Laporan Praktikum Mikroskop

Laporan Praktikum Mikroskop berikut ini merupakan laporan yang admin susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya.

BAB I PENDAHULUAN

Tujuan:

Praktikum ini dilakukan agar tercapai tujuan berikut ini:

  1. Mengenali bagian-bagian pada mikroskop beserta fungsinya
  2. Melatih kemampuan di bidang penggunaan mikroskop agar terampil dalam pemakaiannya
  3. Mampu melihat benda-benda kecil menggunakan mikroskop denga menyesuaikan komponen di dalamnya.

Latar Belakang

Penemuan mikroskop sejalan dengan perkembangan riset di bidang mikrobiologi. Seorang pembuat mikroskop amatir pertama kali adalah Antoni van Leeuwenhoek berkebangsaan Jerman yang mengamati mikroorganisme menggunakan konstruksi mikroskop sederhana. (Kusnanda, 2003).

Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para ilmuwan zaman Renaisans untuk mengamati mikroorganisme. Cahaya diteruskan melewati spesimen sehingga menemus lensa kaca.

Lensa tersebut bekerja merefraksi cahaya sedemikian rupa agar bayangan dari spesimen membesar ketika diproyeksikan pada mata pengamat. Nilai penting yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya penguraian atau daya pembesaran, hal ini bisa juga disebut sebagai resolusi.

Faktor pembesaran adalah nilai yang dihitung berdasarkan seberapa kali lebih besar objek pengamatan terlihat lebih besar oleh mata kita dibandingkan dengan ukuran objek tersebut yang sebenarnya. Sementara daya urai adalah nilai yang menunjukkan kejelasan proyeksi gambar (Campbell, 2000).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengenalan Mikroskop

Mikroskop adalah peralatan penting dalam riset biologi yang berfungsi untuk mengamati benda dalam ukuran kecil atau mikroskopis. Mikroskop memiliki berbagai macam lensa dengan masing-masing lensa tersebut memiliki fungsi dalam memperbesar benda sediaan atau sampel.

Pembesaran yang dilakukan oleh mikroskop dituliskan dengan nilai pembesaran menggunakan lensa okuler x pembesaran oleh lensa objektif. Pada umumnya, pembesaran untuk mengamati benda hingga ke tingkat sel menggunakan pembesaran 10 x 10.

Pembesaran 10 x 10 artinya pembesaran oleh lensa okuler sebesar 10x dan pembesaran oleh lensa objektif 10x. Sehingga total pembesaran yang dilakukan oleh mikroskop sebesar 100x. Ada berbagai jenis mikroskop yang banyak digunakan pada penelitian.

B. Jenis-Jenis Mikroskop

1. Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang bekerja menggunakan bantuan cahaya tampak yang kemudian diteruskan menuju spesimen serta lensa kaca. Terdapat empat jenis mikroskop cahaya (Wilda, 1996) yaitu mikroskop biasa, mikroskop fluoresensi, mikroskop fase-kontras serta mikroskop polarisasi.

Mikroskop biasa adalah jenis mikroskop yang paling banyak digunakan oleh peneliti dan mahasiswa di laboratorium. Cahaya yang digunakan yang akan diteruskan ke spesimen adalah cahaya matahari langsung. Selain itu bisa pula menggunakan lampu listrik yang ada di bawah objek. 

2. Mikroskop Stereo

Berbeda dengan mikroskop cahaya, mikroskop stereo hanya bisa digunakan untuk benda spesimen berukuran besar. Perbesaran yang dilakukan oleh mikroskop stereo mulai dari 7 sampai 30 kali. Keunggulan mikroskop stereo adalah dapat mengamati benda hingga terlihat 3 dimensi.

3. Mikroskop Pendar

Mikroskop pendar adalah jenis mikroskop yang umum digunakan untuk melihat keberadaan antigen ataupun benda asing pada jaringan. Oleh karena itu mikroskop pendar umum digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri, virus ataupun rickettsia. 

Untuk menggunakan mikroskop pendar, maka protein antibody kemudian dipisahkan dari serum. Selanjutnya protein antibody dikongjungsi menggunakan pewarna pendar. Apabila terdapat antigen atau benda asing pada jaringan, maka akan muncul reaksi pendar yang khas.

