Belajar Angka Romawi

Angka romawi, sebuah angka yang unik.

Apa yang kamu pikirkan tentang angka ini? Admin sih langsung terpikir dinosaurus hahaha.

karna emang ini kan angka yunani yang udah lama. jadi kepikirannya belajar sejarah / manusia purba.

Becanda ya, ok deh kembali ke topik awal.

Cara menuliskan angka ‘satu’ menggunakan sistem bilangan numerik bisa beragam. Salah satu contohnya adalah berpatokan dengan angka romawi yang sudah dikenal sejak zaman kuno. 

Dalam bilangan romawi, ‘satu’ direpresentasikan dengan simbol I. Bentuknya hampir sama dengan simbol 1 yang sudah Anda kenal sebagai angka arab.

Tetapi aturan bilangan romawi jelas berbeda sehingga perlu diperhatikan agar tidak tertukar dengan sistem penomoran lainnya. 

Penjelasan Singkat Angka Romawi

Menurut sejarah, Angka romawi atau bilangan romawi adalah sistem numerik atau penomoran yang pertama kali muncul pada zaman Romawi kuno.

Penulisannya menggunakan simbol sebagai representasi dari angka tertentu. 

Simbol tersebut merupakan bentuk penyederhanaan dari sistem penomoran milik Bangsa Etruscan yang mengkombinasikan gambar dan huruf.

Penulisan simbol untuk bilangan romawi kemudian diterjemahkan menggunakan huruf latin agar lebih mudah dibaca. 

Pada dasarnya, bilangan romawi terdiri dari 7 simbol utama yaitu: 

  • Simbol I untuk angka 1
  • Simbol V untuk angka 5
  • Simbol X untuk angka 10
  • Simbol L untuk angka 50
  • Simbol C untuk angka 100
  • Simbol D untuk angka 500
  • Simbol M untuk angka 1000

Simbol untuk angka romawi 5 masih sering digunakan hingga sekarang. Selain itu, simbol untuk  angka romawi 10 juga masih dipakai.

Sedangkan simbol yang mewakili angka romawi 50 sudah jarang sekali digunakan pada zaman sekarang. 

Tabel Urutan Angka Romawi

Tujuh simbol utama dari bilangan romawi dikombinasikan untuk membentuk sistem penomoran. Berikut tabel urutan nomor romawi 1-100 agar Anda bisa mengetahui secara lengkap:

BILANGAN ROMAWI 1-100

1    = I26  = XXVI51  = LI76  = LXXVI
2    = II27  = XXVII52  = LII77  = LXXVII
3    = III28  = XXVIII53  = LIII78  = LXXVIII
4    = IV29  = XXIX54  = LIV79  = LXXIX
5    = V30  = XXX55  = LV80  = LXXX
6    = VI31  = XXXI56  = LVI81  = LXXXI
7    = VII32  = XXXII57  = LVII82  = LXXXII
8    = VIII33  = XXXIII58  = LVIII83  = LXXXIII
9    = IX34  = XXXIV59  = LIX84  = LXXXIV
10  = X35  = XXXV60  = LX85  = LXXXV
11  = XI36  = XXXVI61  = LXI86  = LXXXVI
12  =XII37  = XXXVII62  = LXII87  = LXXXVII
13  =XIII38  = XXXXVIII63  = LXIII88  = LXXXVIII
14  = XIV39  = XXXIX64  = LXIV89  = LXXXIX
15  = XV40  = XL65  = LXV90  = XC
16  = XVI41  = XLI66  = LXVI91  = XCI
17  = XVII42  = XLII67  = LXVII92  = XCII 
18  = XVIII43  = XLIII68  = LXVIII93  = XCIII
19  = XIX44  = XLIV69  = LXIX94  = XCIV
20  = XX45  = XLV70  = LXX 95  = XCV
21  = XXI46  = XLVI71  = LXXI96  = XCVI
22  = XXII47  = XLVII72  = LXXII97  = XCVII
23  = XXIII48  = XLVIII73  = LXXIII98  = XCVIII
24  = XXIV49  = XLIX74  = LXXIV99  = XCIX
25  = XXV50  = L75  = LXXV100  = C

Jumlah Karakter Angka Romawi

Setiap satu bilangan romawi dapat terdiri dari beberapa karakter. Sebagai contoh romawi 4 terdiri dari dua karakter yaitu “IV” sedangkan romawi 14 terdiri dari 3 karakter yaitu “XIV”. 

Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah karakter pada bilangan romawi tidak sama dengan jumlah karakter pada angka arab walaupun romawi 11 memiliki jumlah karakter yang juga dua yaitu ‘II’.

Hal tersebut karena bilangan romawi memiliki aturan penulisannya sendiri. 

Terdapat 3 aturan utama yaitu penambahan, pengurangan dan penggabungan. Berikut penjelasan dari aturan penulisan bilangan romawi:

1. Aturan Penambahan

Prinsip dasar dalam penambahan bilangan romawi adalah semakin ke kanan, nilai angka yang ditambahkan akan semakin kecil dan maksimal penambahan yang dilakukan sebanyak 3 angka. 

Sebagai contoh: 

  • 12 dinyatakan dengan XII. Angka romawi 12 tersebut merupakan penambahan antara ‘X’ dibaca 10 dengan ‘II’ dibaca 2. 
  • 189 dinyatakan dengan CLXXXIX. Terdapat 3 simbol yang ditambahkan yaitu ‘C’ dibaca 100, ‘LXXX’ dibaca 80 dan ‘IX’ dibaca 9. 

2. Aturan Pengurangan

Prinsip dasar dalam penulisan bilangan romawi dengan mengurangkan angka antara lain:

  1. Angka dengan nilai yang lebih kecil harus diletakkan di sebelah kiri angka yang nilainya lebih besar;
  2. Pengurangan hanya boleh maksimal 1 angka;
  3. Angka V dan X hanya boleh dikurangi dengan angka I;
  4. Angka L dan C hanya boleh dikurangi dengan angka X;
  5. Angka D dan M hanya boleh dikurangi dengan angka C. 

Contohnya sebagai berikut:

  • 4 dinyatakan dengan IV. Simbol tersebut menerapkan sistem pengurangan yaitu ‘V’ dibaca 5 dikurangi dengan ‘I’ dibaca 1. Angka I digunakan karena memang digunakan untuk mengurangi angka V yang sesuai pada aturan.
  • 90 dinyatakan dengan XC. Dalam angka romawi 90 tersebut dapat diketahui bahwa ‘C’ dibaca 100 dikurangi dengan ‘X’ dibaca 10. Angka X yang digunakan sudah sesuai aturan karena mengurangi angka C.
  • 400 dinyatakan dengan CD. Penulisan tersebut berpola ‘D’ dibaca 500 dikurangi dengan ‘C’ dibaca 100. 

3. Aturan Penggabungan 

Prinsip penggabungan adalah menulis bilangan romawi dengan menerapkan aturan penambahan dan pengurangan sekaligus. 

Contohnya adalah:

  • 39 dinyatakan dengan XXXIX. 

Polanya yakni XXX + (X – I) atau 30 + (10 – 1)  

  • 534 dinyatakan dengan DXXXIV

Polanya yakni D + XXX + (V – I) atau 500 + 30 + (5 – 1)

  • 419 dinyatakan dengan CDXIX 

Polanya yakni (D – C ) + (X + IX) atau (500 – 100) + (10 + 9) 

Penulisan Angka Romawi yang Benar

Setelah mengetahui aturan penulisan bilangan romawi, berikut lebih banyak contoh penggunaan bilangan romawi sehingga Anda lebih memahami cara penulisannya: 

