Tumbuhan Paku

Tumbuhan Paku adalah tanaman yang tempat tumbuhnya tidak memerlukan perawatan atau kondisi yang khusus.

Dalam kondisi salju sekalipun tumbuhan ini dapat tumbuh karena sering tumbuh secara liar. Bahkan termasuk di dinding dan selokan. Tidak harus lengkap, karena tumbuhan paku tetap dapat hidup walaupun hanya tersisa tunasnya saja.

Reproduksi seksual tumbuhan ini tidak menghasilkan biji meskipun termasuk tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati.

Perkembangbiakannya adalah dengan sel reproduksi spora. Sel reproduksi ini walau tidak bergabung dengan sel reproduksi lain, tetap dapat menjadi individu baru.

Tumbuhan ini juga dapat menyusun zat makanan untuk organisme lain dan untuk dirinya sendiri.

Mengenal Tumbuhan Paku

Mengenal Tumbuhan Paku
Mengenal Tumbuhan Paku

Tumbuhan ini termasuk kelompok tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta. Sistem pembuluhnya ada pada bagian daun, batang dan akar.

Tumbuhan ini disebut fotoautotrof karena memperoleh energi dengan cara berfotosintesis. Jenisnya berupa tumbuhan paku-pakuan dan pakis-pakisan.

Reproduksi Tumbuhan Paku

Reproduksi Tumbuhan Paku
Reproduksi Tumbuhan Paku

Proses perkembangbiakkan tumbuhan ini bisa secara aseksual maupun seksual. Cara reproduksi tumbuhan ini secara aseksual dan seksual sama seperti yang terjadi pada lumut.

Reproduksi menunjukkan pergiliran antara generasi sporofit (metagenesis) yang dominan dalam daur hidup dan gametofit. Generasi gametofit merupakan hasil reproduksi aseksual dengan spora yang dihasilkan oleh pembelahan sel induk.

Pembelahan sel ini terjadi di dalam sporangium yang memiliki pasa sporofit (sporogonium) di bagian daun atau batang. Selanjutnya spora haploid akan diterbangkan angin ke tempat yang sesuai untuk tumbuh dan menjadi protalium.

Setelah itu akan menjadi gametofit dengan dua jenis alat reproduksi atau satu jenis alat reproduksi. Alat reproduksi tersebut yaitu:

  • Penghasil satu ovum yang haploid (n) (Arkegonium)
  • Penghasil  banyak spermatozoid berflagel yang haploid (n) (Anteridium)

Berkat perantara air menuju ovum, spermatozoid dapat bergerak ke arkegonium dan membuahi ovum. Pembuahan ini akan menghasilkan zigot yang diploid (2n).

Zigot selanjutnya akan membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n) dan menjadi sporofit yang diploid (2n).

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Bagian dari tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang khusus sebagai berikut:

1. Ciri-Ciri Pada Daun

Ciri-Ciri Daun Tumbuhan Paku
Ciri-Ciri Daun Tumbuhan Paku
  • Pada usia muda daun akan berbentuk menggulung dan melingkar.
  • Ukurannya terbagi menjadi dua, daun berukuran besar dinamakan makrofil. Sedangkan daun yang berukuran kecil disebut mikrofil.
  • Sporofil, sebagai daun penghasil spora yang dapat berfotosintesis atau disebut daun troposporofil.
  • Tropofil, sebagai daun yang berfungsi untuk fotosintesis.
  • Di bawah permukaan daun terdapat sorus atau kumpulan bulatan kecil (spora).
  • Di dalam sorus terdapat banyak sporangium atau kotak spora yang menjadi tempat pembentukan spora. Pada usia muda, sorus akan dilindungi oleh indusium.

2. Ciri-Ciri Pada Batang

Ciri-Ciri Batang Tumbuhan Paku
Ciri-Ciri Batang Tumbuhan Paku
  • Batang pada paku ada yang berada di permukaan, tapi sebagian besarnya ada di dalam tanah sehingga tidak terlihat.
  • Paku yang memiliki batang di permukaan masih belum memiliki batang yang nyata atau rhizome.
  • Terdapat berkas pengangkut atau pembuluh.

