Bagian-Bagian Kulit Manusia dan Fungsinya

Bagian Bagian Kulit Manusia – Kulit sebagai salah satu organ tubuh yang dapat mengumpulkan informasi sensorik dari lingkungan. Meski terlihat lentur dan tipis, namun memiliki bagian-bagian kulit dengan perannya masing-masing.

Seiring bertambahnya usia, tekstur kulit akan mengalami perubahan dari berbagai segi. Fungsinya juga akan menurun sehingga tidak dapat berperan dengan baik.

Berdasarkan letak, umur dan jenis kelamin, kulit memiliki ketebalan mulai dari 0,5 mm – 6 mm. Untuk kulit tipis, terletak pada bagian penis, medial lengan atas, kelopak mata dan labium minus.

Sedangkan kulit tebal ada pada bagian punggung, bokong, bahu serta telapak kaki dan tangan. Berikut akan dijelaskan tentang pengertian bagian-bagian kulit dan fungsinya.

Pengertian Kulit

Kulit adalah suatu organ atau lapisan jaringan terbesar dan terberat tubuh yang membungkus seluruh permukaan tubuh.

Di mana seluruh kulit memiliki luas sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi dan berat sekitar 16% dari seluruh berat tubuh.

Sementara berat kulit pada orang dewasa adalah sekitar 2,7 – 3,6 kg.

Secara anatomis, kulit terdiri dari tiga lapisan utama yang tersusun lagi atas beberapa bagian dengan peran yang berbeda.

Bagian Bagian Kulit dan Fungsinya

Penampakan 3D kulit manusia
Bagian Kulit Manusia

Tahukah kamu bahwa kulit sebenarnya terdiri dari tiga lapisan utama. Berikut ini bagian-bagian kulit beserta fungsinya:

1. Kulit Ari (Epidermis)

Epidermis atau kulit ari adalah lapisan kulit tipis yang ada pada bagian luar dan avaskuler.

Terbentuk dari jenis sel-sel utama seperti sel keratinosit, merkel, melanosit serta sel langerhans.

Dari seluruh ketebalan kulit, epidermis hanya sekitar 5% dengan tingkat ketebalan yang berbeda.

Sementara bagian yang paling tebal dari kulit ari ada pada telapak tangan dan kaki.

Bagian dalam kulit manusia
Susunan Kulit Manusia

Susunan lapisan epidermis terbagi menjadi 5 strata mulai dari lapisan teratas sampai yang terdalam:

1.1 Stratum Korneum

Lapisan yang bisa berganti dan mengelupas ini terdiri dari sel keratinosit.

1.2 Stratum Lusidum

Disebut juga lapisan bening karena merupakan lapisan tipis sel kulit mati dan hanya berupa garis translusen.

Garis tersebut ada pada bagian kulit tebal seperti telapak tangan dan telapak kaki.

1.3 Stratum Granulosum

Lapisan dengan 3-5 lapis sel poligonal gepeng sebagai tanda, yang mana intinya ada pada bagian tengah.

Pada lapisan ini terdapat sel langerhans serta sitoplasma yang berisi granula keratohialin

Disebut juga granula basofilik kasar yang kaya akan histidin dalam kandungan proteinnya.

1.4 Stratum Spinosum

Lapisan ini memiliki berkas-berkas filamen yang memegang peran penting dalam melindungi kulit terhadap efek abrasi.

Filamen yang memiliki nama tonofibril ini juga berguna dalam mempertahankan kohesi sel.

Pada stratum spinosum akan terdapat lebih banyak tonofibril jika terus terjadi gesekan dan tekanan pada area epidermis.

Disebut juga lapisan Malpighi yang memiliki sel langerhans.

1.5 Stratum Basale (Stratum Germinativum)

Pembaharuan sel epidermis dapat terjadi secara konstan berkat tanggung jawab dan aktivitas mitosis yang hebat.

Pembaharuan ini terjadi setiap 28 hari dan tergantung dari faktor usia, letak serta faktor lain untuk migrasi ke permukaan.

Lapisan sel yang mengandung melanosit ini sama seperti stratum spinosum yang disebut sebagai lapisan Malpighi.

2. Lapisan-Lapisan Epidermis

Selain itu, kulit ari (epidermis) juga terdiri dari dua lapisan yang memiliki fungsinya masing-masing.

2.1 Stratum Korneum atau Lapisan Tanduk

Lapisan kulit ari paling luar ini mengandung zat keratin, tidak memiliki inti dan merupakan lapisan mati yang mudah mengelupas.

Berikut ciri-ciri dari lapisan tanduk atau stratum Korneum:

  • Lapisan terluar yang tersusun dari sel mati.
  • Tidak memiliki saraf dan pembuluh darah.
  • Lapisan mudah terkelupas.
  • Lapisan Malpighi

Letak lapisan malphigi ada di bagian bawah lapisan kulit tanduk.

