Siklus Air : Tahapan, Jenis, Manfaat, Faktor Penentu

Siklus Air – Bisakah kamu hidup tanpa air? Jawabannya adalah tidak! Karena air adalah kebutuhan utama manusia bahkan alam.

Oleh karna itu menjaga siklus air agar tetap terjadi alami dan sempurna adalah sangat penting supaya air tetap tersedia dan dapat memenuhi kebutuhan.

Tapi tahukah kamu seperti apa sebenarnya sirkulasi dari air hingga bisa menjadi produk yang siap pakai itu?

Sebelumnya coba jawab pertanyaan penting ini. Apa yang kamu rasakan ketika tidak minum air dalam beberapa jam? Berapa kali kamu mandi dalam sehari?

Coba sebutkan makanan yang diolah tidak menggunakan air. Jawabannya pasti menempatkan air sebagai zat yang sangat kamu butuhkan bukan? Sekarang saatnya untuk lanjut ke pembahasan utamanya berikut ini.

Pengertian Siklus Air

Secara umum siklus pada air atau sering juga disebut siklus hidrologi ini adalah proses daur atau peredaran air pada kawasan perairan.

Siklus ini terjadi secara terus menerus, karena itulah air terus tersedia di berbagai tempat karena sudah melalui siklus tersebut.

Kunci utama dari kesuksesan sebuah siklus air adalah adalah proses pemanasan air yang dilakukan secara alami oleh matahari.

Barulah setelah itu lanjut ke tahapan berikutnya sampai air mengalir ke tempat-tempat untuk dimanfaatkan.

Sejarah Siklus Air

Sejak bumi ini ada sebenarnya siklus Hidrologi sudah terjadi secara alami, namun manusia mulai mempelajari konsepnya sejak 3000 tahun yang lalu.

Saat ini filsuf Yunani bernama Thales yang memulai penelitian bersama timnya, dimulai dari aliran air.

Penelitian terus dilakukan hingga pada tahun 1500an, peneliti asal Perancis De Vinci menemukan kalau air sungai yang mengalir asalnya adalah dari hujan.

Temuannya itu diteliti lebih lanjut tahun 1670 oleh Edme Marriote dan Pierre Perrault, yang lebih spesifik meneliti curah hujan yang ternyata menjadi pemasok air utama di sungai.

Kajian lebih dalam dilakukan tahun 1750 temuan siklus hidrologi semakin dipertegas oleh beberapa konsep John Dalton.

Lalu Henry Darcy di tahun 1856 mengemukakan tentang teori aliran air yang terjadi pada media yang memiliki pori.

Selanjutnya teori siklus Hidrologi dipertegas oleh Daniel Mead tahun 1904, dan terus diteliti sampai sekarang.

Tahapan Siklus Air

Dalam sebuah siklus perjalanan air hingga bisa dimanfaatkan, ada sembilan tahapan yang harus dilaluinya. Terdiri dari:

1. Evaporasi

Siklus Hidrologi dimulai dari proses penguapan yang terjadi, dimana molekul berbahan cair berubah menjadi gas.

Prosesnya terjadi secara alami dengan bantuan dari sinar matahari. dimana molekul air dari berbagai tempat akan menguap ke lapisan atmosfer, baik dari laut, sungai, tanah, hingga danau.

2. Transpirasi

Penguapan lanjutan juga dilakukan oleh berbagai makhluk hidup yang ada di alam, contohnya penguapan saat proses fotosintesis pada tanaman dan bernafas pada hewan dan manusia.

3. Evapotranspirasi

Semua proses penguapan air yang terjadi di bumi akan membawa molekul cair ke atmosfer, baik yang dilakukan oleh sumber air maupun makhluk hidup.

Proses ini akan memakan waktu sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.

4. Sublimasi

Tahapan lainnya yang terjadi dalam siklus tersebut adalah perubahan es langsung menjadi uap air yang juga akan menuju atmosfer bumi.

Perubahan ini tidak melibatkan pencairan es seperti proses alami dari penguapan air.

5. Kondensasi

Selanjutnya adalah proses berubahnya uap air pada lapisan atmosfer menjadi cairan.

Hal itu terjadi ketika uap air sudah berada pada posisi tertentu di lapisan atmosfer, kemudian dengan proses alami berubah menjadi titik air.

Kumpulan titik air akan membentuk awan yang terdapat di udara, makin banyak air yang berkumpul maka kondisi awan akan semakin pekat dan berwarna abu-abu kehitaman.