3. Ciri-Ciri Pada Akar

Ciri-Ciri akar Tumbuhan Paku
Ciri-Ciri akar Tumbuhan Paku
  • Ujung akar tumbuhan ini dilindungi oleh kaliptra atau disebut tudung akar.
  • Akar tumbuhan bersifat serabut.

Struktur Tumbuhan Paku

Struktur tumbuhan ini sama seperti tumbuhan yang lain, tubuhnya dibedakan menjadi akar, batang dan daun.

1. Akar Tumbuhan Paku

Akar Tumbuhan Paku
Akar Tumbuhan Paku
  • Pada fase gametofit memiliki akar semu atau rizoid yang terdapat pada tumbuhan lumut.
  • Penyerapan mineral dan air dari dalam tanah merupakan fungsi dari rizoid. Namun dengan struktur jaringan yang masih sederhana.
  • Pada fase sporofit, terdapat akar sejati dengan tipe akar serabut atau tidak memiliki akar pokok. Contohnya ada pada tumbuhan monokotil (padi, jagung dan lain-lain.

2. Batang Tumbuhan Paku

Batang Tumbuhan Paku
Batang Tumbuhan Paku

Pada fase gametofit, batangnya disebut protalium dan berbentuk seperti lembaran kecil sebagai tempat fotosintesis.

Pertumbuhan batangnya juga beraneka ragam yang sekaligus disebut batang semu. Pada fase sporofit, terdapat jaringan pembuluh angkut floem dan xilem dalam batang sejati.

Ada batang tumbuhan paku yang tinggi seperti pohon dan yang berukuran pendek sampai hampir tidak terlihat.

Contoh:

  • Paku kawat (lycopodium) yang memiliki batang berbentuk seperti kawat.
  • Paku pohon (Cyathea) yang memiliki batang berbentuk tinggi tegak seperti batang pohon palem.

3. Daun Tumbuhan Paku

Daun Tumbuhan Paku
Daun Tumbuhan Paku

Pada tumbuhan ini, daun yang dimilikinya hanya memiliki fase sporofit dan dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya.

3.1 Daun tumbuhan paku berdasarkan bentuknya:

a. Mikrofil

Daunnya berada di sekitar tulang dan batang daun yang berukuran kecil seperti gumpalan. Memiliki jenis jaringan daun yang sama atau belum terdiferensiasi dan belum berbeda-beda.

b. Makrofil

Daun sejati ini dapat digunakan untuk berfotosintesis dan jaringannya sudah dapat dibedakan karena telah terdiferensiasi.

Ada bagian mesofil daun (tersusun atas jaringan parenkim dan pengangkut di dalam epidermis). Sementara epidermis merupakan bagian lapisan daun yang paling luar.

3.2 Daun tumbuhan paku berdasarkan fungsinya:

a. Tropofil

Daun tumbuhan paku yang digunakan khusus untuk berfotosintesis.

b. Sporofil

Selain melakukan fotosintesis, daun tumbuhan paku juga dapat menghasilkan spora. Di mana spora dijadikan sebagai media bagi tumbuhan paku untuk berkembangbiak.

Spora pada tumbuhan paku umumnya muncul di ujung tepi daun atau di bagian bawah daun.

c. Contoh Daun Tumbuhan Paku Bentuk Spora

1. Paku Homospora

Contohnya seperti paku kawat (lycopodium) yang dapat menghasilkan spora dengan ukuran dan jenis yang sama.

2. Paku Peralihan

Contohnya, paku ekor kuda (equisetum) yang menghasilkan spora dengan ukuran sama dan jenis berbeda. Ada yang berjenis kelamin betina dan ada yang jantan.

3. Paku Heterospora

Contohnya adalah selaginella yang dapat menghasilkan spora dengan ukuran dan jenis berbeda.

