Laporan Praktikum Protein

Pembahasan kali ini tentang laporan praktikum protein yang berasal dari berbagai sumber, maka contoh lapran kali ini bisa kamu jadikan acuan dan semoga membantu.

Contoh Laporan Praktikum Protein

Contoh Laporan Praktikum Protein
Contoh Laporan Praktikum Protein

Protein adalah makromolekul yang terbentuk dari asam amino atau suatu senyawa penting yang memiliki banyak kegunaannya. Fungsinya untuk menghasilkan enzim dan hormon, memperbaiki sel, meningkatkan sistem imun serta masih banyak lagi.

Selain itu, protein adalah suatu Polipeptida yang memiliki kira-kira 100 hingga 1.800 atau lebih residu asam amino dan juga memiliki 20 jenis asam amino ya.

Silahkan simak Laporan Praktikum Protein berikut ini ya.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein adalah zat makanan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, mengganti bagian yang rusak dan sebagainya. Protein terdapat dalam bahan makanan seperti susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain. Hal penting dari protein yakni tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai bahan cadangan tubuh. Jadi, harus dikonsumsi secara teratur. 

Namun, keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa larutan tembaga sulfat merupakan racun. Jadi hati-hati, jangan sampai tertelan. Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan bau seperti bau bulu ayam yang terbakar.

Pada saat pengujian menggunakan tembaga sulfat, terhadap bahan makanan ini sebelumnya diberlu dahulu larutan air kapur. Lalu diberi larutan tembaga sulfat dan air kapur yang akan terbentuk warna ungu. Semakin gelap warna ungu yang terjadi akan semakin tinggi kadar protein dalamnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Protein

Protein merupakan molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil penyusunnya yang disebut asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu, dengan jumlah dan struktur tertentu. Molekul-molekul ini adalah bahan pembangun sel hidup.

Protein yang paling sederhana terdiri atas 50 asam amino, tapi ada beberapa protein yang memiliki ribuan asam amino. Hal yang terpenting adalah ketidak hadiran, penambahan, atau penggantian satu saja asamamino pada sebuah struktur protein dapat menyebabkan protein tersebut menjadi gumpalan molekul yang tidak berguna.

B. Struktur Protein

Protein memang menjadi senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan belerang (S). Komponen dasar dari senyawa protein merupakan asam amino. Jadi, protein adalah ikatan asam-asam amino yang membentuk rantai panjang.

C. Fungsi Protein

Fungsi senyawa tersebut memang sangat penting bagi tubuh sebagai pengembang tubuh, sebagai enzim, antibodi, dan hormon. Protein pembangun tubuh yang disebut protein struktural. Protein juga bisa sebagai enzim, antibodi, atau hormon dikenal sebagai protein fungsional.

D. Ciri-ciri Protein

Protein memiliki ciri-ciri sebagai berikut, berat molekulnya besar (ribuan hingga jutaan), sehingga merupakan suatu makro dengan molekul umumnya yang terdiri atas 20 asam amino.

Memiliki ikatan kimia lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipeptida, menjadi stuktur tiga dimensi proteinatau stukturnya tidak stabil terhadap beberapa aktor seperti pH, radiasi, temperatur, medium pelarut organik, dan detergen. Umumnya reakti atau sangat spesifik, disebabkan terdapatnya gugus samping yang reakti hingga memiliki susunan khas stuktural makromolekul.

E. Sampel Protein

a. Telur Ayam

Bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Memiliki kandungan energi sebesar 162 kilokalori, protein 12,8 gram, karbohidrat 0,6 gram, lemak 11,5 gram, kalsium 57 miligram, fosfor 180 miligram, dan zat besi 3 miligram. 

Selain itu, juga terkandung vitamin A sebanyak 800 UI, vitamin 0,1 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari penelitian dengan 100 gram telur Ayam dengan jumlah yang dapat  dimakan sebanyak 90%. 

b. Telur Itik

kandungan telur ini lebh kaya akan lemak jika dibandingkan dengan telur ayam. Dari table 2 dapat dibaca bahwa telur itik sangat kaya akan kalsium, besi, magnesium, fosfor, sodium, seng, copper dan selenium.

Telur itik memiliki kadar vitamin D dan E yang lebih rendah jika dibandingkan dengan telur ayam. Serta juga lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Kandungan nutrisinya dua kali lebih banyak daripada telur ayam.

Kandungan Albumin yang lebih banyak, sehingga lebih pulen dan kering jika untuk membuat kue. 100 gr telur itik menyediakan sekitar 184 KCal energi, dan telur ayam adalah 149 KCal energi.

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Protein ini kami lakukan pada:

Hari :
Tempat :

B. Alat dan Bahan

Alat

  • Pipet tetes
  • Tabung reaksi

Bahan

  • NaOH 10%
  • CuSO4 0,1%
  • Sampel (Telur itik dan telur ayam)

C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

  • Tambahkan 2 ml larutan sampel yang mengandung protein
  • Tambahkan 1 ml NaOH 10%
  • Kocok hingga menjadi homogen
  • Masukkan 1-3 tetes larutan CuSO4
  • Amati hingga terjadi perubahan warna

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. TAbel Hasil Pengamatan

SampelPerubahan Warna
Telur itikKuning Kemerahan
Telur AyamKrim Kekuningan

B. Pembahasan

Percobaan analisa protein ini menggunakan uji biuret dengan sampel berupa telur ayam dan telur itik. Penambahan suatu senyawa dengan senyawa yang lain yang dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya tanda terjadinya reaksi, yaitu adanya perubahan warna, timbul gas, bau, perubahan suhu, dan adanya endapan. 

Pencampuran yang tidak disertai dengan tandademikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek atau tanda terjadinya reaksi kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang lainnya.

Semisal reaksi uji protein (albumin) dengan Biuret test yang menunjukkan perubahan warna, namun belum tentu sama dengan pereaksi uji lainnya. Larutan protein dibuat alkalis dengan NaOH kemudian ditambahkan larutan CuSO4 encer.

Pengujian protein pada telur ayam dan telur itik berdasarkan hasil yang didapat menunjukkan hasil yang negatif, karena reaksi tidak menghasilkan warna ungu atau violet. Hal ini bertolak belakang dengan teori bahwa telur mengandung banyak protein. 

Kemungkinan besar telah terjadi kesalahan pada saat praktikum atau adanya denaturasi protein pada telur. Denaturasi adalah hilangnya sifat-sifat struktur yang lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu.

Akibat terjadinya suatu denaturasi adalah hilangnya banyak sifat biologi dari protein itu. Memasak putih telur adalah contoh Denaturasi yang tak Reversibel. Putih telur merupakan cairan tak berwarna yang mengandung albumin (proteib globular yang larut).

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Protein adalah molekul raksasa yang terdiri dari satuan-satuan kecil penyusunnya yang disebut asam amino ini tersusun dalam urutan tertentu, dengan jumlah dan struktur tertentu.

Metode analisa protein yaitu uji biuret. Prinsip dari uji biuret adalah menguji ada atau tidak adanya protein dalam suatu senyawa dengan penambahan reagen NaOH dan CuSO4, berdasarkan ada atau tidaknya ikatan peptida (ikatan yang harus lebih dari 2). dimana ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida untuk menyusun protein dan membentuk senyawa kompleks berwarna biru hingga ungu.

Daftar Pustaka

Leave a Comment