Lapisan kulit ari ini tersusun dari sel-sel hidup yang mengandung melanin ini selalu membelah dirinya.

Sementara melanin merupakan pigmen yang melindungi kerusakan sel dari sinar matahari serta sebagai pewarna kulit.

Lapisan inilah yang membuat kulit memiliki banyak sekali warna.

2.2 Ciri-ciri lapisan malpighi:

  • Memiliki ujung saraf.
  • Tersusun dari sel-sel yang hidup.
  • Memiliki pigmen sebagai pelindung kulit.
  • Pemberi warna pada kulit.

Keberadaan epidermis atau kulit ari yang tahan air juga berfungsi sebagai:

  • Pelindung tubuh dari sinar UV, zat-zat kimia dari luar tubuh serta bakteri.
  • Sintesis vitamin D dan sitokin
  • Organisasi sel
  • Proteksi barier
  • Pembelahan dan mobilitas sel.
  • Pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel langerhans).

3. Kulit Jangat (Dermis)

Lapisan kedua dari kulit ini merupakan bagian paling penting bagi kulit atau disebut “True Skin”.

Antara dermis dan epidermis dibatasi oleh lapisan membran basalis.

Susunan dermis terdiri dari jaringan ikat yang menghubungkan jaringan subkutis dengan epidermis serta sebagai penyokong.

Ketebalan dermis cukup bervariasi, telapak kaki sebagai yang paling tebal memiliki ketebalan sekitar 3mm.

Bagian kulit manusia satu ini terdiri dari dua lapisan yakni:

  • Lapisan papiler yang mengandung jaringan ikat lebih jarang serta tipis.
  • Lapisan Retikuler yang terdiri dari jaringan ikat padat serta tebal.

Seiring bertambahnya usia, sintesis kolagen akan berkurang sementara serabut kolagen akan semakin menebal.

Jumlah serabut elastin kulit terus menebal dan mengalami peningkatan sekitar 5 kali.

Namun pada akhirnya, serabut elastin akan berkurang dan menyebabkan keriput ketika usia mulai lanjut.

Begitu juga dengan jumlah kolagen yang semakin bertambah dan saling bersilangan.

Pada dermis terdapat banyak sekali jaringan pembuluh darah serta mengandung beberapa derivat epidermis.

Jumlah derivat epidermis seperti kelenjar keringat, kelenjar sebasea, folikel dan rambut berpengaruh terhadap kualitas kulit.

Berikut beberapa fungsi dermis pada kulit:

  • Suplai nutrisi
  • Mechanical strength
  • Struktur penunjang
  • Menahan shearing forces dan respon inflamasi.

Memiliki lapisan lebih tebal dari epidermis dengan serabut elastis yang berguna saat tubuh semakin gemuk.

Berkat serabut yang elastis ini sangat memungkinkan bagi kulit untuk tidak bergelambir ketika tubuh mulai kurus.

Ada berbagai macam lapisan-lapisan yang terdapat pada lapisan dalam dermis, antara lain:

3.1 Pembuluh Kapiler

Nutrisi atau zat makanan di akar rambut dan sel kulit akan dihantarkan oleh pembuluh kapiler.

3.2 Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)

Fungsi kelenjar keringat adalah menghasilkan dan mengeluarkan keringat melalui pori-pori, sehingga tersebar di seluruh kulit.

3.3 Kelenjar Minyak (Glandula sebasea)

Fungsi kelenjar sebasea adalah sebagai penghasil minyak bagi kulit dan rambut supaya tidak kering dan mengkerut.

3.4 Kelenjar Rambut

Pada kelenjar ini terdapat kelenjar minyak rambut, akar serta batang rambut yang terasa berdiri ketika dingin dan takut.

Menegaknya rambut ini disebabkan oleh otot polos yang berada dekat dengan akar rambut.

3.5 Subkutan Lapisan Adiposa (Hipodermis)

Merupakan tempat tinggal dari lemak, sel-sel kolagen serta kelenjar keringat.

Dalam jaringan subkutis ini terdapat penghubung kulit longgar dengan jaringan di bawahnya yang disebut jaringan ikat.

Perbedaan jumlah dan ukuran jaringan juga tergantung dari area tubuh serta keadaan nutrisi di dalamnya.

Disebut juga jaringan ikat bawah kulit karena letaknya berada di bawah dermis dan tidak mempunyai pembatas yang jelas.

Mengandung pembuluh darah, ujung saraf tepi, pembuluh getah bening serta banyak jaringan lemak.

