Hujan Asam

Hujan asam, Pernah dengar istilah ini?

Berbeda dengan hujan pada umumnya,hujan yang satu ini airnya memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi.

Ada banyak dampak negatif yang terjadi akibat hujan ini. Namun, salah satu manfaatnya merupakan pelarut berbagai mineral untuk makhluk hidup.

Peristiwa ini tentu harus diperhatikan oleh banyak orang agar peristiwa tersebut dapat dicegah dan diatasi.

Pengertian Hujan Asam

Hujan asam adalah jenis hujan yang memiliki pH atau tingkat keasaman di bawah normal yaitu di bawah 5,6.

Tingkat keasaman di bawah normal ini disebabkan adanya CO2 atau karbon dioksida yang larut dengan air hujan dan membentuk asam lemah.

Istilah lainya adalah deposisi asam yang bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu deposisi basah dan deposisi kering.

Turunnya asam dalam bentuk hujan dikenal sebagai deposisi basah.

Sementara itu, deposisi kering merupakan peristiwa benda dan makhluk hidup yang terkena asam.

Umumnya, pH normal hujan yang turun di Indonesia adalah 6.

hujan ini terjadi karena adanya peningkatan emisi nitrogen oksida dan sulfur dioksida pada atmosfer.

Penyebab Hujan Asam

Hujan ini disebabkan oleh banyak hal. Ada penyebab yang dilakukan secara sadar maupun terjadi karena kejadian alam.

Berikut merupakan beberapa penyebab hujan asam, yaitu:

1. Aktivitas Manusia

Terdapat banyak aktivitas manusia yang menggunakan minyak bumi serta batu bara secara berlebihan hingga mengakibatkan hujan ini.

Selain itu, hujan ini juga bisa terjadi karena munculnya debu vulkanik akibat gunung berapi yang meletus. 

Berbagai proses biologis yang terjadinya juga bisa memicu terjadinya hujan ini.

2. Sulfur dan Nitrogen

Sulfur dan nitrogen merupakan zat yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, pembangkit listrik, industri, dan amonia yang dihasilkan dari kegiatan pertanian merupakan salah satu penyebab hujan ini.

Zat sulfur dan nitrogen ini merupakan senyawa hasil dari proses pembakaran

Sulfur dioksida merupakan penyebab hujan asam yang dihasilkan dari berbagai proses pembakaran.

Proses pembakaran tersebut terjadi pada industri yang menghasilkan minyak mentah, industri logam, dan pabrik kelapa sawit. 

Selain itu, sulfur dioksida juga dihasilkan dari kendaraan bermotor dan meletusnya gunung berapi. Nitrogen dioksida adalah senyawa yang berbahaya bagi lingkungan.

Senyawa ini dihasilkan dari proses pembakaran dengan suhu tinggi, misalnya industri obat dan pupuk kimia.

3. Pencemaran Udara

Hujan asam dapat juga diakibatkan oleh gas karbon dioksida dan karbon monoksida.

Kedua senyawa tersebut merupakan senyawa yang berasal dari proses pembakaran serta polusi kendaraan bermotor

Apabila karbon dioksida dan karbon monoksida bertemu dengan air maka bisa membentuk asam karbonat yang termasuk sebagai kelompok asam lemah.

Selain itu, sulfur dioksida dan hidrogen sulfida juga bisa menjadi penyebab terjadinya hujan ini.

Senyawa-senyawa tersebut adalah hasil dari pembakaran belerang yang jika bertemu dengan air bisa membentuk asam sulfat yang termasuk ke dalam kelompok asam kuat.

Umumnya, air hujan biasa juga mengandung asam karena terdapat kandungan CO2, tetapi pHnya masih sekitar 6. 

Namun, di daerah yang pencemaran udaranya parah maka pH hujan akan semakin rendah.

Dampak Hujan Asam

Hujan asam adalah fenomena yang berbahaya dan bisa menimbulkan berbagai dampak untuk lingkungan dan makhluk hidup.

Berikut merupakan beberapa dampak hujan asam, yaitu:

1. Menurunkan Kesuburan Tanah dan Mengakibatkan Erosi

Hujan asam bisa mengakibatkan tanah menjadi tandus bahkan bisa mematikan mikroorganisme-mikroorganisme yang hidup di dalam tanah.

Hal ini mengakibatkan tanah menjadi kurang bagus untuk ditanam berbagai jenis tanaman.

