Prinsip Kerja, Fungsi, dan Cara Menggunakan Statif

Statif merupakan salah satu alat yang sering dijumpai di laboratorium, alat ini merupakan peralatan non-gelas dan berguna untuk pendukung porses suatu uji coba laboratorium. Ya, bagi Anda yang pernah atau bahkan sering berkunjung ke laboratorium, pasti pernah melihat alat yang satu ini. Alat ini biasanya terbuat dari logam, besi, atau baja yang anti karat.

Bagi Anda yang memang sudah menganal alat ini, pasti sudah tahu, bahwa agar menunjang fungsi dari statif, maka penggunaan Alat ini sering dipasangkan dengan klem. Klem merupakan salah satu alat laboratorium yang digunakan untuk menjepit peralatan laboratorium.

untuk lebih jelasnya mengenai alat ini, mari langsung saja simak ulasan beriut ini. ulasan ini akan membahas mengenai prinsip kerja, fungsi, dan cara penggunaan dari statif.

Prinsip Kerja Statif

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai alat ini, maka Anda perlu sekali mengetahui prinsip kerja dari Alat ini. prinsip kerja dari alat ini adalah untuk menegakan beberapa peralatan laboratorium lainya, seperti buret, corong, corong pisah, serta peralatan laboratorium berjenis gelas lainya.

Biasanya Alat ini dipasangkan bersama dengan klem. Klem ini berfungsi untuk menjepit perlatan gelas dan menempelkanya pada statif, seperti menjepit soklet pada proses ektrasi, dan menjepit kondesor pada proses destilasi.

Bentuk dari statif mirip seperti tripod berbahan besi atau baja anti karat, dan dilengkapi dengan tiga kaki. Biasanya panjang atau tinggi statif adalah sekitar 60 cm. Tapi ada juga statif yang bagian bawahnya atau bagian kakinya berupa alas berbentuk segi panjang.

Tentunya dengan bentuk seperti ini dapat menunjang kinerja dari statif sebagai alat penegak perlatan laboratorium. Setelah mengetahui prinsip kerja Alat ini, sebenarnya Anda sudah dapat mengetahui fungsi dari alat ini. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai fungsi alat ini, langsung saja simak ulasan selanjutnya.

Gambar Statif

Statif dan Klem
Gambar Statif dan Klem
Statif dan Klem
Gambar Statif dan Klem
Statif dan Klem
Gambar Statif dan Klem

Fungsi Statif di Laboratorium

Semua alat laboratorium, pastinya memiliki fungsinya masing-masing, yang tidak bisa dengan mudah digantikan dengan alat lain. Sama halnya dengan statif. Alat ini juga mempunyai fungsinya sendiri bagi suatu proses uji coba laboratorium.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa fungsi utama dari statif adalah sebagai alat penegak peralatan laboratorium lainya, seperti buret, corong pisah, serta peralatan gelas lainya.

Pasti sudah paham mengenai fungsi dari alat ini, dengan mengetahui fungsi dari statif, Anda tentunya dapat menggunakan alat ini sebagaiaman dengan fungsinya. Ingat selalu gunakan alat laboratorium sesaui dengan fungsi atau kegunaanya. Nah, berikutnya akan membahas menganai cara menggunakan statif dengan benar.

Cara Menggunakan Statif

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa penggunaan statif baisanya dipasangkan dengan klem. Untuk meggunakan kedua alat tersebut, tentunya Anda harus tahu prosedur penggunaan yang benar. Berikut adalah cara menggunakan statif yang benar

  • Pastikan Anda sudah menyipakan Alat ini sebagai alat penyangga dan klem sebagai alat penjepit peralatan laboratorium berjenis gelas.
  • Letakan Alat ini pada tempat yang datar, seperti lantai
  • Pasang klem pada statis, kemudian sesuaikan tinggi klem pada statis. Untuk menyesuaikan klem dengan kebutuhan Anda. Anda hanya tinggal menaik turunkan klem sesaui dengan kebutuhan Anda, caranya Anda tinggal memutar mur yang berada di dekat statif, setelah dirasa sesuai maka kencangkanlah mur tersebut sampai benar-benar kencang.
  • Setelah klem terpasang, Anda bisa memasangkan peralatan yang ingin dijepit. Cara memasangnya, Anda hanya perlu mengecilkan ukuran mulut klem, kemudian letakan perlatan laboratorium yang akan dijepit di tengah mulut klem, kemudian jepit. Serta pastikan peralatan tidak akan jatuh
  • Jika dirasa peralatan yang dijepit mudah jatuh, maka Anda bisa menggunakan tissue agar jepitan lebih kuat, sehingga tidak mudah jatuh dan tentunya aman

