Laporan Praktikum Korosi Pada Paku

Pembelajaran dengan menggunakan laporan memang sudah tidak asing lagi bagi siswa atapun mahasiswa. Pembahasan artikel kali ini te tentang laporan praktikum korosi pada paku.

Laporan adalah bentuk siswa atau mahasiswa untuk menjelaskan tentang apa yang dilakukan selama pengalaman praktis dan hasil dari pengalaman.

Didalam laporan ini akan banyak bagian yang penting seperti hipotesis, daftar alat dan bahan, serta data mentah dari percobaan yang disusun.

Dan, untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan tentang laporan praktikum korosi pada paku!

Contoh Laporan Laporan Praktikum Korosi Pada Paku

Contoh Laporan Laporan Praktikum Korosi Pada Paku
Contoh Laporan Laporan Praktikum Korosi Pada Paku

Korosi sendiri dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai peristiwa perkaratan. Tepatnya, yaitu peristiwa oksidasi logam oleh gas oksigen yang ada di udara membentuk oksidanya.

Nah, hal ini biasa terjadi didalam paku yang berbahan dasar besi akibat interaksi dengan lingkungan sekitarnya dan inilah laporannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Korosi paku merupakan suatu reaksi sponatan yang bersifat kompleksini dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia. Didalam peristiwa korosi itu akan membuat kerusakan akibat reaksi logam dengan lingkungannya, seperti: karat pada besi; pudarnya warna perak;.

Peristiwa ini sering terjadi dikehidupan sehari-hari, maka dari itulah praktikum ini diberikan sebagai tugas dengan benda yang digunakan adalah benda sehari-hari yaitu berupa paku kayu. Paku merupakan benda yang sering digunakan ketika pembangunan property atau produk lainnya.

Maka dari penggunaan yang luas dalam kehidupan sehari-hari, paku yang berbahan besi ini mempunyai kelemahan berupa korosi. Paku yang mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan sekaligus membahayakan.

Melalui pembahasan diatas, maka sangatlah penting untuk mempelajari sifart korosi melalui fokus praktikum dan mempelajari zat apa saha yang mempengaruhi korosi besi sendiri.

B. Tujuan Praktikum

  1. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosi besi paku.
  2. Mencari tahu faktor yang menyebabkan karat.
  3. Mencari tahu apakah logam alumunium akan mendukung terjadinya karat seperti logam Fe?

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Korosi

Korosi adalah perusakan atau degradasi logam akbiat reaksi logam tersebut dengan zat yang ada didalam lingkungannya. Peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, contohnya seperti karat pada paku itu sendiri. Terjadi, karena sebagian besar logam mudah teroksidasi hanya dengan melepas electron ke oksigen diudara hingga membentuk oksida logam.

Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangatreaktif, pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan dua electron danion besi (II). Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi memiliki nilai Fe Eº = -0,44 V, yang berarti mudah teroksidasi.

Pada korosi besi, dibagian tertentu dari besi itu akan berlaku sebagai Anode yang akan membuat besi mengalami oksidasi.

Fe(s) <–> Fe2+(aq) + 2e

Elektron juga bisa dibebaskan di Anode untuk mengalirkan ke bagian lain dari besi itu sendiri, ternyata akan bertindak sebagai Katode untuk oksigen tereduksi.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e <–> 2H2O(l) atau O2(g)+ 2H2O(l)+ 4e <–> 4OH-(aq)

Ion besi (II) ini berbentuk pada Anode selanjutnya yang teroksidasi dalam membentuk ion besi (III), nah kemudian berbentuk senyawa oksidasi terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi yang bertindak sebagai Anode dan bagian mana yang bertindak sebagai Katode. Akan bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor atau perbedaan rapatan logam itu.

B. Variabel

Terdapat tiga variable yang sangat menentukan dalam perkaratan paku, yaitu:

  • Bebas : Zat larutan
  • Kontrol : Volume air, paku, kondisi lingkungan, dan waktu
  • Terikat : Kecepatan Perkaratan

C. Hipotesis

Larutan-larutan yang menjadi medium paku dapat menyebabkan korosi, tapi larutan yang memiliki kecepatan untuk mengkorosikan paku adalah larutan aquades.

