Laporan Praktikum Mollusca

Laporan Praktikum Mollusca berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan Praktikum Mollusca dapat membantu pembaca semuanya.

BAB I PENDAHULUAN

1. Tujuan

Adapun tujuan dalam Praktikum Mollusca ini yakni:

  • Untuk Mengetahui habitat, ciri-ciri, jenis phylum Echinodermata.
  • Untuk melakukan pengamatan terhadap habitat, ciri-ciri, jenis phylum Echinodermata.
  • Untuk melakukan klasifikasi terhadap area pengamatan habitat, ciri-ciri, jenis phylum Echinodermata.

2. Latar Belakang

Dalam studi pembelajaran biologi, terdapat ilmu pengetahuan tentang hewan yang cukup penting untuk dipelajari. Dengan mempelajarinya, maka akan didapatkan pemahaman terkait sistem pembagian kelompok hewan.

Dasar klasifikasi yang digunakan adalah persamaan dan perbedaan ciri masing-masing spesies hewan yang jadi target. Salah satu contohnya adalah pengkajian hewan tak bertulang belakang, atau yang biasa disebut dengan hewan invertebrate.

Mollusca merupakan salah satu jenis hewan lunak tanpa ruas. Tubuh Mollusca secara umum dilengkapi dengan mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok. Bahan cangkoknya ini berupa kalsium karbonat dari zat kapur. Fungsi dari cangkok ini sendiri adalah sebagai rumah.

Sifat dari tubuh jenis hewan Mollusca ini biasa dikenal triploblastik dan bilateral simetris. Beberapa contoh hewan Mollusca adalah tiram, bekicot, kerang, siput sawah, dan lain-lain. Terdapat struktur berotot pada tubuh Mollusca. Struktur ini sering dianggap sebagai kaki. Fungsi dari tiap kelasnya berbeda-beda.

Umumnya, alat pencernaan Mollusca cukup lengkap. Mollusca memiliki mulut, lidah parut (radula), dan anus terbuka yang ada di area rongga mantel. Mollusca juga memiliki kelenjar pencernaan dengan proses perkembangan yang baik.

Sistem pernapasan Mollusca, menggunakan insang atau paru-paru. Sedangkan alat ekskresi yang digunakan adalah ginjal. Hewan ini memiliki 3 jenis sistem saraf. Sistem sarafnya ini terdiri dari 3 pasang ganglion, diantaranya adalah ganglion cerebral, visceral, dan pedal.

Ketiga saraf tersebut terikat pada tali saraf longitudinal. Sedangkan alat reproduksi yang dimiliki Mollusca ini bisa berpisah dan bisa bersatu. Proses pembuahannya dilakukan dengan dua cara, yakni internal dan eksternal.

Dengan bermacam kondisi hewan Mollusca, maka dilakukan praktikum ini untuk mengidentifikasi dan klasifikasi setiap jenis Mollusca yang jadi target pengamatan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Adapun kajian pustaka yang kami ambil untuk melengkapi laporan Praktikum Mollusca ini adalah sebagai berikut:

Kata moluska didasarkan pada bahasa latin, yakni mollus yang memiliki arti lunak. Tidak heran jika hewan yang dikelaskan dalam jenis Mollusca ini memiliki tubuh lunak. Selain memiliki tubuh lunak, hewan yang masuk pada filum Mollusca ini memiliki anterior yang merupakan letak bagian kepala.

Sedangkan letak bagian kaki ada di ventral. Adapun area dorsal memiliki organ-organ visceral di dalamnya. Selain arthropoda, ternyata Mollusca juga termasuk filum yang punya spesies besar. Contoh anggota filum Mollusca adalah seperti, cumi-cumi, siput, remis, octopus, dan tiram (Karmana, 2007).

Kurang lebih ada 100.000 spesies hewan yang tergolong phylum mollusca. Spesies tersebut memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan perairan laut. Hal ini karena peran Mollusca sebagai bioindikator di perairan (Jonh W Kimball, 1992).

Selain bersifat lunak, tubuh Mollusca tidak dilengkapi dengan ruas-ruas. Terdapat cangkang yang menutupi tubuhnya. Cangkangnya ini terbuat dari kalsium karbonat. Cangkang tersebut difungsikan sebagai pelindung organ dalam dan juga isi rongga perut.

Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan didapati Mollusca tanpa cangkang. Habitat Mollusca bisa di dalam air payau, bisa juga di air laut. Bahkan ada pula yang hidup di daratan. Bentuk simetri tubuh Mollusca, secara umum adalah bilateral.

