Laporan Praktikum Kesadahan Air

Laporan Praktikum Kesadahan Air, Praktikum Pelunakan Kesadahan, Laporan Praktikum Kesadahan Air Sumur dan Air Leding, metode Pemanasan dan Soda-Kapur. Laporan Berikut ini merupakan laporan yang admin Laporanpraktikum.id susun dari berbagai sumber dan referensi, semoga laporan ini dapat membantu pembaca semuanya.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan pokok yang mutlak bagi setiap makhluk hidup, yang keberadaannya melimpah. Kebutuhan utama terhadap air adalah sebagai air minum. Salah satu sumber air yang banyak dimanfaatkan oleh manusia terutama di Indonesia adalah air tanah, hal ini karena air tanah relatih lebih mudah didapatkan dan lebih bersih. Keberadaan air tanah dipengaruhi oleh kondisi fisik daerah sekitarnya, seperti iklim, topografi, maupun tumbuhn-tumbuhan sekitarnya.

Pada proses industri yang mengambil air di daerah dekat pantai memiliki tingkat kesadahan yang tinggi, maka dari itu perlu dilakukan suatu proses untuk menghilangkan kesadahan tersebut. Ketika air sadah dipanaskan ion Ca2+ dan Mg2+ akan bereaksi dengan asam bikarbonat yang berasal dari karbon dioksida yang terlarut dalam air. Dan akan terbentuk endapan berwarna kuning. Walaupun ion kalsium dan magnesium tidak berbahaya bagi tubuh, namun karena kecenderungannya yang mudah membentuk endapan dengan ion karbonat menjadikannya berbahaya.

Endapan yang berasal dari air sadah ini menjadi penyebab utama penyakit kencing batu yang biasa disebut batu ginjal dalam dunia kedokteran. Hal ini juga sering terjadi di pedesaan yang sumber airnya merupakan air dalam tanah yang ternyata air sadah. Ciri-ciri lain dari air sadah ini adalah sukar untuk berbusa bila diberi deterjen. Sifat ini membuat air sadah menjadi sangat merepotkan ketika digunakan untuk mencuci pakaian. Karena ir sadah sangat merugikan bagi kehidupan, oleh karena itu dilakukanlah praktikum ini untuk memahaim cara menghilangkan kesadahan air.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam laporan praktikum kesadahan air ini adalah :

Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup yang jelas maka pembatasan masalahnya adalah

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah :

  1. Apakah penyebab dan pengaruh dari air sadah?
  2. Bagaimana menentukan kesadahan air sampel?

D. Tujuan Praktikum

Tujuan  praktikum ini adalah :

  1. Mengetahui penyebab dan pengaruh air sadah.
  2. Mengetahui cara menentukan kesadahan air sampel.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Air merupakan salah satu komponen pembentuk lingkungan sehingga tersedianya air yang berkualitas mengindikasikan lingkungan yang baik. Bagi manusia, air berperan dalam kegiatan pertanian, industri dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, dan biologi (Kusnaedi, 2010).

Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Kesadahan air terjadi karena adanya ion-ion Ca2+ , Mg2+, atau dapat juga disebabkan adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Air yang memiliki sifat sadah ditemukan pada wilayah yang menggunakan sumber air tanah/sumur dimana pada daerah tersebut memiliki lapisan tanah yang mengandung deposit garam mineral, kapur, dan kalsium (Chandra, 2007)

Menurut Kuswanti dkk. (2007), kesadahan air dapat digolongkan menjadi dua macam :

1.Kesadahan sementara

Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion karbonat (CO3-) dan bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+

2.Kesadahan Tetap

Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl– dan SO4 2-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan.

Air sadah tidak begitu berbahaya untuk diminum, namun dapat menyebabkan beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan mineral yang menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun tidak dapat membentuk busa, tetapi malah membentuk gumpalan soap scum (sampah sabun) yang sukar dihilangkan. Efek ini timbul karena ion 2+ menghancurkan sifat surfaktan dari sabun dengan membentuk endapan padat (sampah sabun tersebut). Komponen utama dari sampah tersebut adalah kalsium stearat, yang muncul dari stearat natrium, komponen utama dari sabun adalah sebagai berikut:

2 C17H35COO- + Ca2+ → (C17H35COO)2Ca (Fauzan, 2010).

Kesadaha air dapat dikurangi bahkan dihilagkan. Metode yang dapat digunakan untuk mengolah air sadah yaitu :

a. Pemanasan

Proses pengolahan air sadah dengan pemanasan hanya dapat dilakukan untuk air yang memiliki kesadahan sementara.

b. Pengendapan kimia

Pengendapan kimia menjadi salah satu cara untuk proses menghilangkan kesadahan pada air. Tujuan dari pengendapan kimia ini untuk membentuk garam-garam kalsium dan magnesium menjadi garam-garam yang tidak larut, sehingga dapat dipisahkan dengan air. Pengendapan kimia yang dilakukan untuk menghilangkan kesadahan dapat dilakukan dengan proses soda kaustik.

c. Pertukaran ion

Ion exchanger adalah proses penyerapan ion – ion oleh resin dengan cara Ion-ion dalam fasa cair (biasanya dengan pelarut air) diserap lewat ikatan kimiawi karena bereaksi dengan padatan resin. Resin sendiri melepaskan ion lain sebagai ganti ion yang diserap. Selama operasi berlangsung setiap ion akan dipertukarkan dengan ion penggantinya hingga seluruh resin jenuh dengan ion yang diserap. Beberapa bahan penukar ion antara lain resin, zeolit, dan bentonit (Candra, 2007).

