Ekosistem Hutan

Ekosistem hutan, merupakan pembahasan lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai berbagai jenis ekosistem dan komponennya.

Jadi begini,

Udara bersih yang kamu hirup saat ini merupakan hasil dari pohon-pohonan.

Penyumbang terbesar tentu dari hutan,

Oleh sebab itu sebagai bentuk kepedulian kita terhadap hutan, mari kita pelajari kembali mengenai ekosistem hutan dan komponennya.

Pengertian Ekosistem Hutan

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Ekosistem hutan adalah sistem ekologi alami yang di dalamnya terdapat hubungan timbal balik antara komponen penyusunnya.[/su_note]

Komponen tersebut berupa komponen abiotik (contohnya tanah, cuaca, air, dan cahaya matahari) dan komponen biotik (hewan dan tumbuhan).

Hutan merupakan lahan tegakan pohon yang luas dan memberi banyak manfaat bagi manusia.

Beberapa manfaat  tersebut adalah menyimpan cadangan air, sumber oksigen, pengunci tanah, dan tempat hidup berbagai flora dan fauna.

Hutan di bumi ini ada beberapa macam, tergantung pada keadaan geografisnya.

Di Indonesia sendiri, kita dapat menemui hutan hujan tropis, hutan bakau, hutan rawa, dan hutan musim. Masing-masing hutan memiliki ekosistem hutan yang berbeda dan ciri khas sendiri.

Rantai Makanan pada Ekosistem Hutan

Ekosistem hutan memiliki keanekaragaman organisme yang tinggi. Beberapa organisme ini berperan sebagai produsen makanan.

Sebagian besar dari mereka adalah konsumen, entah itu herbivora atau pun karnivora. Selain itu, ada juga jamur dan bakteri yang berperan sebagai dekomposer.

Organisme tersebut berinteraksi dengan berbagai cara. Salah satu interaksi ekosistem hutan adalah hubungan saling makan dan dimakan atau disebut juga rantai makanan.

Contoh dari rantai makanan pada ekosistem hutan adalah sebagai berikut.

1. Rumput → Rusa → Harimau → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Salah satu produsen makanan yang hidup di hutan adalah rumput.

Pada rantai makanan ini, rumput dimakan oleh rusa yang berperan sebagai konsumen tingkat I. Selanjutnya, rusa akan di mangsa oleh harimau. 

Harimau adalah konsumen tertinggi sehingga ia tidak akan dimangsa oleh hewan lain. Hewan ini lalu mati dan diurai oleh dekomposer. Zat hasil penguraian tersebut akan menyuburkan tanah.[/su_note]

2. Pohon Buah-Buahan → Monyet → Ular Piton → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Produsen lain yang dapat ditemukan di hutan adalah pohon buah-buahan.

Buah dari pohon tersebut akan dikonsumsi oleh monyet. Pada rantai makanan ini, monyet  berperan sebagai konsumen tingkat I.

Selanjutnya, monyet akan dimangsa oleh ular piton. Ular besar ini berperan sebagai konsumen tertinggi dan lama-lama akan mati.

Setelah mati, tubuhnya akan diurai oleh dekomposer. Hasil penguraian akan diserap oleh tanah dan menjadi makanan tumbuhan.[/su_note]

3. Rumput → Kelinci → Serigala → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Rantai makanan ini dapat ditemukan di ekosistem hutan terbuka dan sabana. Rumput di hutan ini dimakan oleh kelinci.

Hewan kecil ini berperan sebagai konsumen tingkat I. Kemudian, kelinci dimakan oleh serigala. 

Serigala lalu mati dan tergeletak di tanah. Kemudian, dekomposer mengurainya menjadi partikel mikroskopik yang dapat diserap oleh tanah.

Tanah pun menjadi kaya nutrisi dan rumput tumbuh subur karena menyerap nutrisi tersebut.[/su_note]

4. Rumput → Zebra → Singa → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Contoh rantai makanan tersebut umum ditemui di hutan sabana. Pada rantai makanan ini, zebra makan rumput yang berperan sebagai produsen utama di hutan tersebut.

Selanjutnya, zebra dimakan oleh singa, yang merupakan konsumen tertinggi.

Di hutan ini, tidak ada hewan predator yang memangsa singa. Sehingga, lama-kelamaan singa akan mati dengan sendirinya.

Dekomposer lalu akan menguraikan bangkai singa hingga menjadi partikel yang sangat kecil yang menyatu dengan tanah.[/su_note]

5. Tanaman → Ulat → Ayam Hutan → Musang → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Pada contoh di atas, tanaman dimakan oleh ulat yang berperan sebagai konsumen tingkat I. Kemudian, ulat dimakan oleh ayam hutan yang berperan sebagai konsumen tingkat II.