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Sebagai tanaman yang dapat hidup di tempat berpasir dan basah, tumbuhan ini tersebar di berbagai daerah. Jenis-jenis tumbuhan ini dibedakan berdasarkan morfologi tubuh dan habitatnya.

1. Berdasarkan Morfologi Tubuh

Tumbuhan yang hidup menumpang ini terbagi menjadi 4 divisi berdasarkan perbedaan morfologi tubuh.

a. Subdivisi Psilopsida (Paku Purba)

Psilopsida
Psilopsida

Merupakan tumbuhan yang berstruktur tubuh sederhana. Tumbuhan psilopsida berpembuluh paling primitif sehingga disebut paku purba.

Tubuh paku purba diselimuti bulu-bulu halus dan ranting yang bercabang-cabang. Akar serabut halus atau akar semu yang dimiliki paku purba berfungsi sebagai perekat pada tanaman lain.

Ciri-ciri paku purba yaitu:

  • Bersifat homospora.
  • Bentuk daun kecil (mikrofil).
  • Batang berklorofil
  • Tidak memiliki daun sejati (paku telanjang).
  • Akarnya masih berupa rhizome atau belum memiliki struktur akar.
  • Habitatnya di daerah beriklim tropis dan subtropis.
  • Terdapat sporangium pada batangnya.
  • Contoh: Psilotum nudum.

b. Subdivisi Pteropsida (Paku Sejati)

Subdivisi Pteropsida
Subdivisi Pteropsida

Tumbuhan ini disebut juga pakis yang dapat hidup di daerah sub tropis maupun tropis.

Ciri-ciri tumbuhan paku sejati atau pteropsida:

  • Memiliki daun makrofil atau lebih besar dari tumbuhan paku yang lain.
  • Terdapat sorus yang menggulung pada usia muda.
  • Di dalam sporofil terdapat sporangium.
  • Memerlukan air untuk sperma dan sel telur saat proses pembuahan.
  • Membutuhkan angin untuk menyebarkan spora ke berbagai daerah baru.
  • Homospora / isospora.
  • Tumbuh di daerah berhawa dingin seperti pegunungan.
  • Dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
  • Batang tumbuh tegak di atas permukaan.
  • Batang juga rimpang atau rhizome, terbenam di dalam tanah.
  • Contoh: Marsilea crenata (semanggi), Adiantum cuneatum (suplir) dan Asplenium nidus (paku sarang kuda).

c. Subdivisi Lycopsida (Paku Kawat atau Rambut)

Subdivisi Lycopsida
Subdivisi Lycopsida

Lycopsida sebagai penghasil dua jenis spora mikrospora dan makrospora ini memiliki daun yang sangat kecil.

Ciri-ciri tumbuhan paku kawat yaitu:

  • Memiliki daun yang berbentuk rapat dan kecil-kecil.
  • Mempunyai dua jenis sporangium.
  • Terdapat batang, akar dan daun sejati.
  • Menempel pada pohon lain.
  • Contoh: Paku rane (Selaginella) dan tanaman Lycopodium cernuum.

d. Subdivisi Sphenopsida (Paku Ekor Kuda)

Subdivisi Sphenopsida
Subdivisi Sphenopsida

Disebut paku ekor kuda karena merupakan tanaman paku yang memiliki ekor panjang dan hidup di daerah tropis.

Ciri-ciri paku ekor kuda:

  • Heterospora.
  • Habitatnya berada di daerah lembab atau rawa.
  • Batang mengandung sangat banyak silika.
  • Batang tumbuh tegak ke atas.
  • Contoh: Equisetum palustre.

2. Berdasarkan Habitat

Berdasarkan tempat hidupnya, diklasifikasikan menjadi tiga divisi.

a. Paku Tanah

Paku Tanah
Paku Tanah

Contohnya yaitu jenis Lindsaea macracana yang merayap di permukaan terjal dan di tanah.

b. Paku Epifit

Paku Epifit
Paku Epifit

Jenis tanaman paku yang hidup menumpang di pohon dan tanaman lain. Cara hidup tanaman paku epifit dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan keterbukaan tempatnya.

