Laporan Praktikum Sel Bawang Merah

Laporan Praktikum Sel Bawang Merah – Laporan Berikut ini merupakan laporan yang admin Laporanpraktikum.id susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel merupakan penyusun terkecil dalam tubuh makhluk hidup, yang telah terbukti secara mikroskopis oleh Schleiden bahwa “sel merupakan kesatuan struktural makhluk hidup”. Robert Hooke pada tahun 1665, merupakan manusia pertama yang menemukan sel, Hooke mengamati irisan gabus melalui mikroskop. Ia menemukan ruang-ruang kosong yang dibatasi oleh dinding tebal. Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut sebagai cellulae yang berarti sel.

Semua sel meiliki tiga kesamaan tidak peduli dari jenis apapun itu. Semua sel mempunyai membran sel yang memisahkan bagian dalam dari lingkungannya. Di dalam sel terdapat cairan sitoplasma yang merupakan cairan seperti jeli dan DNA yang merupakan material genetik terdapat dua kategori umum sel, kategori pertama adalah eukariotik, sel ini mempunyai organel termasuk nukleus dan bagian istimewa lainny. Sel aukariotik lebih canggih dan komplek, seperti yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan. Kategori kedua adalah sel prokariotik, sel ini tidak mempunyai nukleus dan membran inti. Sel prokariotik mempunyai materi genetik tapi tidak tersimpan di nukleus. Sel prokariotik selalu berupa uniseluler, seperti bakteri.

Struktur sel tumbuhan sama dengan sel tumbuhan, tetapi dalam perkembangannya kedua sel tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan lingkungannya, sehingga muncul berbagai perbedaan. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel, vakualo dan plastida. Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel, yang berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Vakuola adalah suatu rongga yang berisikan cairan yang dikelilingi oleh membran selapis. Plastida merupakan organel berupa butir-butir yang mengandung pigmen, dengan 3 tipe yaitu leukoplas, kloroplas, dan kromoplas.

Bawang merah termasuk dalam tanaman semusim dan tergolong dalam keluarga liliaceae. Bawang merah merupakan salah satu tumbuhan berjenis umbi lapis. Lapisan kulit terluar bawang merah berwarna merah keunguan sedangkan bagian dagingnya berwarna putih. Sel bawang merah tergolong kedalam sel eukariotik.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam laporan ini adalah :

Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup yang jelas maka pembatasan masalahnya adalah 

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :

  1. Bagaimana bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati?
  2. Apa saja organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah?
  3. Apa saja fungsi dari masing-masing organel pada sel epidermis bawang merah yang diamati?

D. Tujuan Praktikum

Tujuan  praktikum ini adalah :

  1. Mengetahui bentuk sel epidermis bawang merah yang diamati.
  2. Mengetahui organel yang diamati pada sel epidermis bawang merah.
  3. Mengetahui fungsi dari masing-masing organel pada sel epidermis bawang merah yang diamati.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Sel

Sel adalah struktural terkecil yang hidup. Sel dibatasi oleh membran plasma yang membungkus sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan intraseluler yang ada di dalam sel. Sitoplasma banyak mengandung organel-organel sel yang berguna untuk kelangsungan hidup sel (Syamsuri, 2004).

Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil. Sel terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom. Sel eukariot memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak (Nelson, 2004).

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang  ilmuan Inggris Robert Hooke, yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancang sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin, cellula artinya rongga/ruangan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi (Gilliand, 1985).

Menurut Fita Kurniasari (2011), pemahaman mengenai struktur sel perlu penggunaan mikroskop, ada tiga konsep mengenai sel yaitu :

  1. Semua organisme tersusun atas satu atau lebih
  2. Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
  3. Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal.

Sel tumbuhan mempunyai bagian-bagian, atau organel-organel yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri, diantaranya yaitu :

  1. Membran sel : untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat dari luar sel
  2. Nukleus : untuk mengendalikan semua kegiatan sel
  3. Sitoplasma : untuk menetralkan kondisi yang ekstrim (terlalu asam atau terlalu basa)
  4. Ribosom : untuk sintesis protein
  5. Lisosom : untuk mencerna bahan dari luar dan menghancurkan organel-organel yang rusak
  6. Retikulum Endoplasma : sebagai jembatan antara inti sel dan sitoplasma
  7. Plastida : sebagai pigmet klorofil
  8. Vakuola : untuk mengimpan makanan, mencerna makanan serta pengeluaran berupa cairan
  9. Mitokondria : sebagai respirasi sel
  10. Sitoskeleton : sebagai penyokong (Pramesti, 2011).

