahari tidak mempunyai permukaan yang padat.

Tidak hanya itu, batas antara lapisan matahari juga menjadi tidak jelas.

Contoh gas yang terkandung di dalam matahari adalah karbon, neon, hidrogen, helium, besi, serta oksigen dan lain-lain. Namun kandungan gas hidrogen lebih mendominasi daripada gas yang lain.

Sedangkan sinar dan energi yang dikeluarkan matahari disebabkan oleh sebuah reaksi yang disebut reaksi nuklir. Reaksi ini dimulai dari adanya sebuah penggabungan antara dua reaksi inti atom.

Hasil dari gabungan ini akan melepaskan energi yang sanggup membuat bintang dan matahari seolah bersinar.

Posisi Matahari di Tata Surya

Sebagai bintang, matahari adalah bintang yang letaknya paling dekat dengan bumi. Keduanya memiliki jarak sekitar 93 juta mil atau 150 juta km.

Selain dekat, posisinya yang berada di bagian luar galaksi Bima Sakti membuat matahari tampak lebih besar dan terang.

Sinar matahari juga hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk masuk ke bumi. Ini dikarenakan kecepatan gerak cahaya matahari di ruang angkasa, yakni sekitar 186.282 mil (299.792 km) per detik.

Namun seperti halnya bumi, struktur matahari juga terdiri dari beberapa lapisan dengan fungsinya masing-masing.

Bagian Bagian Matahari

Bagian Bagian Matahari, Fungsi dan Karakteristiknya (Gambar)
Bagian Matahari

Bola gas pijar besar yang menjadi sumber energi terbesar ini tersusun dari beberapa lapisan.

Berikut Ini adalah bagian bagian matahari :

  1. Inti Matahari.
  2. Zona radiasi.
  3. Zona konveksi.
  4. Fotosfer.
  5. Kromosfer.
  6. Korona.
  7. Bintik Matahari.
  8. Granula.

Fungsi Bagian-Bagian Matahari

Bagian Bagian Matahari, Fungsi dan Karakteristiknya (Gambar)
Bagian dalam Matahari

1. Inti Matahari

Inti atau pusat matahari berada pada area terdalam dari matahari dengan suhu 15 juta derajat Celcius. Suhu panas yang sangat luar biasa ini berada di atas 27 juta derajat Fahrenheit.

Inti matahari yang berdiameter sekitar 386 ribu km ini berada sekitar 502 ribu km di bawah permukaan matahari. Sekaligus merupakan tempat terjadinya reaksi nuklir yang membuat matahari bersinar-sinar.

Di dalam tempat penyimpanan sumber energi matahari yang paling utama ini terdapat neutron, proton dan elektron. Ketiga partikel tersebut tergolong partikel dasar penyusun atom dengan muatan dan massa yang berbeda.

2. Zona Radiasi

Zona radiasi merupakan sebuah zona atau bagian matahari yang menyelubungi daerah inti matahari. Fungsi zona radiasi sebagai pendistribusi energi dikarenakan keberadaan foton di dalamnya.

Radiasi yang disebut foton merupakan hasil dari reaksi helium dan hidrogen. Lewat foton ini, seluruh bagian permukaan matahari mendapatkan distribusi energi yang dibentuk oleh inti matahari.

Dari keseluruhan radius matahari, berisi sekitar 45% zona radiasi dengan suhu mencapai 2 juta hingga 7 juta kelvin. Perbedaan suhu ini tergantung dari jarak zona dengan inti matahari.

Dibandingkan daerah inti, suhu panas ini tergolong lebih rendah.

3. Zona Konveksi

Lapisan pada bagian-bagian matahari selanjutnya yakni zona konveksi.

Pada zona ini dapat terjadi fenomena konveksi yang diakibatkan oleh besarnya perbedaan suhu bagian bawah dan atas.

Zona konveksi yang mengisi 30% radius matahari terletak sekitar 70% radius dari inti matahari. Zona ini berperan menyebarkan energi ke bagian lapisan atmosfer bumi melalui proses konveksi.

