Ekosistem Darat

Ekosistem Darat merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya mengenai macam-macam ekosistem.

Planet Bumi yang luas ini terdiri dari wilayah daratan dan perairan. Daratan memiliki kontur yang sangat beragam, ada yang tinggi dan ada yang rendah.

Perbedaan tersebut mempengaruhi jenis organisme yang hidup di dalamnya sehingga tercipta ekosistem darat yang berbeda-beda.

Perbedaan ketinggian bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi keanekaragaman organisme, namun letak geografis atau iklim juga menjadi faktor pemengaruh.

Ekosistem ini perlu dijaga agar kelestarian organisme yang hidup di dalamnya tetap terjaga.

Pengertian Ekosistem Darat

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Ekosistem darat adalah sistem ekologi yang sebagian besar faktor lingkungannya berupa daratan.[/su_note]

Sistem ekologi ini merupakan tempat interaksi antara komponen-komponen penyusunnya.

Komponen Ekosistem Darat

Setiap jenis ekosistem darat tersusun atas komponen abiotik dan biotik.

1. Komponen Abiotik Ekosistem Darat

Contoh komponen abiotik tersebut adalah tanah, batu, iklim, suhu, dan cahaya matahari.

Meski sama-sama mendapat sinar matahari, namun intensitasnya tidak sama di setiap ekosistem sehingga terciptalah perbedaan ekosistem.

2. Komponen Abiotik Ekosistem Darat

Komponen biotik ekosistem ini berupa hewan dan tumbuhan yang ada di darat.

Proses Pembuatan Ekosistem Darat

Berdasarkan proses pembuatannya, ekosistem tersebut digolongkan menjadi 2 yakni:

  1. Ekosistem darat alami.
  2. Ekosistem darat buatan.

Contoh ekosistem alami adalah hutan hujan tropis, sabana, gurun pasir, dan padang rumput.

Sedangkan contoh ekosistem buatan manusia adalah sawah, peternakan, dan perkebunan.

Rantai Makanan pada Ekosistem Darat

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Salah satu interaksi yang dilakukan oleh komponen-komponen penyusun ekosistem darat adalah rantai makanan.[/su_note]

Hubungan makan dan dimakan ini berbentuk rantai yang tersusun dari produsen, konsumen dengan tingkatan yang berbeda-beda, dan dekomposer. 

Produsen pada rantai makanan adalah organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri.

Sedangkan konsumen adalah hewan herbivora dan karnivora. Sementara dekomposer merupakan organisme pengurai.

Berikut contoh rantai makanan pada ekosistem darat.

1. Padi → Tikus → Ular → Burung Hantu → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Contoh rantai makanan ini dapat diamati di ekosistem buatan manusia, yaitu sawah.[/su_note]

Pada interaksi ini, padi adalah produsen yang dimakan oleh tikus. Hewan pengerat yang berperan sebagai konsumen tingkat satu ini lalu dimakan oleh ular.

Ular selanjutnya dimangsa oleh burung hantu. Pada rantai makanan ini, burung hantu kemudian mati dan jatuh ke tanah. Dekomposer kemudian menguraikan bangkai burung tersebut.

Hasil penguraian ini adalah partikel sangat kecil yang dapat menyuburkan tanah.

2. Lumut → Rusa Kutub → Beruang → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Rantai makanan tersebut dapat ditemukan di ekosistem tundra.[/su_note]

Pada interaksi ini, lumut berperan sebagai produsen dan dimakan oleh rusa kutub yang merupakan konsumen tingkat I.

Selanjutnya, rusa kutub dimangsa oleh beruang. Hewan omnivora ini lama-lama mati dan bangkainya diurai oleh dekomposer.

3. Rumput → Kambing → Harimau → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Pada contoh rantai makanan tersebut, rumput berlaku sebagai produsen.[/su_note]

Tumbuhan ini kemudian dimakan oleh konsumen tingkat I, yaitu kambing. Selanjutnya, harimau akan memangsa kambing.

Harimau lama-lama mati sehingga bangkainya diurai oleh dekomposer. Hasil penguraian dekomposer akan diserap oleh tanah dan selanjutnya menjadi makanan rumput dan tumbuhan lainnya.

4. Rumput → Rusa → Singa → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Dalam interaksi tersebut, rumput dimakan oleh rusa.[/su_note]

Hewan herbivora ini merupakan konsumen tingkat I sehingga ia dimakan oleh konsumen tingkat II, yaitu singa.

Saat hewan tersebut mati, dekomposer akan menguraikan bangkainya.

5. Tanaman → Belalang → Burung Pemakan Serangga → Burung Elang → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Belalang adalah herbivora yang bertindak sebagai konsumen tingkat I pada rantai makanan ini.[/su_note]

Serangga ini memakan daun-daun pada tanaman. Selanjutnya, burung pemakan serangga akan memangsa belalang.

Konsumen tingkat II tersebut lalu dimakan oleh burung elang. Burung pemangsa ini lama-lama akan mati.