Unggas ini lalu dimangsa oleh musang, yang merupakan konsumen tingkat III.

Selanjutnya, musang mati dan diurai oleh dekomposer. Hasil penguraian ini akan meresap ke tanah dan diserap oleh tumbuhan untuk diolah menjadi makanan.[/su_note]

6. Tanaman Biji-Bijian → Tikus → Ular → Burung Hantu → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Tanaman biji-bijian juga merupakan salah satu produsen yang terdapat di hutan.

Biji-bijian yang dihasilkan oleh tanaman ini kemudian dimakan oleh tikus. Pada rantai makanan ini, tikus lalu dimangsa oleh konsumen tingkat II, yaitu ular.

Selanjutnya, ular akan dimakan oleh burung hantu. Burung ini nantinya akan mati dan tergeletak di tanah.

Dekomposer kemudian akan mengurai bangkai burung hantu dan menjadikannya zat hara.[/su_note]

7. Rumput → Belalang → Burung Pemakan Serangga → Burung Elang → Dekomposer

[su_note note_color=”#ffb3b9″ text_color=”#000000″]Pada contoh di atas, rumput dimakan oleh konsumen tingkat I, yaitu belalang. Serangga ini kemudian dimakan oleh burung pemakan serangga.

Selanjutnya, burung tersebut akan dimangsa oleh konsumen tingkat paling tinggi, yaitu burung elang.

Burung pemangsa ini lalu mati dan terjatuh di tanah. Dekomposer yang ada di tanah kemudian mengurainya menjadi partikel yang sangat kecil yang dapat menyuburkan tanah.[/su_note]

Tabel Rantai Makanan pada Ekosistem Hutan

Dari contoh diatas,

Dapat disimpulkan bahwa dalam ekosistem hutan terdapat berbagai jenis tanaman dan hewan yang menempati tingkatan yang berbeda-beda pada rantai makanan.

Berikut merupakan tabel rantai makanan pada ekosistem hutan:

TingkatanOrganisme
ProdusenRumput, tanaman buah-buahan, dan tanaman biji-bijian
Konsumen Tingkat IUlat, belalang, monyet, tikus, kelinci, zebra, dan rusa
Konsumen Tingkat IIAyam hutan, ular, dan burung pemakan serangga
Konsumen Tingkat IIISinga, burung elang, burung hantu, harimau, dan serigala
Dekomposer/PenguraiBakteri, jamur, dan hewan kecil

Contoh Organisme pada Ekosistem Hutan

Ada banyak sekali makhluk hidup yang tinggal di ekosistem hutan. Berikut ini beberapa contohnya.

1. Rumput

Rumput sangat umum ditemukan di dalam ekosistem hutan. Tumbuhan ini menjadi sumber makanan bagi berbagai jenis hewan.

2. Pohon Durian Hutan

Pohon ini dapat tumbuh hingga puluhan meter dan umum ditemui di hutan hujan tropis

Buah duriannya merupakan sumber makanan untuk hewan-hewan yang tinggal di hutan.

3. Primata

Monyet, kera, dan orang utan adalah beberapa primata yang dapat ditemukan di hutan tropis.

Hewan ini suka bergelantungan di pohon-pohon yang tinggi dan makan buah-buahan.

4. Harimau

Keberadaan harimau di hutan-hutan Indonesia sudah mulai langka saat ini. Hewan karnivora ini hidup dengan memangsa hewan lain, misalnya rusa.

5. Singa

Singa umumnya tinggal di hutan sabana di Afrika. Si raja hutan ini hidup dengan memangsa zebra, bison, dan herbivora lainnya.

6. Kelinci

Kelinci adalah salah satu hewan herbivora yang hidup di dalam ekosistem hutan. Hewan ini hidup dengan mengkonsumsi daun-daunan dan tinggal di dalam sarang yang digali di dalam tanah.

Kesimpulan

Ekosistem hutan merupakan tempat tinggal dan tempat berinteraksi banyak makhluk hidup.

Keberadaan hutan sendiri juga sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup.

Oleh sebab itu, hutan perlu dijaga agar ekosistemnya tetap seimbang, sehingga dapat menjalankan perannya.

[su_spoiler title=”Daftar Pustaka” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

  • https://jagad.id/ekosistem-hutan/
  • https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/ekosistem-hutan/
  • https://materiipa.com/rantai-makanan-ekosistem-hutan/
  • https://rimbakita.com/rantai-makanan-di-hutan/
  • https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/contoh-rantai-makanan-di-hutan/[/su_spoiler]

Leave a Comment