Dibandingkan arus di dalam zona radiasi, kandungan arus konveksi pada bagian ini dapat membawa foton lebih cepat. Ini disebabkan oleh interaksi yang terjadi antara proton dan molekul gas cukup banyak di zona radiasi dan konveksi.

Dari inti matahari, foton membutuhkan waktu 100 ribu – 200 ribu tahun untuk terdistribusi ke permukaan matahari.  Sementara untuk menuju permukaan matahari, foton terlebih dahulu akan melewati zona radiasi dan zona konveksi.

Lamanya waktu ini tergolong lebih cepat daripada dua zona sebelumnya.

4. Fotosfer

Fotosfer adalah bagian dari matahari yang memisahkan zona konveksi, zona radiasi dan zona inti.

Fotosfer mengandung gas-gas panas yang dapat memancarkan cahaya dengan intensitas sangat tinggi. Gas-gas ini ditandai dengan bintik-bintik gelap atau bintik matahari.

Bila dilihat dari bumi, lapisan cahaya atau fotosfer akan terlihat kuning.

Ketika bumi menerima sinar dan cahaya matahari, lapisan fotosfer akan segera meradiasikannya. Bahkan sebagian besar radiasi matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer.

Sebagai bagian permukaan matahari, fotosfer memiliki batas-batas yang tidak jelas dengan ketebalan sekitar 350 km.

Terangnya cahaya yang dipancarkan fotosfer membuat sinar dari korona atau lapisan paling luar matahari tidak terlihat oleh mata. Sementara fotosfer sendiri dikelilingi oleh kromosfer atau lapisan gas merah cemerlang.

Susunan fotosfer terdiri dari 0,1% elemen-elemen berat, 94% hidrogen dan 5,9% sisanya adalah helium. Serta memiliki suhu mencapai 6 ribu derajat celcius.

5. Kromosfer

Kromosfer adalah sebuah lapisan yang letaknya berada di atas lapisan terdingin dari matahari atau di atas fotosfer. Lapisan ini memiliki suhu paling rendah sekitar 4 ribu derajat celcius dan bisa mencapai 50 ribu derajat celcius.

Kromosfer memiliki kedalaman sekitar 2 ribu km dan memancarkan warna kemerahan yang berasal dari gas hidrogen.

Sinar warna merah atau orange ini hanya bisa kamu lihat dengan mata telanjang ketika terjadi gerhana matahari. Terutama ketika gerhana matahari total, kamu akan melihat kromosfer sebagai cahaya kemerahan.

Ketika bulan menutupi fotosfer, lapisan kromosfer akan tampak seperti cincin merah yang melingkari matahari.

Disebut sebagai atmosfer matahari karena merupakan lapisan gas yang menyelimuti matahari.

Sebagian besar radius kromosfer terdiri dari jalur penyerapan dan spektrum emisi cahaya. Sementara radius dari kromosfer sendiri adalah 2 ribu km.

6. Korona

Lapisan inilah yang merupakan lapisan matahari paling luas dari seluruh bagian matahari. Sebagai lapisan terluar dari atmosfer matahari, korona dapat meluas ke luar angkasa hingga melewati bumi.

Lapisan yang mengelilingi matahari ini berbentuk lingkaran putih dan hanya bisa dilihat ketika gerhana matahari total.

Memiliki temperatur rata-rata 1-2 juta K yang dapat berubah sewaktu-waktu menjadi lebih panas. Jika demikian, korona matahari ditunjukkan pada angka 8 – 20 juta.

Bahkan jika dibandingkan, volume korona lebih luas dari volume matahari itu sendiri.

Ketika menjelang gerhana, fotosfer mengeluarkan cahaya cemerlang yang menutup pancaran cahaya dari korona. Sementara jika gerhana matahari total terjadi, cahaya terang dari permukaan matahari akan menutup bagian korona.

Disebut sebagai indikator aktivitas magnet di matahari dengan medan magnet yang dapat menyimpan energi. Munculnya energi yang dilontarkan dalam flare yang merupakan aktivitas matahari ini berupa siklus 11 tahun.