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Mikroskop ini kamu laukan pada:

Hari: Sabtu / 31 Oktober 2020
Lokasi : bertempat di Laboratorium Fisika Dasar

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum Mikroskop ini antara lain:

Alat

  1. Kain planel
  2. Pisau silet yang baru digunakan
  3. Pipet tetes
  4. Mikroskop biologi
  5. Kaca penutup
  6. Kaca benda

Bahan

  1. Daun labu (Cucurbita moschata)
  2. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis)
  3. Daun waru (Hibiscus tiliceus)
  4. Bawang merah (Allium cepa)

B. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

Adapun langkah-langkah Praktikum Mikroskop ini terbagi menjadi 3 bagian yakni:

1. Mempersiapkan Mikroskop untuk Digunakan

  1. Pertama-tama mikroskop harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan membersihkan bagian badan mikroskop menggunakan kain planel. Selanjutnya mikroskop diletakkan di atas meja yang datar
  2. Pastikan di atas meja hanya terdapat cawan petri dengan kaca penutup serta kaca benda.
  3. Atur arah tempat masuknya cahaya ke dalam tabung okuler (tubus). Anda harus melihat kondisi ruangan dari mana arah cahaya datang yang lebih terang. Cermin pada mikroskop harus diarahkan ke tempat yang lebih terang
  4. Diafragma kemudian dibuka. Mikroskop dengan kondensor maka menggunakan cermin berbentuk datar dengan posisi dekat ke meja sediaan. Sementara mikroskop tanpa kondensor maka cermin cekung yang digunakan.
  5. Posisi revolver diatur agar lensa objektif terpendek yang mengarah ke meja sediaan menghasilkan bunyi klik ketika diputar
  6. Selanjutnya melalui lensa okuler, lihat menggunakan mata kiri apakah tampak bundaran berwarna putih. Anda tidak perlu memicingkan mata kanan saat melihat bundaran putih ini. Usahakan agar bundar putih yang dilihat memiliki terang yang merata.

2. Mempersiapkan Preparat Sederhana

  1. Kaca benda yang sudah dipastikan bersih kemudian diambil dan ditetesi oleh air jernih sebanyak setetes saja di bagian tengah
  2. Gunakan pinset untuk mencabut sebanyak satu serat bahan saja dan diletakkan di bagian tengah dari tetesan air
  3. Kaca penutup dipegang menggunakan tangan satunya dengan posisi telunjuk di satu sisi dan diapit di antara empu jari
  4. Salah satu sisi kaca penutup kemudian ditempelkan ke kaca benda pada kemiringan 45 derajat. Selanjutnya dilepaskan agar kaca tepat menutup tetesan air pada kaca.
  5. Apabila air merembes hingga bagian tepi kaca maka gunakan kertas saring untuk menyerap air
  6. Preparat buatan kemudian diletakkan di meja sediaan.

3. Atur Jarak Lensa Terhadap Sediaan

  1. Anda harus mengatur jarak lensa terhadap sediaan hingga nyaman ketika diamati. Ada dua cara untuk mengatur jarak lensa dengan sediaan, yaitu mengatur tubus dan mengatur meja sediaan. Umumnya tubus yang tidak dapat bergerak maka hanya meja sediaan yang diatur jaraknya
  2. Sediaan yang sudah diletakkan di atas kaca preparat kemudian diletakkan di meja sediaan. Pastikan benda yang diamati ada di bagian tengah lubang meja sediaan.
  3. Jepit kaca benda menggunakan sengkelin sehingga tidak goyang
  4. Pastikan jarak objektif terhadap benda sediaan tidak melebihi 10 mm. Jika jarak belum sesuai, dengan menggunakan makrometer atur posisi tubus terhadap sediaan.
  5. Untuk mendapatkan bayangan besar sesuai dengan yang diinginkan, Anda bisa menaikkan tabung okuler dengan cara memutar makrometer.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Percobaan

