Laporan Praktikum Protozoa

Laporan Praktikum Protozoa berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya.

BAB I PENDAHULUAN

Tujuan

Praktikum protozoa kali ini memiliki tujuan berikut:

  1. Mengenal Protozoa dengan segala keanekaragamannya
  2. Mempelajari morfologi dan struktur Protozoa.
  3. Mengelompokkan Protozoa berdasarkan cirinya.

Latar Belakang

Kehidupan hewan atau binatang pertama kali bermula dari laut saat zaman prakambirum. Seiring dengan berjalannya waktu, hewan mengalami evolusi dan membentuk spesies multiseluler yang dapat hidup karena memakan organisme lainnya.

Cara hidup baru hewan ini memulai terjadinya eksploitasi sumber daya yang tak pernah dimanfaatkan sebelumnya. Akibatnya, terjadi radiasi evolusioner pada bentuk hewan yang bermacam-macam. Dahulu hewan pertama hidup di laut, kemudian di air tawar, hingga ke daratan.

Kehidupan hewan sangat beragam dan saat ini tampak begitu memesona. Di antara banyaknya hewan tersebut, beberapa di antaranya dibuat ilustrasi pada terumbu karang laut merupakan hasil evolusi nenek moyang prakambium yang sudah terjadi lebih dari 500 juta tahun lalu (Campbell, 2003).

Kingdom Protista tersusun atas organisme eukariotik yang memiliki sel tunggal. Protista bisa ditemukan di mana saja, di air tawar, air asin, wilayah yang lembab, dan hidup berdampingan dengan organisme lain menjalin hubungan simbiosis.

Pada umumnya, protista memiliki sifat aerobik dan melakukan respirasi menggunakan mitokondria. Jenis nutrisi yang diserap bisa bersifat heterotopik, fotoautotropik, atau kombinasi antara keduanya. Pada tubuh protista terdapat silia atau flagella.

Perkembangbiakan protista dapat berlangsung secara aseksual maupun seksual. Protista akan membentuk kistae apabila berada dalam situasi yang buruk. Terdapat pengelompokan protista menjadi 3 jenis secara taksonomi, yaitu protista seperti jamur, seperti tumbuhan (algae), dan hewan (protozoa).

Ukuran tubuh protozoa sangat kecil, umumnya hanya sekitar 10 hingga 50 μm. Beberapa jenis protozoa juga bisa tumbuh hingga mencapai ukuran 1 mm. Untuk melihatnya secara lebih jelas, manusia membutuhkan mikroskop karena ukurannya sangat kecil.

Bentuk protozoa pun bermacam-macam. Ada yang bentuknya bulat, lonjong, seperti sandal, dan banyak juga yang bentuknya abstrak serta sulit untuk dideskripsikan.

Protozoa bisa bergerak dan berpindah tempat karena memiliki flagela, yaitu cambuk yang bentuknya seperti ekor. Apabila dilihat dari silsilahnya, protozoa ada di bawah keluarga protista. Protozoa tersebar di seluruh air dan tanah. Para ahli telah menemukan lebih dari 30.000 jenis protozoa di muka bumi.

Protozoa merupakan hewan yang sangat sederhana karena hanya memiliki satu sel saja, atau uniseluler. Namun sistem di tubuh protozoa sangat baik dan dapat melakukan berbagai tugas tanpa terjadi tumpang tindih meskipun hanya dikerjakan oleh satu sel.

Seluruh protista adalah eukariota, namun jenis protista sangat banyak, sehingga hanya sedikit ciri khusus lain yang bisa disebutkan. Sebenarnya, variasi protista melebihi kelompok organisme lain dilihat dari fungsi dan strukturnya,

Saat ini ada sekitar 60.000 jenis protista yang masih hidup, sebagian besar merupakan uniseluler dan sebagian kecil lainnya multiseluler dan berkoloni. Oleh karena itu, protista dikelompokkan sebagai eukariotik yang paling sederhana. Namun paling rumit di antara semua sel (Campbell, 2003).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Protozoa adalah filum hewan yang memiliki tubuh satu sel. Protozoa diambil dari dua kata bahasa Latin, yaitu proto dan zoon, masing-masing berarti awal dan hewan. Jadi, protozoa merupakan hewan pertama dengan struktur tubuh sangat sederhana. Ukuran protozoa 30-300 mikron. (Suwignyo, 2005)

Protozoa terbagi dalam empat kelas, yaitu flagelata (Matigopora), rizopoda (Sarcodina), Saproza, dan Ciliata.