Setelah itu, dekomposer akan mengurai burung elang menjadi partikel yang sangat kecil.

6. Tanaman → Ulat → Ayam → Musang → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Contoh rantai makanan ini dapat ditemukan di area pedesaan.[/su_note]

Di sini, daun-daun pada tanaman dimakan oleh ulat. Selanjutnya, ayam akan memangsa ulat tersebut.

Pada rantai makanan ini, ayam bukanlah konsumen tertinggi.

Unggas tersebut selanjutnya akan dimakan oleh musang. Setelah beberapa lama, musang akan mati.

Oleh karenanya, dekomposer akan mengurai bangkai musang. Hasil penguraian ini akan menyuburkan tanah dan tumbuhan.

7. Kaktus → Belalang → Kadal → Burung Elang → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3d6″ text_color=”#000000″]Gurun adalah salah satu jenis ekosistem darat. Pada sistem ekologi ini, kaktus dimakan oleh belalang.[/su_note]

Selanjutnya, belalang akan dimangsa oleh konsumen tingkat II, yaitu kadal. Reptil ini lalu dimakan oleh burung elang.

Setelah beberapa waktu, burung elang akan mati dan terjatuh ke tanah. Dekomposer yang berperan sebagai pengurai lalu akan menguraikan burung elang tersebut.

Tabel Rantai Makanan pada Ekosistem Darat

Dari semua contoh rantai makanan di atas,

Organisme pada sistem ekologi darat dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan seperti pada tabel di bawah ini.

TingkatanOrganisme
ProdusenRumput, tanaman, kaktus, tanaman padi, dan lumut
Konsumen Tingkat IBelalang, ulat, rusa, tikus, kambing, dan rusa
Konsumen Tingkat IIKadal, burung pemangsa serangga, ayam, dan ular
Konsumen Tingkat IIIBurung hantu, burung elang, singa, beruang, dan harimau
Dekomposer PenguraiBakteri, jamur, dan hewan kecil

Contoh Organisme pada Ekosistem Darat

Sistem ekologi yang ada di daratan sangat kaya akan spesies flora dan fauna. Salah satu penyebabnya adalah faktor lingkungan yang sangat beragam.

Beberapa contoh makhluk hidup yang dapat ditemukan di ekosistem ini.

1. Padi

Padi merupakan produsen makanan yang terdapat di ekosistem sawah.

Tanaman ini tidak hanya menyediakan makanan untuk manusia, namun juga untuk berbagai organisme, contohnya burung pipit, belalang, dan tikus.

2. Kaktus

Tumbuhan ini memiliki ciri khas unik, yaitu dapat hidup di tempat yang kering.

Kaktus menjadi sumber makanan dan sumber air bagi organisme yang hidup di gurun pasir.

3. Tanaman Buah

Tanaman buah dapat ditemukan di ekosistem buatan maupun alami. Buah yang dihasilkan oleh tanaman ini merupakan sumber makanan untuk manusia dan berbagai jenis hewan.

4. Beruang

Beruang dibedakan dalam beberapa jenis, contohnya beruang kutub, beruang madu, dan beruang grizzly.

Hewan ini hidup di hutan yang tersebar di berbagai wilayah, misalnya Indonesia, Amerika, dan Kutub Utara.

5. Kadal

Reptil ini dapat ditemukan di berbagai area daratan, misalnya gurun, padang rumput, hutan, dan sawah.

Kadal dikategorikan sebagai omnivora karena diet mereka biasanya berupa serangga, buah, dan dedaunan.

6. Sapi

Sapi merupakan hewan mamalia besar yang banyak dibudidayakan di ekosistem buatan. Hewan herbivora ini dikembangbiakkan untuk diambil daging, susu, dan kulitnya.

7. Lebah

Serangga ini merupakan hewan yang memberi banyak manfaat bagi manusia.

Lebah membantu para petani dalam proses penyerbukan sehingga tanaman para petani menghasilkan buah atau biji-bijian untuk dipanen.

Siklus hidup lebah harus dijaga, agar ekosistem tetap berjalan.

Kesimpulan

Ekosistem darat meliputi wilayah yang sangat luas. Sehingga, tak heran jika tingkat keragaman organisme di dalamnya sangat tinggi.

Beberapa organisme tersebut sengaja dibudidayakan pada sebuah ekosistem buatan untuk diambil manfaatnya oleh manusia.

Namun, banyak juga dari mereka yang hidup di alam liar dan menjadi penyusun ekosistem alami.

Untuk menjaga kelangsungan hidup organisme tersebut, manusia harus bijak dalam melakukan aktivitasnya.

[su_spoiler title=”Daftar Pustaka” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

  • https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/ekosistem-darat
  • https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/09/pengertian-ekosistem-darat-macam-dan-cirinya-lengkap.html
  • https://guratgarut.com/contoh-rantai-makanan/
  • https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/contoh-rantai-makanan-di-darat
  • https://jagad.id/pengertian-rantai-makanan/[/su_spoiler]

Leave a Comment