Mengenal 8 Unsur Intrinsik Novel

Unsur Intrinsik Novel – Novel menjadi salah satu karya tulis yang menarik untuk diulas karena banyak sekali elemen yang bisa membuatnya menarik.

Sebut saja plot, tema, latar hingga karakter tokoh bisa jadi elemen yang menonjol. Tapi tahukah kamu, beberapa hal yang disebutkan tadi termasuk dalam unsur intrinsik novel?

Faktanya, agar bisa membuat novel yang bagus dan mampu menarik pembaca masuk ke dalam cerita, kamu harus memahami pengertian setiap unsur intrinsik di dalamnya.

Tanpa memahami hal ini, maka novel buatanmu mungkin tak akan dilirik oleh siapapun.

Nah, dalam ulasan kali ini secara khusus kita akan membahas mengenai 7 unsur intrinsik dalam pembuatan novel yang harus dipahami penulis.

Apa Saja Unsur Intrinsik Novel?

Pengertian unsur intrinsik novel adalah unsur utama yang memiliki peran penting dalam membangun novel dari dalam. Setiap unsur ini akan membentuk satu kesatuan dan saling terkait.

Ketika setiap unsur mampu dimaksimalkan eksistensinya maka novel yang kamu buat akan mampu menarik perhatian pembaca.

Berbeda dengan unsur ekstrinsik novel yang perlu analisa lebih jauh, kamu bisa dengan mudah menemukan unsur intrinsik dalam novel. Setidaknya ada 7 unsur intrinsik dalam novel yang harus kamu tahu. Apa saja?

1. Tema

Tema
Tema

Unsur pertama adalah tema yang merupakan gagasan utama atau ide dari novel itu sendiri. Tema ini akan berisi tentang gambaran novel secara keseluruhan.

Karena itulah, tema selalu menjadi hal pertama yang diputuskan oleh penulis sebelum mereka mulai menggoreskan karyanya.

Setiap penulis memiliki cara berbeda untuk mendapatkan tema yang diinginkan. Kamu bisa saja melakukan survey lapangan atau secara online untuk mengetahui tema populer apa yang cocok untuk diangkat.

Ada juga penulis yang memutuskan tema sesuai dengan passion yang dimiliki tanpa memikirkan popularitas tema di masyarakat.

Untuk penulis jenis ini, biasanya mereka memang sudah fokus dengan satu genre di waktu yang lama.

Sebagai contoh tema, kamu bisa melihat unsur intrinsik novel Laskar Pelangi. Dalam novel ini terlihat jelas bahwa penulis mengusung tema pendidikan dengan selipan sedikit tema ekonomi di dalamnya.

Tema ini diiringi dengan kisah persahabatan yang menimbulkan berbagai emosi dalam diri pembaca.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan Penokohan
Tokoh dan Penokohan

Untuk semua karya tulis fiksi, unsur tokoh dan penokohan hampir tidak bisa ditinggalkan.

Beberapa dari kamu mungkin ada yang menganggap tokoh dan penokohan ini sama. Faktanya, kedua hal ini memiliki perbedaan mendasar yang harus dipahami.

Tokoh adalah seseorang yang menjadi pelaku dari suatu cerita. Sebaliknya, penokohan adalah watak atau karakter dari si tokoh tersebut.

Nah, setiap tokoh dalam cerita atau novel dibagi menjadi 3 jenis jika didasarkan pada karakternya.

a. Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh utama dalam cerita dengan penggambaran sifat baik. Pemeran protagonis akan selalu menonjolkan sifat baik ini di setiap situasi. Ia juga selalu menjadi pusat perhatian dalam novel.

b. Antagonis

Nah, tokoh yang satu ini merupakan kebalikan dari protagonis. Ia memiliki karakter dengan sifat jahat dan selalu saja menimbulkan konflik. Jadi pemeran antagonis dan protagonis seperti air dan minyak dalam cerita.

c. Tritagonis

Tokoh ketiga ini bisa dibilang sebagai penengah antara tokoh protagonis dan antagonis. Ia digambarkan sebagai sosok yang netral. Sebenarnya kamu bisa dengan mudah menentukan karakter tokoh di novel lho.

Beberapa penulis ada yang memberikan gambaran singkat untuk setiap tokoh dalam ceritanya di bagian awal. Tapi, kamu juga bisa menilai karakter mereka melalui dialog dalam novel itu sendiri.

Untuk contoh unsur intrinsik novel bumi manusia, penokohannya bisa dilihat pada tokoh utama (Minke).

