Pencemaran Lingkungan dan Dampaknya

Apakah Anda kerap memilih membakar sampah di pekarangan rumah?

Kalau tujuannya agar lingkungan kembali bersih, berarti Anda kurang memahami konsep pencemaran lingkungan.

Sebab, asap dari hasil pembakaran sampah rumah tangga akan menurunkan kualitas udara di sekitar, sehingga tidak lagi sehat untuk kesehatan. 

Mungkin beberapa artikel pencemaran lingkungan hanya menekankan pada limbah industri yang mencemari udara dan air.

Namun pada gambar nyatanya, hal kecil seperti membuang sampah tanpa mengolahnya juga ikut andil dalam mencemari lingkungan. 

Definisi Pencemaran Lingkungan

Sederhananya, pengertian pencemaran lingkungan adalah ketika ada suatu komponen yang masuk ke dalam lingkungan. Sehingga menyebabkan kualitas lingkungan tersebut menurun hingga level tertentu. 

Lingkungan yang sudah tercemar, baik oleh zat, makhluk hidup, maupun partikel lain, maka tatanan dan fungsi aslinya akan berubah ke arah yang negatif.

Makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan akan mengalami kerugian dan bahaya yang mengancam kesehatan. 

Sebab, komponen yang berbaur dengan lingkungan sudah tergolong zat polutan.

Pengertian zat polutan yaitu bahan pencemar yang kadarnya melebihi dari yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.

Sebagai contoh, gas CO2 dianggap sebagai polutan, apabila konsentrasinya melampaui 0,003%. 

Polutan memiliki sifat merusak baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Semakin tinggi konsentrasi polutan yang masuk otomatis sifat merusaknya akan semakin parah.

Oleh sebab itu, akan sangat berbahaya, apabila lingkungan yang tercemar tidak segera ditanggulangi. 

Jenis Pencemaran Lingkungan

Lingkungan memiliki cakupan yang luas, sehingga pencemaran tidak hanya terpusat pada satu elemen saja.

Berikut macam-macam pencemaran lingkungan yang terbagi menjadi 5, yaitu: 

1. Pencemaran Air

Disebut sebagai pencemaran air karena ada zat polutan yang tercampur dengan air, sehingga kualitasnya tidak lagi bagus dan bisa berbahaya untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup. 

Ciri-ciri paling kentara dari air yang tercemar antara lain bau yang menyengat, warna yang berubah, dan rasa yang sedikit aneh.

Wilayah perairan yang terkontaminasi umumnya muara sungai, sepanjang aliran sungai, lautan, dan danau. 

2. Pencemaran Udara

Jenis pencemaran ini terjadi karena polutan membaur dengan udara, sehingga kualitasnya menurun dan tidak lagi sehat untuk dihirup oleh makhluk hidup.

Selain itu, udara yang penuh polusi juga merusak pemandangan. Polusi udara bisa terjadi di manapun hanya saja kota-kota besar lebih beresiko tinggi.

Penyebab utamanya adalah jumlah kendaraan yang membludak dan adanya pusat industri yang aktivitasnya cukup tinggi. 

3. Pencemaran Tanah

Jenis selanjutnya adalah pencemaran tanah yang berarti adanya zat polutan dimasukkan ke dalam tanah, sehingga mengkontaminasi bagian permukaan maupun lapisan dalam tanah. 

Kasus pencemaran tanah sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia. Adapun faktor alam memiliki kemungkinan yang sangat kecil sebagai sumber penyebabnya. 

Beberapa contoh pencemaran lingkungan, khususnya tanah yang ada di sekitar Anda yaitu pembuangan sampah yang sulit terurai, pemanfaatan pestisida yang melebihi batas, dan pembuangan limbah rumah tangga.

4. Pencemaran Cahaya

Jenis pencemaran cahaya mungkin belum secara luas diketahui padahal benar-benar ada dan memberikan efek yang merugikan.

Pencemaran cahaya adalah saat cahaya buatan memiliki intensitas yang kuat, sehingga menjadikan langit malam tampak lebih terang. 

Pencemaran ini kerap terjadi di kota-kota besar yang menggunakan penerangan lampu yang luar biasa banyak.

Cahaya yang berlebihan tersebut berpotensi mengacaukan siklus alami makhluk hidup, khususnya pada malam hari. 

5. Pencemaran Suara

Bukan hanya cahaya, suara pun bisa tergolong sebagai bahan pencemar lingkungan. Adapun suara yang dimaksud adalah suara bising yang sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman. 

Contoh yang paling mudah adalah suara lalu lalang kendaraan yang jumlahnya tidak terhitung dan terus menerus berlangsung, seperti di ibu kota atau kota besar lainnya. 

Siapa saja yang Terlibat?

Membahas mengenai siapa yang turut andil dalam mencemari lingkungan ternyata tidak bisa hanya menunjuk pada satu pihak.

Sebelum itu, coba Anda lihat gambar pencemaran lingkungan berikut ini:

Sungguh memprihatinkan, bukan?

Pembuangan sampah plastik yang dilakukan sembarangan, berserakan tanpa pengolahan yang baik tentu saja akan mencemari tanah. 

Apakah ada di antara Anda yang merasa familiar dengan kondisi tersebut?

Sebab, penimbunan sampah memang masih kerap dilakukan oleh banyak masyarakat, sehingga pemandangan sampah yang tidak terurus di pekarangan rumah, sudah menjadi hal yang biasa. 

Kalau begitu, apakah semua pihak baik masyarakat luas maupun pelaku industri ikut terlibat? Bisa jadi demikian.

Terlebih lagi 5 penyebab pencemaran lingkungan berikut ini memang berasal dari berbagai aktivitas manusia di segala bidang: 

1. Sektor Transportasi

Setiap harinya, hampir seluruh lapisan masyarakat menggunakan kendaraan bermotor untuk beraktivitas.