Itulah cara menggunakan statif dan klem dengan benar. Dengan selalu mematuhi prosedur penggunaan yang berlaku, hal ini akan meminimalisasi resiko terjadinya bahaya, seperti ledakan di laboratorium. Jangan sampai Anda asal-asalan dalam menggunakan alat laboratorium. Selalu patuhi prosedur dan pendamping atau ketua laboratorium ketika akan melaksankan suatu proses uji coba.

Perlu diingat juga setelah selesai menggunakan alat laboratorium, maka langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah membersihkan dan menyimpan peralatan laboratorium tersebut dengan benar. Hal ini tentunya agar peralatan laboratorium, seperti statif tidak mudah rusak. Nah berikut adalah cara membersihkan dan menyimpan statif

Cara Membersihkan Statif

Alat ini merupakan benda laboratorium yang terbuat dari besi, logam, atau baja yang anti karat. Nah dengan bahan tersebut, tentunya membersihkan Alat ini bukanlah hal yang sulit, terlebih lagi karna fungsi Alat ini hanya untuk menegakan peralatan laboratorium lainya. Untuk membersihkan statif Anda hanya perlu membersihkanya dengan cara mengelap statif dengan kain lap yang sudah dibasahi dengan air. tentunya peralatan anti karat tak akan berkarat jika terkena air, jadi tak usah khawatir Alat ini akan berkarat. Dengan selalu membersihkan peralatan laboratorium dengan benar, tentunya hal ini akan  membuat peralatan tidak cepat rusak dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Setelah selesai membersihkan Alat ini , maka langkah selanjutnya adalah Anda perlu menyimpannya. Menyimpan peralatan laboratorum juga tidak boleh asal-asalan. Untuk lebih jelasnya mari simak prinsip-prinsip penyimpanan peralatan laboratorium

Cara Merawat dan Menyimpan Statif dan Barang Lainnya di Lab

Tentunya ada hal yang perlu Anda perhatikan ketika akan menyimpan peralatan laboratorium. Nah, berikut adalah beberapa prinsip penyimpanan alat laboratorium yang benar dan perlu Anda ketahui.

Simpanlah Alat Berdasarkan Jenis Bahan Alat

Alat laboratorium biasanya terbagi menjadi beberapa jenis bahan, seperti alat yang terbuat dari kaca, alat yang terbuat dari logam, kayu, karet, dan sebagianya. Anda bisa saja mengkelompokan peralatan laboratorium berdasarkan jenis bahanya, kemudian baru simpan perlatan tersebut berdasarkan jenis bahanya.

Simpan Alat Berdasarkan Frekuensi Penggunaanya

Anda bisa memisahkan atau mengkelompokan perlatan laboratorium menjadi dua kelompok. Kelompok alat yang sering digunakan dan kelompok alat yang jarang digunakan, kemudian simpanlah peralatan yang sering digunakan bersama dengan peralatan leboratorium lainya yang sering digunakan juga, begitupula sebaliknya. Hal ini akan memudahkan Anda dalam menyipkan alat untuk uji coba laboratorium.

Simpanlah Perlalatan Berdasarkan Sifatnya

Anda bisa saja mengelompokan alat laboratorium berdasarkan sifatnya. Misal benda yangmudah pecah, Anda simpan bersama dengan benda yang mudah pecah lainya. setelah mengelompokan benda berdasrkan sifatnya, maka tak ada salahnya Anda menyiapkan lemari khusus untuk perlatan yang sensitif seperti mudah pecah, atau simpanlah peralatan laboratorium di lemari khusus karena perlatan tersebut memiliki harga yang mahal.

Dari ketiga prinsip tersebut, maka Anda sudah tahu harus menyimpan statif. Ya, benar Alat ini bisa Anda simpan dengan peralatan yang memiliki bahan logam, seperti menyimpan Alat ini dengan ring besi atau benda laboratorium lainya yang terbuat dari logam.

Itulah penjelasan singkat mengenai prinsip kerja, fungsi, cara menggunakan, dan bahkan cara membersihkan dan menyimpan alat ini. Semoga sedikit informasi tersebut dapat memberikan wawasan baru untuk Anda.

Leave a Comment