1. Penjelasan Bagian-Bagian Mikroskop

No.Komponen MikroskopFungsi Komponen Mikroskop
a.Tabung okuler (tubus)Tempat pada mikroskop yang menghubungkan lensa okuler pada bagian atasnya
b. Lensa okulerTempat mata mengamati benda yang diletakkan pada preparat, menerima dan membesarkan bayangan objektif
c.Lensa objektifMenerima bayangan dari sampel yang diletakkan pada meja sediaan, membesarkan bayangan yang diterima. Posisi lensa objektif tegak lurus dengan meja sediaan
d.RevolverRevolver juga disebut pemutar objektif merupakan tempat lensa objektif melekat dalam berbagai ukuran
e.KondensorLensa yang berfungsi mengumpulkan berkas cahaya yang berasal dari cermin kemudian menuju lubang dari meja sediaan.
f.Meja sediaanSebagai tempat diletakkannya sampel yang akan diamati atau kaca benda
g.CerminTempat menangkap serta memantulkan cahaya
h.DiafragmaBagian yang dapat dibuka dan ditutup untuk mengontrol banyak sedikitnya cahaya yang masuk menuju kondensor.
i.MakrometerBerfungsi sebagai pengatur kasar untuk menggerakkan tabung okuler ke bagian atas dan bagian bawah secara kasar
j.MikrometerBerfungsi sebagai pengatur halus untuk menggerakkan tabung okuler ke bagian atas dan bagian bawah secara halus
k.LenganBagian pegangan mikroskop yang berfungsi untuk memegang mikroskop ketika akan dipindahkan
l.Kaki mikroskopBagian alas bagi mikroskop untuk berdiri tegak
mSengkelingPengatur atau penjepit dari letak sediaan atau objek glass

2. Hasil Pengamatan Preparat Menggunakan Mikroskop

No.Sampel yang DiamatiPerbesaranBagian yang Teramati
1.Bawang merah40 x 10Inti sel, dinding sel dan sitoplasma
2.Daun labu10 x 10Membran sel, dinding sel dan inti sel
3.Daun waru10 x 10Nukleus, sitoplasma, dinding sel
4.Daun kembang sepatu10 x 10Sitoplasma, sel epidermis, inti sel, celah dan stomata

B. Pembahasan

Berdasarkan praktikum pengenalan mikroskop yang dilakukan, diketahui bahwa mikroskop memiliki setidaknya 13 komponen penting yang bekerja saling terhubung agar mikroskop dapat digunakan sebagaimana mestinya. Mikroskop memiliki dua jenis lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler.

Kedua lensa ini memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Lensa objektif berada langsung di atas preparat yang berfungsi untuk menerima bayangan dari preparat yang diamati di meja sediaan. Sementara lensa okuler adalah lensa yang berada di dekat mata sebagai tempat pengamat untuk mengamati benda.

Bagian tubus atau tabung okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler. Tubus juga berfungsi sebagai tempat direfleksikannya bayangan yang diperoleh dari lensa objektif menuju lensa okuler. 

Revolver adalah komponen yang berfungsi untuk menangkap objek pengamatan. Mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop berjenis monokuler. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop dengan satu lensa okuler sebagai tempat mengamati.

Preparat yang diamati pada eksperimen ini adalah preparat dengan ukuran tipis serta kecil agar cahaya dapat menembus preparat. Berdasarkan eksperimen ini, diperoleh hasil bahwa mikroskop dapat membantu pengamatan benda-benda kecil menjadi lebih mudah karena akan memperbesar bagian benda tersebut.

Mikroskop membantu pengamat untuk melihat pola-pola yang terbentuk pada benda yang diamati, dalam hal ini adalah daun labu, daun kembang sepatu, daun waru dan bawang merah. Perbesaran yang dilakukan oleh mikroskop dapat menembus hingga ke bagian sel-sel pada preparat seperti inti sel dan dinding sel.

Perbesaran dilakukan hingga bagian sel yang diamati dapat terlihat dengan jelas. Berdasarkan eksperimen diketahui bahwa rata-rata perbesaran yang diperlukan untuk melihat bagian sel preparat dengan jelas adalah 10 x 10. Hanya bawang merah saja yang membutuhkan perbesaran hingga 40 x 10.

BAB V PENUTUP 

Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam Praktikum Mikroskop ini, antara lain:

  1. Mikroskop merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu manusia dalam mengamati benda-benda berukuran kecil tidak kasat mata
  2. Komponen utama mikroskop dibagi menjadi 13 bagian yaitu tabung okuler (tubus), lensa okuler, lensa objektif, revolver, kondensor, meja sediaan, cermin, diafragma, makrometer, mikrometer, kaki mikroskop, lengan dan sengkeling.

Daftar Pustaka

Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:

  • Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
  • Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
  • Wilda, Yatim. 1996. Biologi Modern. Bandung: PT Tarsito.

Download Laporan Praktikum (PDF)

Anda Dapat Mendownload laporan Praktikum Mikroskop ini dalam format PDF dengan mengklik tombol download dibawah ini.

[su_spoiler title=”Download / Unduh” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

Download File
PDF (39 KB)[/su_spoiler]

Leave a Comment