  1. Tahun 2009 : MMIX 

Penulisannya dengan menggabungkan romawi 2000 yakni MM (1000 + 1000) dengan angka romawi 9 yakni IX 

  1. Tahun 2011 : MMXI 

Penulisannya dengan menggabungkan angka romawi 11 yakni XI dengan romawi 2000 yakni MM

  1. Tahun 2013 : MMXIII

Cara menuliskannya dengan menggabungkan romawi 2000 yaitu MM dengan romawi 13 yaitu XIII

  1. Tahun 2016 : MMXVI 

Cara menuliskannya dengan menggabungkan romawi 2000 yakni MM dengan romawi 16 yakni XVI

  1. Tahun 2019 : MMXIX 

Penulisannya dengan menggabungkan angka romawi 19  yakni XIX dengan romawi 2000 yakni MM

  1. Tahun 2020 : MMXX 

Penulisannya dengan menggabungkan romawi 2000 yaitu MM dengan romawi 20 yakni XX

  1. Tahun 2040 : MMXL

Simbol romawi 40 yaitu XL digabungkan dengan romawi 2000 yaitu MM

  1. Angka 678 : DCLXXVIII

Cara menuliskannya dengan menambahkan angka DC (600) + LXXVIII (78). Apabila dijabarkan lagi maka menjadi (D + C) + (LXX + VIII) yakni (romawi D dibaca 500 + romawi C dibaca 100) + (romawi LXX dibaca 70 + angka romawi 8 yakni VIII

  1. Penjumlahan 60 + 9 : LX dibaca angka romawi 60 + IX dibaca romawi 9

Tips Menulis Angka Romawi

Dalam menulis bilangan romawi tidak perlu terpaku pada tabel dari angka 1 hingga 100 karena hanya akan membuat pusing.

[su_box title=”Iklan” style=”noise” box_color=”#bd132c” title_color=”#ffffff”]

Maaf iklan bentar, mungkin kamu tertarik untuk membaca:

Lanjut, terdapat beberapa tips yang bisa membantu Anda dalam mempermudah menulis bilangan tersebut yaitu:

  • Pahami dan hapalkan karakter dasar terlebih dahulu yang terdiri dari 7 simbol yaitu I, V, X, L, C, D dan M;
  • Pahami dan kuasai aturan dasar penulisan bilangan romawi;
  • Jabarkan angka besar ke dalam angka yang lebih kecil, 

Misalnya 2467 maka uraikan dulu menjadi 2000 + 400 + 60 + 7 setelah itu baru ubah menjadi romawi 2000 + romawi 400 + romawi 60 + romawi 7.

Simbol romawi 7 yaitu VII dan 60 yaitu LX adalah yang termudah karena sudah ada di tabel sehingga bisa digunakan sebagai patokan akhir.

Setelah itu, jabarkan lagi 2000 (1000 + 1000) + 400 (500 – 100) sehingga bisa didapat MMCD. Penggabungannya menjadi MMCDLXVII. 

Bilangan romawi memang digunakan secara terbatas namun mengetahuinya merupakan hal yang bermanfaat.

Sebab, Anda masih bisa menemukan bilangan romawi sebagai penulisan bab laporan ilmiah, penomoran halaman buku, jam analog dan penulisan nomor jalan. 

Selain itu penulisan bilangan tingkat dalam bahasa Indonesia juga masih memakai bilangan romawi. Sebagai contoh untuk menuliskan ‘keenam’ maka cukup dengan angka romawi 6 yaitu VI.

Hanya saja penggunaan bilangan romawi untuk angka yang besar sangat jarang dilakukan. 

[su_spoiler title=”Daftar Pustaka” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

  • https://saintif.com/angka-romawi/
  • https://www.zenius.net/blog/23267/cara-membaca-angka-romawi-1-2-3-4-2020
  • https://ukurandansatuan.com/tabel-angka-romawi-dan-cara-penulisan-angka-romawi.html/[/su_spoiler]

Leave a Comment