Cerita Rakyat Danau Toba

Cerita Rakyat Danau Toba merupakan dongeng yang berasal dari Sumatera utara, dongeng ini biasanya diturunkan secara turun-temurun dan menjadi sebuah legenda di daerah tersebut.

Sama seperti cerita rakyat sebelumnya yang pernah saya bagikan. Cerita ini juga memiliki banyak nilai moral, sehingga bisa diceritakan ke anak-anak.

Danau ini menjadi sebuah keindahan alam ini memiliki asal-usul dongeng menyenangkan.

Banyak orang yang menyangkal, namun banyak juga orang yang percaya dengan dongeng tersebut, sehingga dongengnya bisa juga Anda baca dengan lengkap beserta unsur-unsurnya di bawah ini.

Cerita Rakyat Danau Toba

Analisis cerita
Dongeng Danau Toba

Cerita ini akan di bagi menjadi beberapa bagian agar mudah di pahami, sebagai berikut:

1. Hiduplah Seorang Lelaki Bernama Toba

Pada suatu hari hiduplah seorang pemuda yang sering dipanggil Toba, dan Toba merupakan seorang anak yang tidak memiliki orang tua.

Hobinya adalah memancing ikan ke tepi sungai, dan ikannya sering dijadikan lauk untuk diri sendiri, kemudian sisanya dijual ke pasar.

Toba merupakan seseorang yang hidup sebatang kara dan sangat kesepian. Ia hidup seorang diri tidak ditemani siapapun.

Terkadang ia membutuhkan sosok orang tua, namun terkadang juga ia membutuhkan sosok seorang teman hidup yang bisa menemaninya sepanjang hayat.

Rutinitas Toba, lama kelamaan sangat membosankan, namun ia tetap pergi ke tepi sungai karena lapar dan butuh ikan.

Namun, hari ini sama dengan yang lainnya, karena ikan yang didapatnya tetap jenis itu dan ukurannya selalu sama.

2. Toba Mendapat Ikan Ajaib

Hari terus berlalu sehingga Toba merasa bosan, kenapa ia mendapatkan ikan kecil melulu.

Lalu, ia berdoa dan terus berusaha supaya mendapatkan ikan yang besar untuk ia jual, atau ia makan. Suatu hari doanya terpenuhi, terkejut lah ia karena mendapat ikan yang sangat besar.

Pancing yang ia lemparkan ke sungai ternyata kali ini membuahkan hasil, doanya terkabul dan membuat ia sangat senang.

Hal ini karena ikan tersebut bukan hanya besar dan terlihat sangat bergizi, namun memiliki bentuk yang sangat indah untuk menjadi sebuah ikan hias.

Namun, ia menatap ikan tersebut dan merasa aneh, karena Toba merasa belum pernah melihat ikan dengan bentuk seperti itu.

Warna ikan yang ia tangkap berwarna kuning keemasan dengan sisik mengkilap, sehingga akan membuat siapapun merasa kagum.

Toba tetap merasa senang, sehingga ia akhirnya pulang dengan membawa tangkapan ikan yang sesuai harapannya.

Sesampai, di rumah ia langsung memasukkannya ke dalam ember, namun ikan tersebut tiba-tiba hilang.

3. Ikan Ajaib Berubah menjadi Wanita Cantik

Tak disangka, ternyata ikan tersebut bukan hilang namun berubah menjadi wanita yang sangat cantik.

Toba yang melihatnya secara langsung sangat kaget dengan kehadiran wanita itu, sehingga ia hanya bisa menganga dan melot karena parasnya yang cantik.

Kemudian, ikan tersebut berbicara “Tuan, aku adalah sosok yang dikutuk oleh dewa karena tidak menaati perintahnya.

Kemudian, dewa mengutuk aku menjadi ikan, namun kutukan itu bisa hilang jika aku tertangkap dan disentuh oleh manusia, makanya ku panggil kau Tuan.”

4. Pertemuan Pertama dengan Wanita Cantik

Toba pun berkenalan dengan wanita itu, dan wanita itu ternyata bernama Putri.

Toba yang tidak kuasa menahan cantiknya Putri, akhirnya berniat untuk menikahinya supaya ia memiliki teman hidup dan tidak kesepian lagi. Toba semakin hari, semakin mencintai putri.

Pertemuan pertama itu membuatnya semakin yakin kalau ia harus menikah dengan Putri, sehingga suatu hari Toba melamar Putri menjadi istrinya, dan Putri pun bersedia.

Namun Toba harus memenuhi syarat yang diajukan Putri sebelum melakukan pernikahan.

5. Syarat Pernikahan Toba dan Putri

Syarat yang diajukan Putri adalah Toba harus melupakan masa lalu calon istri, dan menjadikannya sebagai rahasia.

Toba tidak boleh mengungkit rahasia Putri, dan Putri sangat melarang Toba untuk mengatakan bahwa istrinya berasal dari ikan.

Toba pun sepakat dengan syarat itu, karena baginya syarat tersebut sangat mudah dibandingkan harus membeli mahar dengan mahal yang biasa manusia lain lakukan.

Hari pernikahan pun tiba, akhirnya Toba dan Putri menikah dan menjadi pasangan suami istri.

6. Putri Hamil

Kehidupan Toba dan Putri sangat Bahagia layaknya pasangan suami istri. Namun, mereka rasa kebahagiaan itu akan menjadi sempurna jika adanya seorang bayi.

Maka, mereka berdoa untuk segera dikarunia seorang anak, dan kemudian Putri hamil.

7. Anaknya Lahir, Laki-Laki Bernama Samosir

Toba dan Putri sangatlah senang dengan berita kehamilan. Hal ini tentunya menjadi berita yang menjadi membahagiakan untuk keluarga kecil mereka.