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

ALATBAHAN
6 gelas aquaPaku
6 paku besiAquades
1 lembar plastikAir
1 karet gelangLarutan Asam Cuka
Larutan Natrium Klorida

B. Langkah Kerja

  1. Siapkan 6 gelas aqua yang masing-masing ditandai dengan angka dari 1-6 dan ditandai sebuah garis berupa penanda volume larutan yang akan dimasukkan.
  2. Isi zat larutan yang berbeda-beda untuk setiap gelasnya, kecuali pada gelas nomor 5 dan 6 yang dibiarkan kosong. Pengisian larutan disesuaikan dengan aturannya.
  3. Jika gelas sudah diisi dengan larutan, lalu masukan paku kesetiap gelasnya dengan komposisi 1 paku untuk 1 gelas.
  4. Di gelas yang ke 6, mulutnya diberi penutup yang berupa plastic dan ditahan dengan sebuah karet agar tidak lepas.
  5. Amati perubahannya selama 3 hari berturut hingga sore hari.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No GelasPerlakuanHari Ke IHari Ke IIHari Ke IIITotal
IAIR2237
IICH3COOH0000
IIINaCI1225
IVAQUADES2338
VTANPA LARUTAN0000
VITANPA LARUTAN + PENUTUP PLASTIK0000

B. Pembahasan

Pengamatan yang sudah dilakukan menghasilkan table diatas, dilihat pada hari ke-I gelas I yang beruapa larutan air sudah terjadi perkaratan pada paku besi, nah begitu juga digelas IV yang juga sudah menunjukan perkaratan.

Berbeda dengan gelas II yang hanya menunjukan gelembung udara dipermukaan paku besi. Kemudian dilanjutkan pada gelas III yang menunjukan perkaratan tapi tidak separah yang dihasilkan gelas I dan IV. Gelas V dan IV tak nampak reaksi perkaratan.

Pada hari ke-2, perkaratan paku besi dalam gelas I semakin menjadi dengan terlihatnya serpihan berwarna kuning didasar gelas, tapi ketika melihat gelas IV perkaratan terlihat lebih parah dengan warna air yang mengkuning.

Pertunjukan digelas II yang berisi larutan asam asetat terlihat sama, dengan gelembungmengelilingi permukaan paku besi. Di gelas III dengan larutan natrium klorida terjadi perkaratan dengan sintesis yang semakin bertambah.

Hari terakhir, yakni hari ke-3 gelas I yang berisi air menjadi lebih parah dengan warna air yang kuning dan paku yang sudah berkarat dibagian permukaan. Gelas II terlihat sama dengan gelembung yang bertambah banyak.

Di gelas III juga didalamnya terjadi perkaratan pada besi paku yang berlanjut tapi tidak separah pada gelas I yang mulai menunjukan warna air berwarna kuning. Berbeda pada paku didalam gelas IV yang sudah terlihat tidak layak pakai dan sangatn berkarat, warna air yang kuning, dan serpihan bertambah.

BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Larutan yang paling cepat membuat besi berkarat dipengamatan kali ini adalah aquades, dengan urutan sebagai berikut:

  • Aquades (I)
  • Air (II)
  • Larutan NaCI (III)
  • Larutan CH3COOH (IV)
  • Udara (V)

Al (alumunium) adalah logam yang sebenarnya cenderung lebih reaktif jika dibandingkan dengan Fe (besi), terlihat dari potensial standar yang lebih rendah yang memperlihatkan bahwa alumunium lebih mudah teroksidasi.

DAFTAR PUSTAKA

  • http://ilmupengetahuanalam.com/pengertian-asam-basa-dan-garam.html
  • http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Kimia/Materi:Asam,_Basa,_Garam
  • Penuntun Praktikum Kimia.Fakultas Pertanian.2013.Bengkulu:UNIB
  • Petrucci, R. H. dan Suminar, 1987, Teori Asam Basa, Jakarta:Erlangga

Leave a Comment