6. Adveksi

Proses pindahnya awan dari suatu lokasi ke lokasi lain akibat terbawa angin dan tekanan udara.

7. Presipitasi

Merupakan proses turunnya hujan setelah awan mencair akibat berada pada suhu udara yang sangat tinggi.

8. Run Off

Air hujan yang mengalir ke permukaan bumi akan mengikuti aliran air, yaitu dari dataran tinggi menuju dataran rendah.

9. Infiltrasi

Merupakan proses masuknya air ke dalam rongga tanah dan berproses menjadi air tanah.

Yang kemudian kembali pada proses awal yaitu evaporasi.

Jenis Siklus Air

Di alam ini terdapat tiga jenis siklus Hidrologi yang terjadi secara alami, dengan prosesnya masing-masing. Apa saja jenis siklus tersebut?

1. Siklus Hidrologi Kecil

Pada siklus ini terbentuknya air hanya melibatkan maksimal tiga tahapan saja, makanya sering juga disebut siklus Hidrologi sederhana.

Dimulai dari energi panas matahari yang menyinari laut, sehingga terjadi penguapan atau evaporasi.

Selanjutnya air yang menguap di lapisan atmosfer akan mengalami pengembunan dan menjadi awan.

Tahap terakhirnya adalah turunnya hujan di permukaan laut, tempat siklus kecil ini terjadi dari awan yang sudah mengumpulkan cukup uap air untuk ditumpahkan.

2. Siklus Hidrologi Menengah

Siklus ini banyak terjadi di wilayah daerah tropis seperti Indonesia, melibatkan beberapa tahapan yang lebih panjang dan lama ketimbang siklus kecil.

lokasi terjadinya biasanya di sungai, danau dan beberapa sumber air lainnya.

Dimulai dari tahapan evaporasi dengan bantuan sinar matahari, kemudian tersebut berhasil mencapai daratan dengan bantuan tekanan udara dan angin di lapisan atmosfer.

Selanjutnya uap yang sudah berkumpul membentuk awan akan menghasilkan hujan, yang bisa masuk ke dalam tanah dan mengalir mengikuti aliran air yang ada di daratan.

3. Siklus Hidrologi Besar

Pada siklus ini semua tahapan akan dilalui butiran air, biasanya terjadi pada kawasan yang lebih luas jangkauannya ketimbang siklus menengah.

Prosesnya tetap dimulai dengan evaporasi, kemudian terjadi proses sublimasi yang menyebabkan uap menjadi awan dan terkadang memiliki kandungan kristal es.

Pada kondisi ini awan akan terbawa angin ke daratan dan memasuki tahap presipitasi, sehingga hujan yang turun berupa butiran es atau salju.

Tumpukan salju di permukaan bumi berubah menjadi gletser, yang akan mencair dan masuk pada tahapan run off.

Terakhir air tersebut akan berada di sumber utama seperti laut untuk siklus selanjutnya.

Manfaat Siklus Hidrologi

Banyak manfaat yang bisa dirasakan dari terjadinya urutan siklus Hidrologi ini, bukan saja bagi manusia tapi juga bagi semua makhluk yang ada di alam. Berikut ini penjelasannya.

1. Sebagai Sumber Energi

Kekuatan air di berbagai tempat, menjadikannya sangat penting sebagai sumber energi.

Contohnya kekuatan aliran sungai dijadikan sumber energi listrik, bisa melalui pembangunan pembangkit listrik atau hanya sekadar kincir air sederhana di berbagai lokasi.

2. Pemenuhan Kebutuhan Air

Jika dihitung secara matematis, dalam setahun siklus Hidrologi yang terjadi akan menghasilkan air yang bisa dimanfaatkan oleh semua penduduk bumi yaitu 1,427.1015 liter setiap hari.

jumlah itu juga bisa dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain di bumi untuk bertahan dan melangsungkan hidup.

Dalam setiap siklus yang terjadi, manusia juga tak perlu susah payah mendapatkan air bersih ke daerah tepi pantai

Karena cukup dengan menunggu hujan turun dan memanfaatkan air hujan untuk berbagai kebutuhan.

3. Mencuci Biosfer

Pada siklus Hidrologi yang terjadi, biosfer atau habitat makhluk hidup akan dibersihkan dengan maksimal.