Dalam novel ini diceritakan Minke seorang siswa HBS memiliki karakter cerdas, berjiwa pribumi, baik dan penyayang meskipun ia merupakan keturunan priyayi.

Kemudian tokoh ayah Minke digambarkan sebagai sosok dengan karakter tegas dan keras dalam mendidik Minke.

Ayah Minke ini juga merupakan seorang yang pemarah dan berpegang teguh pada adat istiadat jawa.

3. Plot (Alur)

Plot
Plot

Alur menjadi salah satu unsur penting dalam pembuatan novel. Ia bertugas untuk membangun jalan cerita. Dalam suatu novel, kamu bisa menemukan setidaknya dua jenis alur yaitu:

a. Alur Maju

Cerita yang menggunakan alur maju akan bergerak secara urut dari awal hingga akhir dengan jalan cerita yang rapi.

Kamu bisa melihat penggunaan alur maju ini pada novel autobiografi dan biografi. Dalam novel jenis ini, penulis akan menceritakan kisah tokoh dari kecil hingga dewasa, tutup usia ataupun kondisi saat ini.

b. Alur Mundur

Berbeda dengan alur maju yang rapi dan urut, alur mundur akan bergerak dengan loncatan latar.

Jadi misalkan di awal penulis langsung menceritakan masa sekarang dan baru flashback ke masa lalu, kemudian kembali lagi ke masa sekarang.

Novel-novel bergenre misteri dan fantasi banyak menggunakan alur ini. Bahkan, saat ini tidak sedikit juga novel romance yang memilih alur mundur. Kalau kamu lebih suka membaca novel dengan alur apa?

4. Latar (Setting)

Latar
Latar

Dalam novel, latar adalah gambaran dari peristiwa-peristiwa yang muncul atau terjadi dalam cerita.

Unsur intrinsik yang satu ini memiliki peran yang sangat vital dalam membangun cerita. Ada beberapa latar yang dikenal dalam novel seperti:

a. Latar Waktu

Dalam latar waktu ini berarti masa dimana cerita terjadi. Tidak semua novel mengusung konsep latar waktu yang sama.

Ada beberapa penulis yang memilih menggambarkan latar waktu secara detail dan ada pula yang memilih memberikan gambaran umum saja.

Contoh latar waktu yang mendetail adalah disebutkannya tanggal, bulan dan tahun cerita. Bahkan ada keterangan jam dan menit di mana cerita itu berlangsung.

Sebaliknya, untuk latar waktu yang digambarkan secara umum biasanya hanya disebutkan tahun atau siang hari, musim panas dan lain sebagainya.

b. Latar Tempat

Ini adalah tempat di mana cerita terjadi. Sama halnya dengan latar waktu, ada pengarang yang menceritakan novel menggunakan latar tempat secara mendetail ataupun digambarkan secara umum saja.

Untuk latar tempat yang detail bisa disebutkan posisi tempat seperti rumah bergaya rustic dengan cat warna hijau di ujung jalan XX.

c. Latar Sosial Budaya

Pada poin ini dapat diartikan sebagai pergaulan status sosial. Latar sosial budaya ini memiliki kaitan erat dengan latar tempat di dalam suatu cerita.

d. Latar Keadaan Lingkungan

Keadaan lingkungan sekitar dari tokoh dalam novel seringkali mempengaruhi jalan cerita. Latar ini juga memiliki dampak besar bagi tokoh itu sendiri.

e. Latar Suasana

Dalam poin ini bisa diartikan sebagai kondisi latar secara keseluruhan. Termasuk juga emosi yang dimiliki oleh setiap tokoh dalam cerita.

Latar suasana ini bisa membuat pembaca seperti ikut masuk ke dalam novel yang dibaca.

5. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut Pandang
Sudut Pandang

Unsur yang satu ini merupakan cara penulis untuk menempatkan diri dalam cerita yang dibuatnya.

Sudut pandang juga bisa diartikan sebagai cara pandang dari penulis dalam menyampaikan ceritanya kepada pembaca.

Kamu harus tahu, sudut pandang dalam cerita biasanya dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

a. Orang Pertama sebagai Pelaku Utama

Sudut pandang pertama ini bisa dibilang bahwa penulis menempatkan diri sebagai tokoh utama dalam cerita.

Jadi, ia akan menceritakan pengalaman yang dialaminya. Saat memilih sudut pandang ini, penulis bisa lebih leluasa dalam mengekspresikan dirinya.