Terdapat bungkus pada area yang membatasi antara cangkang dan tubuh Mollusca. Bungkus ini sering dikenal dengan sebutan mantel. Untuk proses berjalan, Mollusca mengandalkan produksi lendir yang ada pada tubuhnya.

Proses reproduksi Mollusca, dilakukan dengan seksual menggunakan fertilisasi eksternal Mollusca. Sifatnya bisa diesis dan bisa juga monoesis.

Jika dilihat dari bentuk kaki, mantel, sistem saraf, simetri tubuh, cangkok, dan insangnya, terdapat 5 kelas Mollusca. Diantara kelasnya adalah:

  • Amphineura
  • Gastropoda
  • Cephalopoda
  • Scapopoda
  • Pelecypoda (bivalvia)

(Sri Maryati, dkk, 2004).

[su_box title=”Ciri phylum mollusca” style=”glass” box_color=”#ea004d” title_color=”#ffffff”]

Adapun ciri umum phylum mollusca dapat dilihat di bawah ini:

  • Tidak memiliki rangka
  • Tubuhnya memiliki banyak jumlah kelenjar, sehingga tubuhnya berlendir dan lunak
  • Memiliki cangkang sebagai pelindung tubuh dengan bahan dasar zat kapur
  • Memiliki kaki yang umumnya difungsikan sebagai penangkap mangsa dan bergerak
  • Mulai dari alat peredaran, pencernaan, perkembang biakan, dan pernapasan, telah melalui perkembangan yang sangat baik

(Lilies Sri Astuti, 2007).[/su_box]

Saluran pencernaan yang dimiliki oleh Mollusca cukup lengkap. Pada bagian rongga mulutnya, Mollusca memiliki radikula yang difungsikan sebagai scrapping atau pengerok, boring atau pengeboran, dan sebagai modifikasi penangkapan mangsa.

Mulut yang dimiliki Mollusca ini terhubung langsung dengan esophagus, usus melingkar, dan juga perut. Sistem pengangkutan yang ada dalam organ Mollusca ini menggunakan jantung. Sedangkan jantungnya memiliki dua serambi (auricle) dan satu bilik (ventricle). Keduanya ini ada dalam area rongga perikardium.

Alat pernapasan yang umumnya digunakan oleh Mollusca adalah sepasang atau lebih insang. Bagian ini sering disebut dengan ctenidia. Namun beberapa jenis juga menggunakan paru-paru untuk proses bernafas.

Insang yang dimiliki oleh Mollusca ini terdiri dari sebuah sumbu berbentuk pipih dan memanjang pada bagian tengahnya. Pada bagian sisi insang ada filament pipih dengan bentuk segitiga. Setiap filament yang ada pada insang tersebut telah ditunjang oleh zat kitin (Sugiarti Suwignyo, 2005).

BAB III METODE PRAKTIKUM

1. Waktu dan Tempat

Proses Praktikum Mollusca ini dilakukan pada:

Hari/tanggal: Jumat / 06 November 2020
Tempat: Laboratorium Biologi

2. Alat dan Bahan

berikut alat dan bahan yang dibutuhkan dalam Praktikum Mollusca ini antara lain:

[su_box title=”Alat dan Bahan” style=”glass” box_color=”#ea004d” title_color=”#ffffff”]

A. Alat

Alat yang perlu disiapkan dalam Praktikum Mollusca adalah sebagai berikut :

  1. Loupe
  2. Termometer
  3. Higrometer
  4. Snorkel (kacamata laut)
  5. Ember
  6. Kertas label
  7. Sarung tangan
  8. Toples
  9. Alat pancing
  10. Alat tulis menulis

B. Bahan

Sedangkan bahan yang diperlukan dalam Praktikum Mollusca adalah:

  1. Formalin dengan kadar 4%
  2. Air
  3. Alkohol dengan kadar 70%
  4. Sampel phylum Mollusca[/su_box]

3. Prosedur Kerja

Untuk melakukan proses Praktikum Mollusca, ikuti beberapa tahapan di bawah ini:

  1. Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan dan telah dijelaskan di atas.
  2. Lakukan observasi terlebih dahulu pada kawasan yang menjadi target penelitian. Pastikan kawasan aman dan layak dijadikan tempat penelitian.
  3. Buatlah unit sampling pengamatan.
  4. Ukur kondisi fisik dan kimia yang ada pada lingkungan pengamatan target.
  5. Amati habitat, ciri-ciri, dan bentuk dari tiap phylum Mollusca yang didapat.
  6. Ambil sampel phylum Mollusca dari yang sudah didapatkan.
  7. Identifikasi dan klasifikasikan phylum Mollusca tersebut. gambar atau catat bagian Mollusca, habitatnya, serta ciri-ciri yang ada pada Mollusca tersebut.
  8. Masukkan semua catatan penelitian ke dalam tabel.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil pengamatan