Hidup mereka yang sudah berkecukupan itu, ternyata menjadi lebih lengkap dengan kehamilan Putri.

Kehamilan Putri pun berusia sembilan bulan dan waktunya ia melahirkan seorang bayi. Bayi itu laki-laki, bayinya sangat tampan dan lucu, kemudian mereka beri nama bayi itu Samosir.

Kehadiran Samosir semakin membuat Putri dan Toba menjadi lebih Bahagia setiap harinya.

8. Samosir menjadi Anak Kecil

Tak terasa, bayi tersebut kini menjadi seorang anak kecil yang polos namun tangguh seperti bapaknya.

Ia senang pergi memancing, dan pergi bersama bapaknya mencari ikan di sungai, namun suatu ketika Samosir tidak ikut bapaknya ke sungai.

Samosir kemudian disuruh ibunya untuk pergi ke sungai mengantarkan makanan untuk bapanya.

Samosir menuruti suruhan ibunya, dan pergi ke sungai dengan keadaan lapar dan lelah sambil melihat makanan yang ia antarkan sangatlah terlihat lezat dan menggoda.

9. Samosir Memakan Bekal Bapaknya

Samosir yang seharian main merasa sangat lapar, sehingga memakan bekal bapaknya sehingga jatahnya berkurang.

Bekalnya, kemudian sampai kepada bapaknya namun hampir habis. Bapaknya yang sama lelah dan lapar sangat kecewa dan marah kepada Samosir.

Hal ini membuatnya mengatakan larangan dari Putri karena terlampau kesal kepada Samosir, kemudian ia berkata “Dasar anak ikan!” kata-katanya ini merupakan hal fatal yang bisa membuatnya terjerumus kedalam sebuah malapetaka.

Alam murka, bergoyang karena janji yang sudah dilanggar.

10. Kutukan Hadir Kembali

Perkataannya yang dilarang oleh Putri menjadi sebuah kutukan dan membuat semesta marah, sehingga membuat air sungai meluap ke seluruh daerahnya.

Toba merasa sangat terkejut dan menyesal karena perkataannya telah membuat bumi menjadi hancur, janjinya tidak bisa dipegang.

Air yang meluap itu menjadikan sebuah daerah tersebut tertutupi dan tenggelam.

Hingga, menjadi sebuah danau yang luas. Hal ini membuat cerita rakyat danau Toba terkenal dengan kisah Samosir, si anak yang memakan bekal bapaknya.

Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Danau Toba

Didalam cerita di atas, kita dapat menganalisis unsur-unsur yang terdapat dalam cerita.

Dibawah ini di uraikan Unsur Intrinsik Cerita Rakyat Danau Toba:

[su_box title=”Analisis Unsur Intrinsik” style=”bubbles” box_color=”#a87a11″ title_color=”#ffffff”]

1. Tema

Tema dalam legenda Danau Toba adalah tentang pelanggaran janji.

Hal ini karena Toba melanggar janji kepada istrinya, dengan mengungkit masa lalu istrinya yang berasal dari ikan karena marah kepada anaknya.

2. Latar

Latar tempat yang terdapat pada cerita rakyat Danau Toba adalah kampung, sungai, dan rumah Toba.

Latar waktunya zaman dulu, karena kutukan hanya dipercaya pada zaman dulu yang ditandai dengan kehadiran istrinya.

3. Tokoh

Tokoh yang ada pada cerita di atas adalah Samosir, Putri, dan Toba. Ketiganya merupakan tokoh utama yang memiliki sifat masing-masing.

Samosir yang ceroboh, Toba yang pemarah, dan Putri yang tegas akan syarat dan larangannya.

4. Alur

Alur cerita ini merupakan maju karena kisahnya berlanjut sampai kepada Toba melanggar syarat dari istrinya. Tidak ada alur mundur, karena tidak menceritakan masa lalu setiap tokohnya.

Jadi alur yang terdapat pada cerita rakyat Danau Toba adalah maju dengan pengenalan di awal, lalu dibarengi dengan munculnya suatu konflik, dan diakhiri dengan bagian akhir yang berakhir tragis.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ke tiga, karena cerita di atas menggambarkan kisah orang lain yang ditandai dengan adanya nama orang, ia, mereka, dan lain sebagainya.

6. Amanat / Pesan Moral

Amanat dan pesan dari cerita rakyat Danau Toba di atas adalah janganlah melanggar janji, karena janji harus di tepati.

Janji yang dilanggar akan membuat orang lain kecewa, sehingga kekecewaannya ditandai oleh kemarahan alam yang murka atas pelanggaran tersebut.

7. Majas

Majas yang sering digunakan pada cerita diatas adalah hiperbola karena melebih-lebihkan sebuah kejadian.

Hal in ditandai dengan kehadiran istrinya yang cantik, dan adanya Samosir yang membuat keluarganya menjadi sangat bahagia.

Majas yang ada pada cerita tersebut adalah personifikasi, karena adanya deskripsi terkait alam atau semesta yang ikut murka, karena Toba melanggar janjinya kepada istrinya dengan mengungkit masa lalu Putri yang berasal dari seekor ikan.[/su_box]

Unsur Ekstrinsik Cerita Danau Toba

Nilai moral yang bisa diambil dari cerita di atas adalah orang rajin pasti akan berhasil seperti kisah Toba yang bekerja keras dalam mencari ikan.

Namun, orang yang melanggar janji pasti akan mendapatkan balasannya. 

Cerita rakyat Danau Toba tentunya memiliki banyak pesan moral yang bisa dipetik, sehingga sangat cocok untuk diceritakan kembali kepada anak-anak.

Hal ini untuk membuat mereka taat dan patuh terhadap aturan yang telah disepakatinya. 

Leave a Comment