Jumlah rata-rata bintik matahari cukup bervariasi secara teratur selama lebih dari 300 tahun.

7. Photosphere

Bagian matahari yang terakhir ini merupakan pemisah antara atmosfer matahari dengan bagian dalam matahari (interior). Di photospher ini cahaya akan diradiasikan sebelum sampai ke bumi.

Bila dihitung perbandingan permukaan atmosfer, photosphere memiliki kepadatan sekitar 0,37%. Merupakan lapisan terdingin dari matahari dengan suhu 4100 K.

Karakteristik Matahari

Berikut beberapa karakteristik dari matahari:

  1. Bintik Matahari (Granula)
  2. Lidah Api (Prominensa)
  3. Angin Matahari
  4. Badai Matahari

Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai karakteristik matahari.

1. Bintik Matahari (Granula)

Granula berupa gumpalan di bagian permukaan matahari yang diakibatkan oleh besarnya perbedaan suhu di area tersebut. Letak granula sendiri berada di antara daerah panas dan daerah dingin di permukaan matahari.

Gumpalan ini berupa aliran gas panas menuju fotosfer yang berasal dari inti matahari dan berdiameter 700 – 1.000 km.

Maka jika permukaan fotosfer tidak rata, ini dikarenakan keadaan granula yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Bahkan terkadang bentuknya tampak seperti anyaman.

Inilah bagian dari permukaan matahari yang dapat dilihat tanpa bantuan teleskop. Keberadaan bintik ini disebabkan oleh rotasi diferensial yang terjadi di ekuator selama 25 hari dan di daerah kutub selama 35 hari.

Tampak lebih menonjol dari matahari karena memiliki diameter sekitar 300 ribu km dan bisa lebih besar dari bumi. Bintik ini membentuk dan menghilang dalam waktu harian atau mingguan dengan kedalaman sekitar 800 km.

Area yang disebut sunspots ini juga dapat merubah suhu dari 6 ribu derajat celcius menjadi 4 ribu derajat celcius. Suhu yang tergolong lebih rendah dari sekitarnya ini disebabkan oleh adanya perubahan medan magnet di matahari.

Selain itu, setiap warna pada bintik matahari memiliki kekuatan magnet yang berbeda.

2. Lidah Api (Prominensa)

Prominensa merupakan karakteristik matahari yang hanya dapat dilihat dari bumi menggunakan teleskop. 

Bagian ini berbentuk menyerupai lidah api, loop, spiral dan tabir yang mencuat keluar dari permukaan.

Semburan prominensa bisa mencapai pada ketinggian 1,6 juta km dengan suhu mencapai puluhan juta derajat. Kecepatan gerakan semburan ada di antara 20 ribu m/s – 3,2 juta km/s dan dapat meningkatkan suhu dalam waktu singkat.

Isinya berupa materi dengan massa mencapai 100 miliar kg dan terjadi akibat gerakan di lapisan fotosfer menuju korona.

3. Angin Matahari

Atmosfer melakukan pergerakan dengan mengeluarkan aliran partikel yang dapat menjangkau seluruh tata surya. Energi yang besar dari partikel-partikel tersebut berkecepatan tinggi dan keluar dari medan gravitasi matahari.

Jika dilihat dari bumi, angin ini disebut badai geomagnetic berenergi tinggi yang dapat merusak sistem telepon dan satelit. Bukti lain dari hembusan angin matahari yaitu adanya komet dengan ekor panjang di daerah kutub.

4. Badai Matahari

Ketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer matahari tiba-tiba lepas, maka itulah yang dinamakan badai matahari.

Itulah ulasan mengenai matahari sampai bagian-bagian matahari yang turut berperan penting bagi kehidupan manusia. Semoga bermanfaat bagi kamu semua, terimakasih.

Daftar Pustaka

  • www.geologinesia.com/2018/01/bagian-bagian-matahari.html
  • ilmugeografi.com/astronomi/bagian-bagian-matahari
  • ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/lapisan-lapisan-matahari

Leave a Comment