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum kesadahan air ini kami lakukan pada :

Hari :

Tempat :

B. Alat dan Bahan

Alat

  • tabung reaksi 4 buah
  • alat pemanas 1 set
  • penjepit tabung 2 buah
  • gelas kimia 500 ml 2 buah
  • pipet tetes 2 buah

Bahan

  • air sumur
  • air leding
  • air kapur
  • larutan soda

C. Prosedur Kerja atau Cara Kerja

  1. Panaskan 200 ml air sumur hingga mendidih. Kemudian, biarkan sampai dingin. Amati apakah terbentuk endapan.
  2. Ulangi cara pertama menggunakan air leding.
  3. Siapkan empat buah tabung reaksi masing-masing berilah label A, B, C , dan D.
  4. Masukkan 5 ml air dari cara kerja 1 pada tabung raeksi A dan B dan air dari cara kerja 2 pada tabung reaksi C dan D
  5. Tambahkan air kapur pada tabung reaksi A dan C dan larutan soda pada tabung reaksi B dan D, kemudia panaskan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun pembahasan dalam laporan praktikum kesadahan air pada sampel bahan pangan ini adalah sebagai berikut :

Praktikum kesadahan air, digunakan dua macam sampel air yaitu air sumur dan air leding. Kesadahan merupakan adanya kandungan kapur yang berlebih yang terdapat diperairan dan air yang mengandung banyak mineral kalsium dan magnesium inilah yang dikenal sebagai air sadah atau air yang sukar dipakai untuk mencuci. Terdapat dua metode yang kami gunakan dalam percobaan kesadahan air ini, yaitu metode pemanasan dan pengendapan atau soda-kapur. Pada proses pemanasan air sumur dan air leding dilakukan hingga air mendidih kemudian dibiarkan dingin. Terbentuk endapan pada air sumur dan air leding, endapan yang terbentuk sangat banyak terutama pada air leding. Hal tersebut dikarenakan senyawa yang terkandung didalam air sadah khusunya Ca2+ dan Mg2+ bersifat larut didalam air dingin, namun ketika temperaturnya tinggi kelarutannya akan semakin kecil bahkan Ca2+ mempunyai kelarutan yang lebih kecil dibandingkan dengan Mg2+. Sehingga jika di air dingin bisa mengendap walaupun hanya dalam keadaan sedikit, disuhu yang lebih tinngi air ini dapat mengendap lebih banyak lagi.

Kesadahan sementara dapat dihilangkan dengan cara mendidihkan air. Sedangkan kesadahan tetap tidak dapat dihilangkan dengan pendidihan, tetapi hanya dapat dihilangkan dengan proses soda-kapur dan proses zeolit. Proses pengendapan dilakukan dengan proses soda-kaput. Tujuan dari proses ini yaitu untuk membentuk garam-garam kalsium dan magnesium menjadi bentuk garam-garam yang tidak larut, sehingga dapat diendapkan dan dipisahkan dari air. Menurut proses soda-kapur, air sadah direaksikan dengan air kapur [Ca(OH)2] dan soda (Na2CO3). Penambahan air kapur bertujuan untuk menghilangkan kesadahan sementara dan mengendapkan garam magnesium karena terbentuk Mg(OH)2 yang sukar larut (Ksp Mg(OH)2 = 1,5 x 10^-11). Adapun penambahan soda bertujuan untuk mengendapkan garam kalsium karena terbentuk kalsium karbonat yang mudah mengendap.

Ca(HCO3)2(aq) + Ca(OH)2(aq) –> 2CaCO3(s) + 2H2O(l)

penambahan air kapur menghilangkan kesadahan sementara

MgSO4(aq) + Ca(OH)2(aq) –> Mg(OH)2(s) + CaSO4(aq)

penambahan air kapur mengendapkan Mg

CaSO4(aq + Na2CO3(aq)) –> CaCO3(s) + Na2SO4(aq)

penambahan soda mengendapkan Ca

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

  1. Pelunakan kesadahan tidak sepenuhnya dapat dilakukan dengan proses pemanasan dan pengendapan
  2. Fungsi proses pengendapan yaitu membentuk garam-garam Ca2+ dan Mg2+ menjadi garam yang tidak larut

Daftar Pustaka

Adapun Daftar Rujukan Berbagai sumber diatas, adalah sebagai berikut:

  • Chandra, budiman. 2007. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
  • Fauzan. M., 2018. Analisis Sifat Kekerasan dan Struktur Mikro Baja AISI 4140 Hasil Karburasi Plasma dengan Variasi Temperatur. Program Studi Magister Teknik Mesin Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  • Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta: Swadaya.
  • Kuswanti, T., Sofyatiningrum, E., dkk. 2007. Sains Kimia 3.Jakarta. Bumi Aksara.

Download Laporan Praktikum (PDF)

Anda bisa mendownload Laporan Praktikum Kesadahan Air ini dengan format PDF dengan mengklik tombol download di bawah ini.

Download Laporan Praktikum
Klik Tombol Diatas

Leave a Comment