A. Ciri-ciri Umum Hewan Protozoa

Ciri-ciri umum Protozoa antara lain:

  1. Memiliki satu sel dalam tubuhnya
  2. Inti sel eukariotik.
  3. Sebagian besar telah memiliki alat gerak seperti kaki semu, bulu getar, atau bulu cambuk.
  4. Habitat di tempat lembab, air laut, air tawar, tubuh manusia, tubuh hewan.

B. Struktur Tubuh

Sel Protozoa umumnya terdiri atas inti sel, vakuola makanan, vakuola kontraktil, sitoplasma, dan membran sel. Membran sel berguna untuk melindungi dan mengatur sirkulasi gas serta makanan. Makanan masuk melalui mulut sel kemudian ditelan oleh vakuola makanan.

Sisa makanan yang sudah dibutuhkan dikeluarkan melalui membran plasma. Sementara zat makanan cair dikeluarkan oleh vakuola kontraktil. Inti sel adalah pusat pengaturan segala aktivitas sel.

C. Alat Gerak dan Klasifikasi

Protozoa, kecuali Sporozoa dibagi menjadi empat filum berdasarkan alat geraknya.

  1. Rhizopoda (Sarcodina), memiliki alat gerak berupa kaki semu, kaki akar, atau Pseudopodia. Contoh: amoeba.
  2. Flagellata (Mastigophora), memiliki alat gerak berupa flagellum atau bulu cambuk. Contoh: Euglena dan Trypanosoma.
  3. Cilliata (Ciliophora), memiliki  alat gerak berupa bulu getar atau cilia. Contoh: Paramecium.
  4. Sporozoa, tak memiliki alat gerak. Contoh: Monocystis dan Plasmodium.

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Protozoa ini kami lakukan pada:        

Waktu: rabu / 04 November 2020
Tempat: Laboratorium Biologi

B. Alat dan Bahan

Alat

[su_box title=”Alat + Bahan” style=”glass” box_color=”#b91316″ title_color=”#ffffff”]

Berikut ini beberapa alat yang dipakai ketika praktikum Protozoa.

  1. Jurnal Praktikum Zoologi Invertebrata 1 buah
  2. Mikroskop listrik 2 buah
  3. Object glass 6 buah
  4. Cover glass 12 buah
  5. Cawan petri 2 buah
  6. Pisau bedah atau silet baru 1 buah
  7. Jarum pentul 25 buah
  8. Gelas piala 150ml 1 buah
  9. Pinset 1 buah
  10. Alat tulis 1 buah
  11. Handphone 2 buah
  12. Jarum pentul 20 buah
  13. Bak bedah 1 buah
  14. Tisu 1 gulung
  15. Alas meja praktikum (koran/plastik/lap) 1 buah
  16. Pipet tetes 2

Bahan

Sementara bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:

  1. Etanol 70% 75 ml
  2. Ringer’s solution 10 ml
  3. Preparat awetan Amoeba proteus kering 1 buah
  4. Preparat awetan Hastigerina aequilatelaris kering 1 buah
  5. Preparat awetan Globorotalia tumida kering 1 buah
  6. Preparat awetan Asteororotalia spinosa kering 1 buah
  7. Air kolam, air sawah, dan air rendaman jerami, masing-masing 550 ml.
  8. Cacing tanah segar ukuran besar 5 ekor[/su_box]

C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

Adapun langkah-langkah dalam percobaan protozoa ini antara lain:

1. Untuk Rhizopoda, Cilliata, dan Flagellata

  1. Siapkan kultur Protozoa dari air sawah, jerami, dan air kolam.
  2. Siapkan peralatan lainnya.
  3. Lapisi object glass dengan kapas lalu tetesi object glass dengan air kultur.
  4. Tutup cover glass dan amati dengan mikroskop.
  5. Catat hasilnya dan gunakan data tersebut dalam laporan praktikum.

