Ekosistem sawah sering kita jumpai ketika berada di pedesaan.
Ketika disana, kamu pasti akan menemukan bentangan sawah yang luas.
Dari jauh, pemandangan ini terlihat begitu asri dan menyejukkan mata. Dari dekat, kamu akan melihat berbagai organisme dan non-organisme pembentuk ekosistem sawah.
Pengertian Ekosistem Sawah

Sawah merupakan lahan pertanian dengan permukaan rata dan berlumpur. Lahan ini dibatasi oleh pematang di tepinya.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis sawah, contohnya sawah irigasi dan sawah tadah hujan.
Komponen Ekosistem Sawah
Ekosistem sawah terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
- Komponen abiotik tersebut adalah air, tanah, dan sinar matahari.
- Sedangkan komponen biotiknya adalah berbagai jenis hewan dan tanaman pertanian, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai.
Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah
Komponen penyusun ekosistem sawah melakukan berbagai interaksi. Salah satu interaksi yang paling mudah diamati adalah hubungan makan dan dimakan atau rantai makanan.
Berikut ini beberapa contoh rantai makanan yang ditemukan di area sawah.
1. Padi → Tikus → Burung Hantu → Dekomposer

Biji padi lalu dimakan oleh tikus yang merupakan konsumen tingkat I. Selanjutnya, tikus dimangsa oleh burung hantu sebagai konsumen tingkat II.
Burung hantu lama-kelamaan akan mati. Saat burung tersebut mati, ia akan jatuh ke tanah dan dekomposer akan menguraikannya.
Zat-zat hasil penguraian akan meresap ke tanah dan menyuburkan tanah. Sehingga, tanaman padi akan memperoleh nutrisi untuk tumbuh.
2. Padi → Belalang → Katak → Ular Sawah → Burung Gagak → Dekomposer

Belalang kemudian dimakan oleh katak sebagai konsumen tingkat II. Katak lalu diterkam oleh ular sawah, yang merupakan konsumen tingkat III.
Ular sawah nantinya akan dimangsa oleh burung gagak sebagai konsumen tingkat IV.
Burung gagak yang mati akan tergeletak di tanah dan diurai oleh dekomposer menjadi partikel mikroskopik.
Partikel ini akan memperkaya tanah dan menjadi makanan bagi tanaman.
3. Padi → Burung Pipit → Burung Elang → Dekomposer

Jadi, tak heran jika burung ini menjadi konsumen tingkat satu pada contoh rantai makanan di atas.
Burung pipit lalu dimangsa oleh burung elang. Burung ini lama-kelamaan mati dan diurai oleh dekomposer.
4. Padi → Keong → Katak→ Ular Sawah → Burung Elang → Dekomposer

Pada rantai makanan ini, hewan bercangkang tersebut dimakan oleh katak. Dan katak akan dimakan oleh ular sawah.
Ular sawah selanjutnya akan dimangsa oleh burung elang. Sebagai konsumen tingkat tertinggi, burung elang tidak akan dimangsa oleh siapapun.
Ia akan mati dengan sendirinya dan bangkainya diurai oleh dekomposer.
5. Rumput → Belalang → Burung Pipit → Burung Elang → Dekomposer

Selanjutnya, belalang akan dimangsa oleh burung pipit.
Burung kecil ini akan dimangsa oleh burung karnivora besar, yaitu burung elang. Burung karnivora ini lalu akan mati dan diurai oleh dekomposer.
Tabel Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah
Dari semua contoh diatas, kita dapat menyimpulkan siapa saja produsen dan konsumen pada rantai makanan yang ada di sawah.
Tingkatan | Organisme |
Produsen | Padi dan rumput |
Konsumen Tingkat I | Belalang, keong, burung pipit, dan tikus |
Konsumen Tingkat II | Katak dan ular sawah |
Konsumen Tingkat III | Burung elang, burung hantu, burung gagak |
Dekomposer/Pengurai | Bakteri dan hewan pengurai |
Contoh Organisme pada Ekosistem Sawah

Ekosistem sawah memiliki keanekaragaman organisme yang cukup tinggi.
Beberapa contoh organisme pada ekosistem sawah adalah sebagai berikut:
1. Padi
Karena sawah dimanfaatkan oleh manusia untuk menanam padi, maka tanaman tersebut menjadi produsen makanan utama di ekosistem ini.
Dalam menghasilkan makanan, padi sangat bergantung pada zat hara dalam tanah, air, dan sinar matahari.
2. Rumput
Rumput adalah benalu yang tumbuh di sela-sela tanaman padi.
Jika tidak sering disiangi, rumput akan menyerap zat hara yang seharusnya diperuntukkan bagi tanaman padi dan akibatnya tanaman padi menjadi kurus dan hasilnya kurang baik.
3. Tikus
Tikus adalah konsumen tingkat I dalam ekosistem buatan ini. Hewan pengerat tersebut memakan bulir padi dan menjadi hama bagi para petani.
4. Belalang
Serangga ini merupakan hewan herbivora dan konsumen tingkat I. Makanan belalang di sawah adalah daun padi dan rerumputan.
5. Burung Pipit
Burung pipit dapat berperan sebagai konsumen tingkat I maupun konsumen tingkat II pada rantai makanan sistem ekologi sawah.
Hal ini karena makanan burung ini dapat berupa bulir padi dan serangga.
6. Katak
Katak adalah hewan amfibi yang merupakan salah satu penghuni sawah.
Hewan ini mendapat makanan dengan cara memangsa belalang dan keong yang ada di sawah.
7. Ular Sawah
Ular sawah merupakan salah satu predator dalam ekosistem sawah. Meski demikian, predator ini tidak selalu berperan sebagai konsumen tertinggi pada rantai makanan sawah.
Reptil tersebut merupakan sahabat petani karena dapat mengontrol jumlah tikus di sawah.
8. Burung Hantu
Burung hantu adalah salah satu konsumen tertinggi di rantai makanan sawah.
Hewan ini akan berburu tikus dan memangsa hewan lain di sekitar sawah pada malam hari. Burung ini juga membantu petani mengurangi jumlah tikus di sawah.
9. Burung Elang
Burung elang memiliki peran yang sama dengan burung hantu karena burung ini memangsa tikus, ular, dan burung pipit di siang hari.
Sebagai konsumen tingkat tertinggi, burung elang tidak akan dimakan oleh hewan lain.
Kesimpulan

Sawah dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.
Meski merupakan ekosistem buatan, namun ekosistem sawah memiliki keanekaragaman organisme yang cukup tinggi.
Baik mamalia, serangga, reptil, amfibi, maupun burung dapat ditemukan di sawah.
Keseimbangan ekosistem ini sangat penting bagi manusia. Jika ketidakseimbangan terjadi atau jumlah organisme di dalamnya tidak ideal, maka hasil panen petani akan kurang memuaskan.