Karena berperan sebagai tokoh utama dalam cerita, maka novel yang menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama didominasi dengan kalimat aktif.

b. Orang Ketiga yang Serba Tahu

Saat menggunakan sudut pandang ini, penulis akan menempatkan diri sebagai pelaku dan pencipta cerita tersebut. Kamu bisa mengarahkan, mengomentari dan berdialog secara leluasa dalam cerita.

c. Orang Ketiga Sebagai Pengamat

Dalam sudut pandang ini, penulis menempatkan diri sebagai pengamat saja.

Jadi, jika kamu menulis menggunakan sudut pandang ketiga jenis ini maka kamu hanya akan menyampaikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan disimpulkan dalam cerita.

Sebagai penulis, kamu memang ada dalam cerita tersebut tapi dengan posisi terbatas.

6. Gaya Bahasa

Gaya Bahasa
Gaya Bahasa

Salah satu unsur penting dalam novel adalah gaya bahasa. Unsur ini akan menjadi salah satu alat penarik utama agar pembaca tertarik dengan cerita yang kamu buat.

Tak hanya itu, pengarang juga selalu menggunakan gaya bahasa sebagai salah satu senjata utama untuk menghidupkan cerita.

Pada dasarnya, ada beberapa jenis gaya bahasa yang biasa digunakan dalam membuat cerita:

a. Hiperbola

Gaya bahasa yang satu ini digunakan dengan tujuan untuk memberikan efek wah atau fantastis. Jadi penulis akan menerangkan sesuatu dengan cara berlebihan.

Tentunya gaya bahasa ini tidak bisa digunakan dari awal cerita dibuat hingga akhir cerita lho ya. Penggunaan hiperbola yang tepat akan membuat novel sangat menarik untuk dibaca.

b. Personifikasi

Selanjutnya adalah gaya bahasa personifikasi yang digunakan untuk menerangkan tentang benda mati yang memiliki kesan hidup. Jadi para benda mati ini diceritakan memiliki sifat-sifat seperti manusia.

c. Simile

Terakhir adalah gaya bahasa simile yang digunakan untuk menerangkan segala sesuatunya dengan perumpamaan, perandaian dan lain sebagainya.

7. Amanat

Amanat
Amanat

Unsur intrinsik novel yang terakhir adalah amanat. Ini adalah pesan-pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh penulis terhadap pembacanya. Pesan yang disampaikan ini sangat luas cakupannya.

Ada yang berupa kritik sosial, protes terhadap sesuatu hingga ajakan untuk melakukan ataupun menghindari hal-hal tertentu.

Pada umumnya, amanat dalam cerita dibagi menjadi dua jenis yaitu:

a. Tersurat

Amanat yang tersurat berarti disampaikan secara langsung. Jadi pembaca bisa langsung tahu apa sih pesan yang ingin disampaikan dalam cerita tersebut.

b. Tersirat

Sebaliknya, amanat tersirat ini berarti penyampaiannya dilakukan secara tersembunyi. Jadi pembaca perlu mencari tahu ataupun menelisik lebih jauh untuk tahu apa pesan yang ingin disampaikan.

Amanat tersirat terkadang juga bisa membuat pembaca salah dalam memahami pesan yang ingin disampaikan lho.

Bagaimana menurut kalian? Apakah memahami unsur-unsur intrinsik novel di atas sulit? Penjelasan yang ada di tiap unsur di atas harusnya membuat kamu lebih memahami kenapa membuat novel itu tidak semudah membuat cerpen.

Sebagai penulis novel, kamu harus mampu menjaga agar jalan cerita tetap menarik dalam untaian cerita yang terbilang panjang.

Dengan memanfaatkan setiap unsur intrinsik novel di atas, sudah seharusnya kamu mampu membuat pembaca bertahan dari awal hingga akhir cerita.

Jika pembaca merasa bosan di tengah cerita yang kamu sampaikan, bisa saja cerita ini memang bukan selera mereka.

Daftar Pustaka

  • www.zonareferensi.com /unsur-intrinsik- novel/
  • www.kelaspintar.id/blog/ tips-pintar/ analisis-novel- pahami-unsur- novel-dan-tips- 4435/
  • www.nesabamedia.com/ unsur-intrinsik- dan-unsur- ekstrinsik -novel/
  • www.liputan6.com/ lifestyle /read/3873354/ 8-unsur-intrinsik -yang-perlu-diketahui-sebelum- memulai-menulis- novel
  • omnibussenja.com/ unsur- intrinsik-dan- ekstrinsik-novel/

Leave a Comment