Sel pada umumnya berukuran mikroskopis, namun bentuknya masih dapat dianalisis melalui mikroskop. Berikut adalah bentuk-bentuk sel beserta contoh :

  1. Pipih, contohnya sel epitel
  2. Panjang, contohnya sel saraf
  3. Bikonkaf, contohnya sel eritrosit
  4. Bentuk sel yang tetap, contohnya spermatozoa
  5. Bentuk sel yang berubah ubah, contohnya amoeba (Rohman, 2015).

B. Bawang Merah

Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran yang digunakan sebagai bahan/bumbu penyedap makanan sehari-hari dan juga biasa dipakai sebagai obat tradisional atau bahan untuk industri makanan yang saat ini berkembang dengan pesat. Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) menurut sejarah awalnya tanaman ini memiliki hubungan erat dengan bawang bombay (Allium cepa L.), yaitu merupakan salah satu bentuk tanaman hasil seleksi yang terjadi secara alami terhadap varian-varian dalam populasi bawang bombay (Permadi, 1995).

Di Indonesia, tanaman bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) banyak dibudidayakan di daerah dataran rendah yang beriklim kering dengan suhu agak panas dan cuaca cerah. Musim tanam biasanya pada bulan April dan Oktober. Produksi bawang merah sampai saat ini memang belum optimal dan masih tercermin dalam keragaman cara budidaya tempat bawang merah(Allium cepa var. ascalonicum) diusahakan (Sartono dan Suwandi, 1996).

C. Hipotesis

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum sel bawang meral ini kami lakukan pada :

Hari :

Tempat :

B. Alat dan Bahan

Alat

  • mikroskop
  • pipet tetes
  • silet
  • objek benda
  • kaca penutup
  • tisu
  • jarum bertangkai

Bahan

  • bawang merah
  • aquades
  • metil biru

C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

  1. Siapkan mikroskop dan perlengkapannya
  2. Sayat tipis kulit air bawang merah yang masih segar dengan silet, ambil bagian tipis transparan tersebut dengan menggunakan jarum bertangkai
  3. Beri satu tetes air pada kaca benda, letakkan sayatan bawang merah tadi pada tetesan air
  4. Amati dengan mikroskop dan catat hasil pengamatan
  5. Tetesi larutan metil biru pada sekitar kaca penutup untuk melihat nukleus
  6. Amati dengan mikroskop dan catat hasil pengamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun pembahasan dalam laporan fotosintesis ini adalah sebagai berikut:

Pada percobaan sel bawang merah ini, dilakukan pengamatan selaput bagian dalam bawang merah (Allium cepa L.) dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sel epidermis bawang merah yang sudah diteliti berbentuk seperti kotak-kotak yang tersusun rapi, walau tidak kotak sempurna. Sama seperti teori mengenai sel tumbuhan yang berbentuk kotak. Hal ini dapat terjadi karena sel tumbuhan memiliki dinding sel di luar membrannya, sehingga dapat terlihat rapi ketika diamati menggunakan mikroskop. Dapat dilihat bahwa warna dari sel epidermis bawang merah berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas walau tidak selalu mengandung klorofil.

Pada sel bawang merah terdapat organel sel seperti sitoplasma, dinding sel, dan nukleus. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel dan memberi bentuk pada sel. Nukleus merupakan bagian sel yang paling mencolok di antara organel- organel di dalam sel, berbentuk oval dan merupakan organel terbesar dalam sel. Plastidanya berupa butir-butir yang mengandung zat warna (ungu).

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Sel merupakan organisasi terkecil dari materi yang mengandung kehidupan.
  2. Bawang merah memiliki organel sel seperti dinding sel, sitoplasma, nukleus, jaringan epidermis

Daftar Pustaka

Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:

  • Gilliland, S. E. C. R. Nelson and C. Maxwell. 1985. Assimilation of cholesterol by Lactobacillus acidophilus. Appl. Environ. Microbiol. 49: 377-381.
  • Kurniasari, Fita. 2011. Laporan Praktikum Biologi Dasar. Malang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
  • Nelson and J.D Beaton. 1990. Soil Fertility and Fertilizer 4th Edition. New York: Macmillan Publishing. Co.
  • Pramesti.Hening.Tjaturina. 2010. Mikroskop dan Sel. Lampung: FK.UNLAM.
  • Syamsuri,Istamar,dkk.2004. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Leave a Comment