Berikut beberapa fungsi hipodermis yang perlu kamu tahu:

  • Melindungi organ tubuh bagian dalam dari benturan.
  • Menahan panas tubuh atau mempertahankan suhunya.
  • Sebagai sumber energi cadangan.
  • Memberi bentuk pada tubuh.
  • Tempat menyimpan cadangan makanan.

Kemudian apa saja fungsi kulit secara keseluruhan?

Fungsi Kulit

Secara umum kulit memiliki beragam fungsi yang berguna untuk menjaga homeostasis tubuh, di antaranya:

1. Fungsi Proteksi

Berfungsi untuk menjaga bagian dalam tubuh dari gangguan seperti tekanan, tarikan atau gesekan di luar tubuh.

Melalui keratin yang berstruktur keras di permukaan kulit, kulit akan terlindungi dari zat kimia, mikroba dan panas.

2. Fungsi Absorpsi

Tebal tipisnya kulit, metabolisme, jenis vehikulum, hidrasi sampai kelembaban kulit mampu mempengaruhi absorpsi kulit.

Kulit akan melakukan penyerapan melalui sel-sel epidermis.

Karena meski tidak dapat menyerap air, namun kulit mampu menyerap oksigen, karbondioksida dan vitamin.

Ini memungkinkan bagi kulit berperan dalam fungsi respirasi.

3. Fungsi Ekskresi

Melalui perantara kelenjar sebasea dan keringat, kulit dapat berfungsi dalam ekskresi.

Di mana kelenjar tersebut akan mengeluarkan zat hasil metabolisme di dalam tubuh yang tidak berguna.

Kelenjar keringat akan mengeluarkan uap yang berasal dari sekitar 400 ml air.

Sementara kelenjar sebasea akan ditekan supaya sebum ke luar ke folikel rambut lalu ke permukaan kulit.

4. Fungsi Persepsi

Fungsi persepsi didapat melalui lapisan dermis dan subkutis yang mengandung ujung saraf sensorik.

Di daerah yang erotik, jumlah saraf tersebut jauh lebih banyak.

Badan ruffini di subkutan dan dermis akan berperan terhadap rangsangan panas.

Badan taktil meissner di papila dermis dan badan merkel ranvier di epidermis akan berperan terhadap rabaan.

5. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh (Termoregulasi)

Ada dua cara yang dilakukan kulit untuk mengatur suhu tubuh yaitu:

  • Menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler.
  • Mengeluarkan keringat.

Ketika suhu tubuh tinggi, jumlah keringat yang keluar lebih banyak dan pembuluh darah (vasodilatasi) akan melebar.

Dengan demikian suhu panas dalam tubuh akan terbawa keluar.

Kondisi ini akan berbeda saat suhu tubuh rendah, yang mana keringat keluar akan semakin sedikit.

Sementara pembuluh darah (vasokonstriksi) akan dipersempit supaya panas yang keluar dari tubuh berkurang.

6. Fungsi Pembentukan Vitamin D

Berfungsi sebagai pembentukan vitamin D karena kulit mampu menginduksi produksi vitamin D.

Ketika kulit terpapar sinar matahari yang mengandung UV B, kulit secara otomatis akan membentuk vitamin D3.

Pembentukan Warna Pada Kulit

Ada dua faktor yang mempengaruhi pembentukan warna kulit:

1. Pigmentasi Epidermis

Terdapat dua pigmen yang mempengaruhi pembentukan warna kulit oleh pigmentasi epidermis, yaitu:

1.1 Karoten

Pigmen yang terakumulasi di epidermis ini memiliki warna merah-jingga dan banyak terdapat pada orang berkulit terang.

Letaknya di stratum korneum dan jaringan lemak pada lapisan subkutan dan dermis.

1.2 Melanin

Pigmen kuning-coklat atau hitam yang diproduksi di antara sel-sel basal atau lebih tepatnya berada di melanosit.

Pada orang kulit hitam dan putih, jumlah melanosit sama namun produksi melanosit dan aktivitasnya berbeda.

Sedangkan melanosom orang kulit pucat yang ditransfer sebatas stratum spinosum.

Namun melanosom akan dihantar sampai stratum granulosum pada orang kulit gelap.

2. Sirkulasi Kapiler di Lapisan Dermis

Penentuan warna kulit juga diperankan oleh dermis melalui sirkulasi darah di dalam pembuluh kapiler.

Sifat pigmen pada hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen sehingga membuat warna merah terang.

Pewarnaan merah pada pembuluh kapiler ini berkaitan dengan oksigen yang berikatan dengan hemoglobin.

Demikian ulasan mengenai pengertian kulit, bagian-bagian kulit, fungsi sampai pembentukan warna kulit. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kamu.

Daftar Pustaka

  • gurusains.com/ pengertian-kulit/
  • www.gurupendidikan .co.id/ pengertian-kulit/
  • www.dosenpendidikan. co.id/kulit/

Leave a Comment