  • Epifit terbuka

Contohnya Platycerium desvaux yang tahan hembusan angin karena tumbuh pada bagian yang terkena sinar matahari.

  • Epifit tertutup

Contohnya Antrophyum callifolium yang tumbuh pada bagian bawah pohon sehingga terlindung dari sinar matahari.

c. Paku Akuatik

Paku Akuatik
Paku Akuatik

Paku akuatik yang hidup di air dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Famili Marsileaceae yang hidup mengapung di permukaan air.
  • Acrostichum aureum L. yang hidup di dalam kolom air.
  • Ceratopteris thalictroides yang hidup di daerah pasang-surut.

Sepanjang sejarah, telah terjadi banyak perubahan terhadap konsep klasifikasi tumbuhan ini.

Manfaat Tumbuhan Paku

Dalam kehidupan sehari-hari, peran tumbuhan ini memberikan cukup banyak manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai Tanaman Hias

Sebagai Tanaman Hias
Sebagai Tanaman Hias

Biasa dijadikan sebagai tanaman hias karena memiliki bentuk yang unik. Tumbuhan ini yang banyak dicari oleh para penghobi tanaman hias yaitu: Paku sarang burung atau Asplenium nidus.

Meski bukan parasit, tapi cara hidup paku sarang burung adalah dengan menumpang pada tanaman lain.

2. Sebagai Bahan Makanan

Sebagai Bahan Makanan
Sebagai Bahan Makanan

Ketahui dulu jenis dan ciri tanaman paku yang bisa dikonsumsi oleh manusia agar tidak membahayakan.

Tumbuhan paku semanggi atau Marsilea crenata memiliki banyak kandungan nutrisi yang bisa dijadikan bahan makanan.

3. Sebagai Bahan Obat

Sebagai Bahan Obat
Sebagai Bahan Obat

Inilah jenis tanaman paku yang bisa digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal:

  • Paku ekor kuda bermanfaat untuk melancarkan pencernaan atau buang air besar.
  • Kandungan antibiotik yang tinggi dalam paku rane bermanfaat untuk penyembuhan luka.
  • Pakis haji untuk obat diare.
  • Paku kawat untuk obat penyakit kulit.

4. Sebagai Bahan Pupuk Hijau

Sebagai Bahan Pupuk Hijau
Sebagai Bahan Pupuk Hijau

Simbiosis ganggang biru atau Anabaena azollae dengan paku Azolla pinnata akan mengikat gas nitrogen bebas.

Seperti diketahui bahwa gas tersebut dapat menjadi bahan pupuk hijau karena mudah diserap oleh tumbuhan lain.

5. Sebagai Sumber Energi Fosil

Sebagai Sumber Energi Fosil
Sebagai Sumber Energi Fosil

Sebagian besar simpanan energi hasil dekomposisi tumbuhan paku yang sudah mati akan tertimbun menjadi lapisan karbon. Setelah lama terakumulasi, lapisan akan berubah menjadi batu bara yang digunakan sebagai sumber energi fosil.

6. Sebagai Penggosok atau Amplas

Sebagai Penggosok atau Amplas
Sebagai Penggosok atau Amplas

Kandungan silika di bagian batang tanaman paku Equisetum sp. bermanfaat sebagai penggosok.

Sampai di sini berkenalan dengan cara reproduksi, jenis-jenis, cara hidup sampai manfaat dan ciri-ciri tumbuhan ini.

Daftar Pustaka

  • alamendah.org/ 2015/10 /18/ pengertian-dan -ciri-ciri -tum buhan- paku/
  • www.merdeka.com/ jatim/ ciri-ciri -tum buhan -paku- struktur- tubuh-dan- klasifikasinya- kln.html
  • adalah.top/ tumbu han- paku/

Leave a Comment