Baik itu litosfer atau daratan dimana dedaunan, permukaan tanah, dan lainnya akan semakin bersih dan siap membantu proses kehidupan.

Begitu juga dengan hidrosfer atau air yang juga akan semakin bersih dan polusi di dalamnya semakin berkurang ketika siklus terjadi.

Selanjutnya adalah pencucian atmosfer ketika proses penguapan, hingga perpindahan uap dari laut ke daratan.

4. Berpindahnya Posisi Air

Perpindahan posisi air membuat makhluk hidup bisa memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan.

Misalnya air di sungai untuk kebutuhan sehari-hari manusia, air di laut untuk menghasilkan garam, dan lainnya.

Berdasarkan penelitian dalam sebuah sirkulasi pada air, penguapan banyak terjadi di lautan atau mencapai 84 persen sisanya terjadi di daratan.

Tapi setelah proses selesai daratan memiliki uap yang lebih banyak yaitu mencapai 20 persen. Hal ini terjadi akibat perpindahan air selama siklus terjadi.

5. Wisata

Di dunia banyak objek wisata yang mengandalkan air, seperti pantai, air terjun, hingga gua yang mengandung air.

Faktor Penentu Siklus Hidrologi

Keberhasilan siklus Hidrologi sangat dipengaruhi oleh faktor disekitarnya, maka manusia sangat berperan untuk membuat proses itu bisa berjalan dengan lancar.

1. Sinar Matahari

Selama sinar matahari lancar membantu proses penguapan air di berbagai tempat di muka bumi, maka siklus akan berjalan dengan lancar.

2. Penguapan

Proses penguapan juga sangat menentukan keberhasilan sebuah siklus air, terutama penguapan yang terjadi di daratan yang berasal dari molekul air di tanah, pohon, dan aktivitas lainnya.

3. Kondensasi

Keberhasilan proses berubahnya uap air menjadi titik air di lapisan atmosfer, juga sangat berpengaruh pada siklus tersebut.

Aktivitas Yang Memberi Efek Buruk Pada Siklus Air

Jawabannya adalah sangat banyak, bahkan bisa membuat siklus Hidrologi tidak maksimal dan itu sudah terjadi saat ini.

kalau dibiarkan bisa saja ketersediaan air di bumi tidak akan lagi mencukupi. Lantas apa saja kegiatan manusia yang berefek buruk pada siklus dari air?

1. Pembukaan Lahan Pemukiman

Ketika dilakukan pembukaan lahan baru untuk pembuatan pemukiman, maka daerah resapan air akan berkurang.

Hal ini akan memperkecil jumlah uap air yang dihasilkan saat proses evaporasi, dan berdampak pada jumlah air yang dihasilkan di akhir sebuah siklus Hidrologi.

Baca Juga : Dampak Pencemaran Tanah

2. Penebangan Pohon

Penebangan hutan secara liar juga membuat kondisi tanah tidak maksimal untuk menyerap air hujan.

Alhasil air akan mengalir langsung ke daerah yang lebih rendah, dan mengakibatkan terganggunya berbagai tahapan dari siklus.

3. Zat Kimia

Pupuk kimia yang diberikan pada tanaman, akan masuk ke dalam tanah kemudian mengganggu kandungan tanah.

Pada proses evaporasi uap air yang menuju atmosfer akan mengandung zat kimia dan berdampak pada air yang dihasilkan pada siklus selanjutnya.

4. Memanipulasi Alam

Merubah salinitas laut dengan cara yang tidak alami, atau melakukan perubahan secara biofisik pada tanah juga akan memberi pengaruh buruk pada siklus air.

Dimana dampaknya terasa pada kualitas air dan lamanya proses siklus yang terjadi. Ujung-ujungnya kebutuhan air tidak akan lagi bisa dipenuhi dengan maksimal

Demikianlah penjelasan lengkap tentang siklus air dan segala hal yang berkaitan dengannya.

Pastikan kamu paham sehingga bisa ikut membuat siklus tersebut berjalan dengan alami dan lancar dan menghasilkan air yang berlimpah untuk digunakan generasi-generasi selanjutnya.

Daftar Pustaka

  • saintif.com/jenis -gambar-siklus-air/
  • rimbakita.com/ siklus-hidrologi/
  • id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air
  • www.kompas.com/skola /read/2020/04/02/200000269 /siklus-air-pendek-sedang -dan-panjang?page=all
  • brainly.co.id/ tugas/1148177

Leave a Comment