2. Untuk Sporozoa

  1. Siapkan cacing tanah serta peralatan dan bahan lain yang diperlukan.
  2. Gunakan alkohol 70% untuk membius cacing.
  3. Tetesi cacing menggunakan larutan ringer’s dan lakukan pembedahan dengan cara membujur. Pembedahan dimulai dari ujung anterior hingga ke ujung clitellum.
  4. Ambil vesicula seminalis dan taruh ke object glass. Tetesi dengan larutan ringer’s dan tutup memakai cover glass.
  5. Amati dengan mikroskop.
  6. Catat hasilnya untuk penyusunan laporan praktikum Protozoa.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan

B. Pembahasan

Protozoa merupakan hewan yang memiliki sel tunggal. Sebagian besar dari jenis Protozoa telah memiliki alat gerak berupa pseudopodia atau kaki semu, silia atau bulu getar, dan flagelum atau bulu cambuk.

Tempat hidup Protozoa antara lain tubuh manusia, tubuh binatang, tempat lembab, air laut, dan air darat. Jenis Protozoa ada sangat banyak, contohnya Monocystis, Opercularia, Sphaeroeca, Actinophyrs, Gromia, Menoidium, Amoeba, dan masih banyak lagi.

Beberapa Protozoa memiliki bentuk sel yang tetap, sebagian lainnya memiliki sel yang selalu berubah bentuk. Sel Protozoa umumnya terdiri atas inti sel, vakuola makanan, vakuola kontraktil, sitoplasma, dan membran sel.

Protozoa terbagi menjadi 4 kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya, yaitu Sporozoa, Ciliata, Flagellata, dan Rhizopoda. Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan pengelompokan Protozoa sebagai berikut:

1. Classic Flagelata:

  • Sphaeroeca volvox
  • Menoidium pellucidum
  • Menoidium falcatum
  • Euglena viridis
  • Oikomonas socialis
  • Volvox aureus

2. Classic Cilliata:

  • Opercularia coarctata
  • Astylozoon fallax
  • Oxytricha fallax
  • Vorticella microstoma
  • Vorticella campanulata
  • Trachelius ovum
  • Lacrymaria pupula
  • Paramecium caudatum

3. Classic Rhizopoda:

  • Actinophyrs sol
  • Gromia fluviatilis 
  • Asterorotalia spinosa 
  • Globorotalia tumida 
  • Hastigerina aequilatelaris 
  • Amoeba proteus 

4. Classic Rhizopoda: Monocystis lumbrici

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam Praktikum Protozoa ini antara lain:

  1. Protozoa dibagi menjadi enam filum:
  • Rhizopoda
  • Actinopoda
  • Foraminifera
  • Apicomplexa
  • Zoonastigina
  • Ciliapora

2. Alat gerak yang dimiliki oleh Protozoa antara lain flagela, cilia, dan pseudopodia. Sementara cara geraknya ada beberapa macam, seperti meluncur, memendek dan memanjang, melingkar, dan bergerak menggunakan sel itu sendiri.

3. Tidak semua protozoa memiliki bagian struktur tubuh lengkap. Beberapa diantara Protozoa tidak memiliki cangkang, kloroplas, atau sitoplasma.

Daftar Pustaka

Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:

  • Campbell, N. A., Reece, J. B. dan Mitchel. L. G. 2003. Biologi Edisi Kelima, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
  • Suwignyo, Sugiarji. 2005. Avertebrata Jilid II. Bogor: Penebar Swadaya.

Download Laporan Praktikum (PDF)

Anda Dapat Mendownload laporan Praktikum Protozoa ini dalam format PDF dengan mengklik tombol download dibawah ini.

[su_spoiler title=”Download / Unduh” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

Download File
PDF (214 KB)[/su_spoiler]

Leave a Comment