Hujan ini juga memiliki pengaruh yang besar dalam pencemaran tanah. Kandungan Acid pada air hujan akan membuat mineral dan senyawa kimia yang ada di dalam tanah menjadi menghilang. 

Lama kelamaan hal ini akan mendorong terjadinya erosi tanah yang sangat merugikan.

2. Pertumbuhan Akar Terhambat

Kandungan asam yang masuk ke dalam tanah dapat menyebabkan perkembangan akar serta pertumbuhan menjadi terganggu.

Tanaman menjadi tumbuh tidak sehat dan mudah tumbang akibat sistem perakaran tanaman yang lemah dan tidak kuat.

3. Ekosistem Laut Terganggu

Aliran air sungai akan bermuara menuju laut. Selain itu, air hujan yang turun juga akan berakhir di laut.

Tetapi, jika air hujan mengandung Acid yang terlalu banyak maka ekosistem di laut akan menjadi terganggu. 

Hal tersebut juga sangat berpengaruh pada jumlah populasi ikan serta makhluk hidup lainnya yang ada di laut.

Hujan yang mengandung Acid akan mengubah pH air laut, sehingga ikan tidak bisa beradaptasi. 

Perubahan pH air laut lama kelamaan akan membuat ikan sulit bertahan dan parahnya bisa memicu kepunahan.

Oleh karena itu, hujan ini bisa berdampak pada rantai makanan di laut.

4. Membuat Besi Mudah Berkarat

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh hujan asam adalah membuat logam besi mudah berkarat. Hal tersebut dikarenakan kandungan dalam hujan asam.

Asam yang terlalu banyak akan membuat besi gampang berkarat. 

Misalnya, paku yang terkena unsur asam akan mudah berkarat dibandingkan paku yang tidak terkena unsur asam.

5. Menimbulkan Berbagai Macam Penyakit

Tidak hanya menimbulkan dampak buruk bagi alam dan lingkungan, manusia juga bisa terkena dampak dari hujan asam.

Salah satu dampak merugikan yang ditimbulkan oleh hujan ini adalah munculnya penyakit-penyakit tertentu. 

Penyakit yang timbul akibat dari hujan ini, misalnya penyakit paru-paru dan penyakit kulit.

Kulit yang terkena asam berlebih akan terlihat seperti luka bakar.

6. Merusak Lapisan Lilin pada Daun

Terdapat beberapa jenis pepohonan yang memiliki jenis daun yang dilapisi oleh lapisan lilin.

Lapisan lilin memiliki manfaat untuk menjaga pohon. Namun, hujan asam bisa merusak lapisan lilin pada daun yang membuat daun pohon menjadi rusak.

Proses Terjadinya Hujan Asam

Seperti pada hujan yang biasa terjadi, terjadinya hujan asam ini juga melalui beberapa tahapan proses.

Proses tersebut diawali dengan kandungan gas yang terdapat di bumi. Di bumi terdapat banyak aktivitas yang terjadi, baik aktivitas alam maupun aktivitas yang dilakukan manusia. 

Beberapa aktivitas tersebut menimbulkan berbagai gas yang bisa mengakibatkan hujan asam, misalnya karbon dioksida, karbon monoksida, hidrogen sulfur, dan sulfur dioksida.

Selanjutnya, terjadi penguapan di bumi oleh berbagai macam sumber air yang disebabkan pemanasan sinar matahari, sehingga menghasilkan uap air yang banyak.

Uap air yang timbul dari pengembunan akan bertemu dengan gas penyebab hujan berasa sepat ini.

Pertemuan antara uap air dengan karbon dioksida dan karbon monoksida akan menghasilkan asam lemah. Sementara itu, pertemuan antara uap air dengan hidrogen sulfur dan sulfur dioksida akan menghasilkan asam kuat.

Kandungan yang bertemu tersebut selanjutnya akan terbawa oleh angin menuju tempat yang jauh dari sumber.

Ketika telah mencapai atas, gas yang bercampur dengan uap air akan mengalami kejenuhan.

Hal tersebut membuat kandungan air jatuh sebagai titik-titik air. Titik-titik air tersebut menjadi hujan yang dikenal sebagai hujan asam.

Kesimpulan

Hujan asam merupakan hujan yang tingkat keasamannya di bawah normal.

Peristiwa ini memiliki banyak efek yang merugikan, termasuk berdampak pada kesehatan tubuh manusia.

Untuk mencegah hujan ini kita harus selalu menjaga ekosistem dan tidak merusak lingkungan.

Leave a Comment