Jumlahnya semakin banyak dan beberapa dari mereka menggunakan jenis kendaraan yang berbeda. 

Hasil pembakaran dari kendaraan bermotor menghasilkan gas, seperti karbon monoksida, metana, non methane, nitrogen monoksida, dan sulfur dioksida. Semua gas tersebut dapat memicu pemanasan global.

Semakin banyak orang yang memakai kendaraan, maka gas tersebut akan terus terakumulasi hingga tingkat pencemaran udara semakin meninggi. 

2. Sektor Industri

Kegiatan yang dilakukan oleh pabrik sangatlah intens. Terlebih lagi jumlah pabrik di pusat industri terhitung sangat banyak, sehingga semakin menaikan potensi pencemaran baik udara maupun air. 

Pencemaran udara terjadi karena hasil pembakaran dari pabrik. Asap yang penuh dengan zat polutan berkonsentrasi tinggi dan berbahaya dilepaskan begitu saja ke udara. 

Sedangkan pencemaran air terjadi karena limbah hasil produksi yang dibuang oleh pabrik.

Limbah tersebut dapat berupa zat cair maupun zat padat. Bahan kimia dalam takaran yang besar akan mampu mengkontaminasi bukan hanya sungai tetapi juga lautan. 

3. Sektor Rumah Tangga

Tidak hanya sektor skala besar saja yang menghasilkan polutan, sektor kecil seperti rumah tangga juga ternyata ikut andil.

Bentuk polutan utama yang muncul di tengah-tengah pemukiman warga adalah sampah. 

Beberapa contoh sampah yang berpotensi besar menjadi limbah berbahaya antara lain plastik, botol bekas, popok, pembalut sekali pakai, kaleng bekas, pakaian, sisa sabun cuci, baterai bekas, lampu bekas, dan tempat bekas kosmetik.

Apabila tidak dilakukan penanganan yang sesuai prosedur, maka sampah tersebut akan mencemari tanah. 

4. Sektor Perdagangan

Pencemaran yang terjadi di ranah perdagangan berkaitan dengan penggunaan kemasan plastik yang tidak ramah lingkungan.

Selain itu, penggunaan mode transportasi yang terlalu banyak menghasilkan gas emisi juga bisa menjadi sumber polusi udara. 

5. Sektor Pertanian 

Hal yang paling menonjol dalam sektor pertanian adalah penggunaan pestisida yang di luar kadar aman.

Bahan kimia yang dilepaskan dalam jumlah yang berlebihan akan berdampak negatif pada ekosistem sekitar. Selain itu, udara juga menjadi tercemar karena berkontak dengan zat tersebut. 

Berarti sudah jelas bahwa manusia merupakan faktor utama yang menyebabkan lingkungan tercemar.

Seluruh lapisan masyarakat, baik sadar maupun tidak, memiliki kemungkinan yang tinggi untuk andil dalam pencemaran ini. 

Siapa yang Bertanggung Jawab?

Dapat dikatakan bahwa pencemaran lingkungan adalah tanggung jawab bersama, demi mewujudkan kehidupan yang lebih sehat karena lingkungan sekitar selalu terjaga. 

Maka dari itu, semua pihak harus bergerak untuk mengatasi permasalahan yang serius ini agar tidak semakin merugikan.

Berikut beberapa cara menanggulangi pencemaran lingkungan bahkan dari tindakan yang kecil sekalipun:

  1. Menerapkan konsep daur ulang sehingga sampah berkurang
  2. Mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan
  3. Mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya
  4. Menggiatkan gerakan menanam pohon
  5. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
  6. Membuang sampah di tempat yang tersedia
  7. Menggunakan pupuk dan pestisida yang sewajarnya
  8. Membersihkan selokan dan selalu menjaga kebersihan tempat tinggal
  9. Mengurangi penggunaan tisu dan kertas dan menggantinya dengan bahan yang bisa dipakai lagi 

Dampak Pencemaran Lingkungan

Selanjutnya, apa saja sebenarnya dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan?

  • Menyebabkan penyakit saluran pernapasan, iritasi mata, iritasi hidung, alergi, dan penyakit berbahaya lain seperti kardiovaskular
  • Memicu gangguan hormonal seseorang
  • Memperlambat perkembangan janin dan anak
  • Memicu gangguan psikologis dan syaraf
  • Merusak habitat hewan baik di darat maupun di laut
  • Memicu rusaknya mikroorganisme yang bermanfaat bagi kehidupan
  • Merusak mata rantai makanan utama hewan
  • Merusak lapisan atmosfer, sehingga radiasi matahari semakin berbahaya
  • Memperparah pemanasan global

Lingkungan yang tercemar berbagai zat polutan merupakan isu yang sangat serius dan kompleks.

Penyebabnya beragam dan dampaknya pun sangat luas. Apabila Anda sanggup melakukan pencegahan kecil, maka jangan tunda karena bisa mengurangi efek buruk yang dimunculkan. 

[su_spoiler title=”Daftar Pustaka” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

  • https://lingkunganhidup.co/pencemaran-lingkungan-hidup/
  • https://disperkimta.bulelengkab.go.id/artikel/jenis-dan-tingkatan-pencemaran-yang-merusak-lingkungan-75
  • https://www.gurupendidikan.co.id/polusi-dan-polutan/
  • https://disperkimta.bulelengkab.go.id/artikel/pencemaran-tanah-11
  • http://www.pdamtirtabenteng.co.id/berita/ini-dia-7-dampak-buruk-bagi-kesehatan-akibat-pencemaran-air
  • https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Pencemaran%20Air-%20BPSMG/materi2.html[/su_spoiler]

Leave a Comment