Dari beberapa tahapan Praktikum Mollusca yang dilakukan sebelumnya, diperoleh table hasil berikut:

Jika gambar kurang jelas, klik disini

2. Pembahasan

Dari hasil Praktikum Mollusca di atas, terdapat Mollusca dalam beberapa kelas dan jenis. Diantaranya adalah:

  • Terdapat satu spesies untuk kelas Amphineura, yakni spesies Cryptochiton sp. Spesies ini merupakan hewan laut yang berbentuk oval. Cangkangnya terdiri dari 8 lempengan dorsal. Tubuhnya tidak memiliki segmen.
    • Spesies chiton ini memiliki kebiasaan menempel pada batuan yang ada di sepanjang pantai, baik saat pasang maupun saat surut. Kaki yang dimiliki oleh chiton ini memiliki fungsi khusus untuk menjadi mangkuk penyedot. Kakinya terbilang sangat kuat dalam menjerat bebatuan.
    • Chiton memanfaatkan radula yang dimilikinya untuk memotong kemudian menelan alga. Saluran pencernaan pada chiton ini terdiri dari mulut dengan lidah parutnya. Lidah parut yang dimaksud adalah lidah yang dilengkapi dengan susunan gigi dari zat kitin. Lantas, makanan yang telah melalui mulut akan masuk ke bagian lambung atau ventrikulus, kemudian masuk ke usus atau intestium, dan yang terakhir menuju anus. Sedangkan, proses peredaran darahnya dilakukan pemompaan ke insang dengan melalui aorta dan sinus terlebih dulu.
    • Sama halnya seperti manusia, spesies ini juga dilengkapi dengan 2 ginjal sebagai pembuang zat sisa. Cara perkembang biakan hewan chiton ini adalah dengan fertilisasi eksternal.
  • Dalam kelas Bivalvia, spesies yang mewakilinya adalah Tridacna maxima. Spesies ini punya sepasang cangkang dengan garis konsentrasi yang bentuknya sejajar. Garis ini disebut dengan garis pertumbuhan. Cangkang yang tua biasanya lebih tebal dan menonjol.
  • Spesies yang ketiga ini adalah kelas Gastropoda. Salah satu yang mewakilinya adalah Turbo sp. Spesies ini dilengkapi dengan cangkang bercorak hitam yang cukup kuat. Spesies ini juga memiliki penutup tubuh pada bagian lubang berbentuk layaknya mata. 

Spesies kedua dengan kelas yang sama adalah Murex sp. Spesies ini juga memiliki cangkang yang bentuknya seperti duri-duri tumpul. Dengan bentuk ini, cangkang Murex sp cukup menonjol keluar. Substrat yang dimilikinya menempel pada batu karang.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan di atas, terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam Praktikum Mollusca ini, antara lain:

  1. Ciri khas Mollusca adalah tubuhnya lunak. Selain itu, pada tubuhnya tidak didapatkan ruas-ruas, namun Mollusca memiliki cangkang.
  2. Dari pengamatan di atas, terdapat dua spesies yang mewakili kelas Gastropoda. Spesies tersebut adalah Turbo sp dan Murex sp. Sedangkan pada kelas Bivalvia, terdapat satu sampel spesies, yakni Tridacma maxima. Dan pada kelas Amphineura, terdapat satu sampel spesies. Spesies tersebut adalah Cryptochiton sp.
  3. Mollusca memiliki beberapa kelas yang berbeda. Beberapa diantaranya seperti Gastropoda, Amphineura, dan Bivalvia.

Daftar Pustaka

Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber dalam Praktikum Mollusca adalah sebagai berikut:

  • Astuti, Lilis Sri. 2007. Klasifikasi Hewan. Jakarta: Kawan Pustaka
  • Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.
  • Kimball, John W. 1992. Biologi jilid 3. Jakarta : Erlangga.
  • Maryati, Sri, dkk. 2004. Biologi SMA Kelas I. Jakarta : Erlangga.
  • Sugiarti. 2005. Avertebrata Air Jilid II. Jakarta : penebar swadaya.
  • Suwignyo. 2005. Avertebrata Air Jilid II. Jakarta: penebar swadaya.

Download Laporan Praktikum (PDF)

Anda Dapat Mendownload laporan Praktikum Mollusca ini dalam format PDF dengan mengklik tombol download dibawah ini.

[su_spoiler title=”Download / Unduh” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

Download File
PDF (101 KB)[/su_spoiler]

Leave a Comment